Analisis Multiplier Metode Analisa Data

pendapatan yang umumnya diklasifikasikan sebagai pendapatan rumah tangga, tetapi juga dividen dan bunga bank. 3. Multiplier Tenaga Kerja Multiplier tenaga kerja menunjukkan perubahan tenaga kerja yang disebabkan oleh perubahan awal dari sisi output. Multiplier tenaga kerja tidak diperoleh dari elemen-elemen dalam Tabel Input-Output seperti pada multiplier output dan pendapatan karena dalam Tabel Input-Output tidak mengandung elemen-elemen yang berhubungan dengan tenaga kerja. Untuk memperoleh multiplier tenaga kerja maka pada Tabel Input-Output harus ditambahkan baris yang menunjukkan jumlah dari tenaga kerja untuk masing-masing sektor dalam perekonomian suatu wilayah atau negara. 4.3.6. Dampak Investasi Untuk melihat dampak investasi sektor pertanian terhadap perekonomian Provinsi Jambi digunakan dua pendekatan, yakni pendekatan berdasarkan data input-output yang terbentuk dan pendekatan dengan menggunakan proses simulasi terhadap kegiatan investasi sektor pertanian. 1. Dampak terhadap pembentukan Output X fid X fid = 1 – A -1 fid 2. Dampak terhadap Tenaga Kerja L ik L ik = e 1 – A -1 fid 3. Dampak terhadap pendapatan l l = Σ Px i X V fid Σ Vx i dimana : 1 – A -1 = Matriks kebalikan Leontif E = Matriks koefisien tenaga kerja V = Matriks koefisien nilai tambah Fid = Nilai investasi sektor pertanian Px i = Nilai upah dan gaji sektor i pada matriks transaksi domestik Vx i = Nilai tambah bruto sektor i pada matriks transaksi domestik

4.3.7. Analisis Simulasi

Penelitian ini akan menggunakan proyeksi terhadap permintaan akhir untuk tahun 2012 dan simulasi dampak investasi terhadap sektor pertanian pada tahun 2013 yang diasumsikan terdapat investasi sebesar Rp 150 milyar ke masing- masing sub sektor pertanian. Asumsi ini diperoleh dari data historis investasi dimana nilai yang ditentukan dengan menjumlahkan persentase nilai investasi masing-masing sektor tahun 2006 – 2010 kemudian dibagi jumlah tahun dan diambil dari nilai persentase dari sektor yang terbesar. Hal ini berguna dalam melihat perubahan sektor pertanian untuk masing-masing sub sektor jika dilakukan investasi dari besaran yang diperkirakan sehingga dapat menjawab peranan investasi sektor pertanian di provinsi Jambi sesuai dengan tujuan dan manfaat dari penelitian ini. Sub-sub sektor pertanian tersebut yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan sub sektor perikanan. Nilai tersebut digunakan untuk shock sektor pertanian sebagai perkiraan dana yang mungkin untuk di investasikan pada sektor pertanian di Provinsi Jambi.

4.4. Langkah Kerja Analitycal Hierarchy Process AHP

Langkah-langkah kerja utama AHP Saaty, 1993 adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Sistem. Ini dilakukan dengan mendefenisikan persoalan penurunan investasi dan merinci persoalan masalah secara mendalam, perhatian ditujukan pada pemilihan tujuan, kriteria, dan elemen-elemen yang menyusun struktur hierarki. Tidak terdapat prosedur pasti dalam mengidentifikasi komponen-komponen sistem tujuan, kriteria, aktifitas yang akan melibatkan dalam sistem hierarki. Komponen sistem dapat diidentifikasikan berdasarkan kemampuan pada analisis untuk menentukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam suatu sistem. 2. Membuat struktur hierarki dari sudut pandang Stakeholders secara menyeluruh. Struktur hierarki ini mempunyai bentuk yang sangat terkait, tersusun dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi sub-sub sistem tujuan tersebut. Pelaku-pelaku yang memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku dan akhirnya kealternatif strategi, pilihan, dan skenario. Pada tingkat puncak hierarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut dengan fokus,yaitu sasaran keseluruhan yang bersifat luas. Tingkat dibawahnya dapat terdiri dari beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok homogen, agar dibandingkan dengan elemen-elemen yang berada pada tingkat sebelumnya. 3. Menyusun matriks berpasangan. Matrik banding berpasangan untuk kontribusi atau pengaruh setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh dan berada setingkat diatasnya. Matriks banding berpasangan dimulai dari puncak hierarki untuk fokus G, yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan antar elemen yang terkait dan ada dibawahnya.