Defenisi Pertumbuhan Ekonomi The Role Investment Of Agricultural Sector In Economic Growth Jambi Provinces: " The Input-Output Approach And Analitycal Hierarchy Process (Ahp)”

Menurut Miller dan Blair dalam Hadianto 2010, output suatu negara dalam model input output merupakan penjumlahan antara input antara intermediate input dan permintaan akhir final demand. Permintaan akhir terdiri atas permintaan domestik dan permintaan luar negeri atau disebut ekspor. Selain itu dalam proses perdagangan internasional, produksi barang dan jasa membutuhkan faktor input yang berasal dari impor.

2.9. Pembangunan Pertanian dan Keterkaitan Pembangunan Ekonomi

Kemampuan sektor pertanian sebagai lokomotif penarik pertumbuhan output di sektor-sektor ekonomi lainnya tidak hanya melalui keterkaitan produksi seperti dalam pandangan Hirschman, tetapi juga melalui keterkaitan konsumsi atau pendapatan dan pada banyak kasus juga melalui keterkaitan investasi. Dalam bentuk-bentuk keterkaitan ekonomi tersebut, sektor pertanian mempunyai tiga fungsi utama. Pertama, sebagai sumber investasi di sektor -sektor non-pertanian : surplus uang Money Suplay di sektor pertanian menjadi sumber dana investasi di sektor -sektor lain, kedua, sebagai sumber bahan baku atau input bagi sektor- sektor lainnya, khususnya agroindustri dan sektor perdagangan, ketiga, melalui peningkatan permintaan di pasar output, sebagai sumber diversifikasi produksi di sektor-sektor ekonomi lainnya. Tambunan. T, 2003. Todaro 1986 yang menyatakan bahwa dalam sektor pertanianlah ditentukan berhasil atau tidaknya upaya-upaya pembangunan ekonomi jangka panjang. Jika suatu negara menghendaki pembangunan yang lancar dan berkesinambungan maka negara itu harus memulainya dari sektor pertanian khususnya. Intisari yang terkandung dalam masalah kemiskinan yang terus meluas, ketimpangan distribusi pendapatan yang semakin parah, laju pertumbuhan 34 penduduk yang semakin cepat serta terus melonjaknya tingkat pengangguran pada awalnya tercipta dari stagnasi serta terlalu seringnya kemunduran kehidupan perekonomian di sektor pertanian. Todaro 2003, menyatakan suatu strategi pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas pertanian dan ketenagakerjaan paling tidak memerlukan tiga unsur pelengkap dasar, yaitu: percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian teknologi, institusional, dan insentif harga yang khusus dirancang untuk meningkatkan produktivitas para petani kecil, peningkatan permintaan domestik terhadap output pertanian yang dihasilkan dari strategi pembangunan perkotaan yang beroirentasi pada upaya pembinaan ketenagakerjaan, diversifikasi kegiatan pembangunan daerah yang bersifat padat karya, yaitu nonpertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan menunjang dan ditunjang oleh masyarakat pertanian. Karena itu, pada skala yang lebih luas, pembangunan sektor pertanian kini diyakini sebagai intisari pembangunan nasional secara keseluruhan oleh banyak pihak. Harus diingat bahwa tanpa pembangunan daerah pedesaanpertanian yang integratif, pertumbuhan industri tidak akan berjalan dengan lancar, dan kalaupun bisa berjalan, pertumbuhan industri tersebut akan menciptakan berbagai ketimpangan internal yang sangat parah dalam perekonomian yang bersangkutan Pada gilirannya, segenap ketimpangan tersebut akan memperparah masalah-masalah kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pengangguran. Menurut Analis klasik dari Kuznets 1964 dalam Tambunan.T 2003, pertanian di Negara-negara sedang berkembang NSB merupakan suatu sektor