Alternatif Kebijakan Potensi, Kebijakan dan Perkembangan Investasi Provinsi Jambi

peningkatan kualitas SDM dengan nilai 0,310 dengan memperhatikan pendidikan tenaga kerja baik formal maupun non formal. Terakhir untuk faktor kapasitas produksi pelaku memilih untuk merumuskan alternatif kebijakan dengan meningkatkan jumlah produksi dan ekspor barang dengan nilai 0,396. Tabel 43. Susunan Nilai Prioritas untuk Alternatif Kebijakan dari Faktor yang Mempengaruhi Investasi Sektor Pertanian di Provinsi Jambi Faktor Alternatif Kebijakan Nilai Prioritas Infrastruktur Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur 0,452 1 Promosi investasi dan koordinasi antar sektor 0,119 5 Peningkatan sarana teknologi 0,131 3 Peningkatan kualitas SDM 0,172 2 Peningkatan jumlah produksi dan ekspor barang 0,127 4 Ekonomi Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur 0,236 2 Promosi investasi dan koordinasi antar sektor 0,403 1 Peningkatan sarana teknologi 0,126 4 Peningkatan kualitas SDM 0,138 3 Peningkatan jumlah produksi dan ekspor barang 0,097 5 Teknologi Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur 0,230 2 Promosi investasi dan koordinasi antar sektor 0,169 3 Peningkatan sarana teknologi 0,362 1 Peningkatan kualitas SDM 0,138 4 Peningkatan jumlah produksi dan ekspor barang 0,101 5 Ketenagakerjaan Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur 0,238 2 Promosi investasi dan koordinasi antar sektor 0,160 3 Peningkatan sarana teknologi 0,153 4 Peningkatan kualitas SDM 0,310 1 Peningkatan jumlah produksi dan ekspor barang 0,139 5 Kapasitas Produksi Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur 0,176 2 Promosi investasi dan koordinasi antar sektor 0,133 4 Peningkatan sarana teknologi 0,133 4 Peningkatan kualitas SDM 0,162 3 Peningkatan jumlah produksi dan ekspor barang 0,396 1

6.7.6 Sensitivitas

Analisis sensititvitas dilakukan untuk mengukur tingkat perubahan pada pembobotan suatu pilihan karena adanya suatu perubahan pilihan yang lain Tabel 44. Sehingga apabila terjadi pergeseran subyektivitas dari stakeholders atas pembobotan pada suatu pilihan, maka akan dapat mempengaruhi besarnya bobot pilihan yang lainnya dan berdampak terhadap proses yang akan dilakukan guna mencapai pilihan alternatif tersebut. Pada penelitian ini variabel yang memiliki nilai relatif tinggi dengan yang lainnya adalah faktor infrastruktur, sebesar 36,2 persen, ternyata jika dikurangi 10 persen asumsi penulis menjadi 26,1 persen urutan prioritas kebijakan tetap tidak berubah, seperti pada Tabel 44 berikut, yaitu prioritas utama adalah peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dengan nilai 31,4 persen. Tabel 44. Hasil Analisis Sensitivitas dengan Faktor Inrfastruktur Dikurangi 10