Syarat-syarat Penyaji Munajat KAJIAN TEKS

99. As Sabur : yang maha sabar

4.4 Syarat-syarat Penyaji Munajat

Pembaca munajat di madrasah Babussalam diangkat dan dihunjuk oleh tuan guru yang memimpin Babussalam. Pembaca munajat dimadrasah berhubungan dengan aktifitas bilal serta kenaziran yang bertugas melaksanakan dan mengurusi madrasah dalam kesehariannya. Adapun kriteria yang menjadi syarat untuk menjadi pembaca munajat dimadrasah Babussalam adalah sebagai berikut : 1. Suaranya bagus bisa menarik perhatian umatMasyarakat. Maksud dari bagus dan menarik perhatian umat dalam hal ini adalah pembaca munajat haruslah faham akan cengkok lagu dan alunan melodi munajat yang dibacakan serta dapat menghayati setiap isi dari bait baitnya, dengan demikian diharapkan bisa menarik perhatian dari yang mendengarnya. 2. Membaca syairnya harus fasih. Fasih dalam hal ini adalah pembaca munajat haruslah mampu untuk membacakan munajat dengan benar, baik bentuk kalimat dalam bahasa melayu maupun kalimat yang mengandung unsur bahasa arab yang terdapat pada syair munajat tersebut. Hal ini menjadi penting karena salah dalam pengucapan kata akan mengakibatkan perbedaan penafsiran khususnya kata yang berasal dari bahasa Arab. 3. Seorang yang melakukan pembacaan munajat itu memang benar benar melakukan salat lima waktu secara rutin dimadrasah Babussalam. Universitas Sumatera Utara Oleh karena pembacaan munajat adalah salah satu tugas rutin yang dilakukan seorang bilal di madrasah Babussalam maka seorang pembaca munajat haruslah orang memiliki waktu melaksanakan salat lima waktu dimadrasah Babussalam dalam kesehariannya. Disamping itu pemahaman dan mengamalan syariat Islam juga menjadi syarat yang mutlak untuk menjadi bilal dimadrasah Babussalam. Syarat ini sangat penting mengingat ketatnya faham tuan guru Syekh Abdul Wahab Rokan tentang ketentuan ini, sehingga beliau tidak pernah mengizinkan untuk didirikannya masjid diBabussalam salah satunya adalah karena beliau takut nantinya kenaziran akan diisi oleh orang orang yang tidak memenuhi syarat ilmu dan iman setelah dia berpulang ke Rahmatullah. 4. Suaranya lembut tidak fals Suara yang lembut dan tidak fals yang dimaksudkan disini adalah suara yang dapat mengikuti alunan munajat yang dibacakan oleh bilal bilal lainnya sehingga alunan nada dan iramanya tidak berbeda dari yang biasa dilakukan. Hal ini menjadi penting karena masyarakat diBabussalam adalah masyarakat yang minimal mendengarkan munajat dua kali dalam sehari sehingga syair, melodi dan cengkok munajat sudah sangat melekat bagi masyarakat di daerah tersebut. 5. Aktif didalam pelaksanaan ibadah. Aktif yang dimaksud adalah disiplin dalam waktu dan benar benar melaksanakan tugasnya tanpa pamrih apapun. Keaktifan dalam kehadiran sangat dibutuhkan karena mengingat diBabussalam setiap subuh bilal sedah mulai beraktifitas jam 04..00 WIB untuk membaca munajat. Universitas Sumatera Utara 6. Mampu mengukur kecepatan bacaan agar dapat sampai tepat waktu pada saat masuknya azan. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang didapatkan dari pengalaman. Seorang pembaca munajat yang baik akan dapat mengatur kecepatan tempo bacaan agar dapat selesai tepat waktu pada saat masuknya waktu azan. Oleh karena itu seorang calon bilal atau pembaca munajat pada awalnya tidak serta merta diberikan tanggung jawab untuk membaca munajat, tetapi harus mengikuti aktifitas bilal bilal lainnya seperti menyimak bacaan munajat terlebih dahulu sampai benar benar dapat memahaminya.

4.5 Teks Syair Munajat Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan Khalidy Naqsyabandy