Kependudukan dan Sumberdaya Manusia

dari 2009-2010 terjadi pertumbuhan sebesar 9,11 persen BPS Provinsi Jambi, 2011. Tingkat kepadatan penduduk dan rumah tangga di Tahun 2010 mencapai 61,65 jiwakm 2 dan rata-rata anggota rumah tangga 4,01 orang per rumah tangga. Provinsi Jambi memiliki ribuan suku bangsa yang beraneka ragam.Masing- masing suku bangsa saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain atau kebudayaan yang berasal dari luar. Salah satu diantara suku bangsa tersebut adalah Suku Anak Dalam yang hidup di daerah Jambi. Suku Anak Dalam disebut juga Suku Kubu atau Orang Rimba. Suku Anak Dalam hidup secara nomaden atau tidak menetap dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu,walaupun diantara mereka sudah banyak yang telah memiliki lahan karet ataupun pertanian lainnya. Sebagian dari mereka masih berpaham animisme, meskipun sudah ada yang mengenal agama. Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu diwilayah utara Provinsi Jambi sekitaran Taman Nasional Bukit 30, Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi. Populasi Suku Anak Dalam hasil pendataan Sensus Penduduk 2010 berjumlah 3 205 orang yang hidup di wilayah administrasi Merangin, Sarolangun, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, Tebo dan Bungo. Sekitar dua pertiga penduduk Provinsi Jambi termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami sedikit peningkatan selama periode 2007-2009 dari 65,2 persen menjadi 66,7 persen. Jumlah angkatan kerja per Agustus 2010 mencapai 1 546 683 orang yang terdiri dari 1 462 405 orang bekerja dan 83 278 orang pencari kerja pengangguran. Tabel 8. Beberapa Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Uraian 2007 2008 2009 TPAK 65,18 65,95 66,65 TingkatPengangguran 6,22 5,14 5,54 Bekerja 93,78 94,86 94,46 UMPRp.000 658,0 724,0 800,0 Bekerja di sektor A 57,74 57,73 56,5 Bekerja di sektor M 4,20 3,79 6,1 Bekerja di sektor S 38,06 38,48 37,4 Sumber: BPS Provinsi Jambi, 2010 Pasar tenaga kerja Provinsi Jambi juga ditandai dengan tingginya angka kesempatan kerja. Hal ini dapat dilihat pada tingginya persentase penduduk usia kerja yang bekerja yang besarnya mencapai lebih dri 90 persen pada tahun 2009. Tingkat pengangguran terlihat sangat fluktuatif selama kurun waktu 2007-2009. Pada tahun 2007 tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 6,2 persen. Angka ini menurun menjadi 5,1 persen pada tahun 2008 dan kembali meningkat menjadi 5,5 persen pada tahun 2009. Berdasarkan perbandingan menurut tiga sektor utama, pilihan bekerja di sektor pertanian A masih mendominasi pasar kerja di Provinsi Jambi dengan persentase sebesar 57 persen pada tahun 2007, yang diikuti dengan sektor jasa- jasa S dengan persentase sebesar 38 persen. Sementara pekerja di sektor manufaktur M hanya sebesar 4 persen. Komposisi tersebut tampaknya tidak banyak mengalami perubahan selama kurun waktu 2007 – 2009. Upah minimum provinsi UMP Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan. Selama periode 2007 – 2009 UMP Provinsi Jambi meningkat dari Rp 658 ribu menjadi Rp 800 ribu.

5.3. Pendidikan

Salah satu program pokok pembangunan Provinsi Jambi adalah meningkatkan pembangunan sektor pendidikan formal mulai dari tingkat sekolah Dasar SD sampai Perguruan Tinggi dan pendidikan non-formal berupa pendidikan dan latihan berbagai bidang pengetahuan keterampilan yang diperlukan untuk pembangunan serta pembinaan generasi muda dan olahraga dalam mempersiapkan generasi sehat jasmani dan rohani Jambi Dalam Angka 2011. Tabel 9. Penduduk 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan Tahun 2010 No Kategori Pendidikan Jumlah 1 Tidak Sekolah 126 230 2 Sekolah Dasar SD 189 440 3 Sekolah Menengah Pertama SMP 134 663 4 Sekolah Menengah Atas SMA 105 014 5 Perguruan Tinggi PT 53 916 6 Tidak Sekolah 1 875 048 Total 2 485 402 Sumber: BPS Provinsi Jambi, 2011 5.4. Profil Sektor Ekonomi Provinsi Jambi 5.4.1. Pertanian 5.4.1.1. Tanaman Bahan Makanan Luas lahan sawah di Provinsi Jambi pada Tahun 2010 seluas 166 645 hektar. Jika dilihat dari sistem irigasinya, 36,61 persen merupakan irigasi pasang surut dan 18,80 persen irigasi tadah hujan. Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Jambi merupakan wilayah potensi untuk tanaman pangan. Produksi padi sawah Provinsi Jambi Tahun 2010 turun sebesar 3,33 persen dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya. Padi ladang naik sebesar 2,68 persen sehingga total produksi padi mengalami penurunan sebesar 2,50 persen. Untuk palawija seperti ubi kayu, produksinya naik sebesar 0,53 persen, jagung turun 19,59 persen, ubi jalar naik 2,63 persen, dan kedelai turun 41,74 persen.

5.4.1.2. Perkebunan

Perkebunan daerah jambi pada umumnya adalah perkebunan rakyat. Produksi terbesar adalah karet yang memiliki luas tanaman 646 698 hektar dengan produksi 280 928 ton pada Tahun 2010. Komoditas andalan lainnya yaitu kelapa sawit dengan produksi 1 266 225 ton serta kelapa dalam 113 089 ton.

5.4.1.3. Kehutanan

Hasil kehutanan Provinsi Jambi yang terbesar adalah bahan baku serpih, produksi Tahun 2010 adalah 3 024 478,89 m 3 atau turun 12,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Komoditi kedua terbesar adalah pulp sebesar 797 469,61 ton atau mengalami kenaikan produksi sebesar 42,30 persen.

5.4.1.4. Peternakan

Tahun 2010, ternak sapi masih mendominasi jenis ternak besar yaitu dengan jumlah populasi sebesar 177 710 ekor atau meningkat 8,01 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan ternak kecil terbanyak adalah ternak kambing sebesar 303 863 ekor. Adapun ternak unggas terbesar adalah ayam pedaging sebesar 11 226 605 ekor.

5.4.1.5. Kelautan dan Perikanan

Potensi kelautan hanya berada di dua kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat dengan masing-