4.3 Metode Analisa Data
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa input-output dengan menggunakan metode RAS yang di update dari data Input-
Output Provinsi Jambi Tahun 2007 atas dasar harga produsen dengan data Input- Output Provinsi Jambi Tahun 2010 atas dasar harga produsen yang telah
diagregasi menjadi 42 sektor ekonomi untuk sektor pertanian, serta didukung oleh data Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB, data ketenagakerjaan serta
data lainnya yang mendukung, dengan asumsi tidak terdapat perubahan struktur teknologi di Provinsi Jambi. Metode ini akan dilanjutkan dengan metode
Analitycal Hierarchy Process AHP untuk melengkapi dan memperkaya informasi serta hasil yang tidak dapat dihasilkan dari analisa Input-Output terkait
dengan prioritas kebijakan dan keputusan pemerintah maupun swasta dalam berinvestasi. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS,
BKPMD, maupun instansi lain yang diperlukan. Dilanjutkan dengan data primer yang diolah dengan metode Analitical Hierarchy Process AHP untuk
melengkapi hasil dari analisa Input-Output guna mendapatkan data keputusan maupun kebijakan responden baik secara kualitatif dan kuantitatif yang
merupakan pakar atau ahli dalam kegiatan investasi di sektor-sektor ekonomi Provinsi Jambi.
4.3.1 Metode RAS Metode RAS Ricked A Stone merupakan salah satu metode untuk
memproyeksikan suatu tabel input-output yang baru dengan menggunakan koefisien-koefisien tabel input-output yang lama tabel input-output dasar
Nazara, 2005.
Secara sederhana, metode RAS merupakan metode untuk memperkirakan matriks koefisien input yang baru pada tahun t “At” dengan menggunakan
informasi koefisien input tahun dasar “A0”, total permintaan antara tahun t dan total input tahun t. Secara matematis metode RASdapat diuraikan sebagai berikut:
Andaikan matriks koefisien input pada tahun dasar adalah A0 = [Aij0]; i,j = 1,2,...,n. Matriks koefisien input untuk tahun proyeksi t diperkirakan dengan
rumus At dengan rumus At = R A0 S, dimana R= Subtitusi, dan S= Matriks diagonal yang elemen-elemennya menggambarkan pengaruh fabrikasi. Pengaruh
subtitusi menunjukkan seberapa jauh suatu komoditi dapat digantikan oleh komoditi lain dalam prosen produksi. Pengaruh fabrikasi menunjukkan seberapa
jauh suatu sektor dapat menyerap input antara dari total input yang tesedia. Andaikan r
1
dan s
1
berturut-turut merupakan elemen matriks diagonal R dan S sedangkan x
ij
0 adalah input antara sektor j yang berasal dari output sektor i pada tahun dasar, maka untuk menjaga konsistensi hasil estimasi ridan s
j
, perlu ditambahkan dua persamaan pembatas seperti tertera dibawah ini.
∑ r
i
x
ij
0 s
j
= b
ij
, i,j = 1.2,....n. Dan
∑ r
i
x
ij
0 s
j
= k
ij
, i,j = 1.2,....n. Dimana:
b
i
= jumlah permintaan antara sektor i pada tahun t k
j
= jumlah input antara sektor j pada tahun t dengan pembatas tersebut diperoleh 2n persamaan dengan 2n bilangan yang tidak
diketahui n buah r
i
dan n buah s
j
. Akan tetapi jika diperhatikan lebih jauh, sebenarnya ada 2n-1 persamaan yang bebas, sedangkan persamaan yang satunya
tergantung dengan persamaan yang lain. Jumlah seluruh permintaan antara sama