penunjang  keuangan  sebesar  0,02  persen,  persewaan  bangunan  sebesar  2,48 persen serta andil dari sub sektor jasa perusahaan sebesar 0,08 persen.
5.11.9. Sektor Jasa-jasa
Laju pertumbuhan sektor jasa-jasa Tahun 2010 sebesar 4,05 persen, telah memberikan  andil  terhadap  pembentukan  PDRB  Provinsi  Jambi  sebesar  9,56
persen  dan  masih  menempati  urutan  kelima  dari  sembilan  sektor.  Kontribusi terbesar subsektor ini disumbang oleh kegiatan pemerintahan umum sebesar 8,18
persen dan sisanya sebesar 1,37 persen disumbang oleh pihak swasta. Sektor jasa-jasa pada Tahun 2010 tumbuh sebesar 4,05 persen. Subsektor
jada sosial dan kemasyarakatan merupakan subsektor swasta denga laju tertinggi 4,84 persen, diikuti oleh subsektor jasa perorangan dan rumah tangga dengan laju
pertumbuhan sebesar 3,50 persen serta subsektor jasa hiburan sebesar 3,31 persen. Sektor  perdagangan,  hotel  dan  restoran,  sektor  pengangkutan  dan
komunikasi, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa, disebut sektor tersier.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1.   Peranan  Sektor  Pertanian  terhadap  Struktur  Perekonomian  Provinsi Jambi
Berdasarkan  analisis  Tabel  Input-Output  dapat  dihasilkan  gambaran mengenai  struktur  perekonomian  di  Provinsi  Jambi  Tahun  2010.  Gambaran
struktur perekonomian tersebut meliputi beberapa aspek yaitu struktur permintaan dan  penawaran,  struktur  konsumsi  masyarakat,  struktur  konsumsi  pemerintah,
struktur  investasi,  struktur  ekspor  dan  impor,  struktur  nilai  tambah  bruto,  serta dampak investasi sektor pertanian terhadap perekonomian Provinsi Jambi.
6.1.1. Permintaan dan Penawaran Output
Berdasarkan  Tabel  Input-Output  Provinsi  Jambi  Tahun  2010  maka  total permintaan barang dan jasa di Provinsi Jambi pada Tahun 2010 sebesar Rp 127
099,59 milyar. Jumlah tersebut terdiri atas permintaan barang dan jasa oleh sektor
produksi  dalam  rangka  kegiatan  sektor  produksinya,  ini  biasa  disebut  dengan
permintaan  antara  yaitu  sebesar  Rp  28  040,59  milyar  atau  sebesar  22,1  persen.
selanjutnya  jumlah  permintaan  akhir  yaitu  sebesar  Rp  99  058,99  milyar  atau sebesar 77,9 persen.
Apabila dilihat dari sisi penawarannya, barang dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh permintaan tersebut bisa disediakan atau ditawarkan dari
produksi  domestik  yaitu  produksi  Provinsi  Jambi,  bisa  juga  berasal  dari  luar Provinsi  Jambi  atau  bahkan  dari  luar  negeri  yang  sering  disebut  dengan  impor.
Dengan  menggunakan  asumsi  keseimbangan  antara  permintaan  dan  penawaran maka total penawaran sektor-sektor perekonomian di Provinsi Jambi sama dengan
nilai permintaannya yaitu sebesar Rp 127 099,59 milyar. Sebesar Rp 103 361,81