Kelestarian dan Kontinuitas Sistem Religi danBudaya Pendidikan

3.3 Fungsi Munajat

Munajat memiliki fungsi dalam konteks Kelestarian dan stabilitas budaya. Munajat dapat bertahan karena merupakan salah satu alat untuk menjaga ideologi dan silsilah Tarekat Naqsyabandiah. Pemahaman Tarekat Naqsyabandiah mengenai pentingnya rabithah dan mursyid menjadikan munajat sebagai sarana untuk mengingatkan jamaahnya akan nilai nilai yang terkandung dalam ajaran guru-guru Naqsyabandiah. Munajat memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: a kontinuitas sistem religi dan budaya, b sarana pendidikan, c sebagai ibadah dan upacara keagamaan Islam, d sebagai sarana dakwah Islam, e sebagai sarana komunikasi doa kepada Allah, f sebagai pencerminan spiritualitas Islam,g pengungkapan identitas Islam dan Tarekat Naqsyabandiah, h penguatan maqam zikir, i ekspresi kelompok, j ekspresi estetika, k menyerap nilai-nilai, dan l mengekspresikan ideologi

3.3.1 Kelestarian dan Kontinuitas Sistem Religi danBudaya

Berkenaan dengan fungsi sumbangan musik untuk kelestarian dan stabilitas kebudayaan, Merriam menjelaskan bahawa tidak semua unsur kebudayaan memberikan tempat untuk meluahkan emosi, hiburan, komunikasi, dan seterusnya. Musik juga adalah perwujudan kegiatan untuk meluahkan nilai- nilai. Dengan demikian fungsi musik menjadi bahagian dari berbagai ragam pengetahuan manusia lainnya, seperti sejarah, mite dan legenda. Berfungsi menyumbang kesinambungan kebudayaan, yang diperolehi menerusi pendidikan, Universitas Sumatera Utara pengawasan terhadap perilaku yang salah, menekankan kepada kebenaran, dan akhirnya menyumbangkan stabilitas kebudayaan Merriam, 1964:225. Di dalam munajat terkandung unsur-unsur sejarah dan karamah, yang pada saatnya mampu memberikan sumbangan untuk kelestarian kebudayaan Islam dan Tarekat Naqsyabandiah secara khusus. Di dalam Munajat terkandung nilai- nilai moral yang menekankan kepada kebenaran Islam dan adab juga sebagai murid dan jamaah. Karena munajat adalah merupakan doa yang dituangkan oleh syekh atau mursyid kedalam bentuk syair menjadikannya sebagai upaya memperkokoh ketaqwaan kepada Allah Swt dan selalu mengikut rambu-rambu yang telah diajarkan oleh Muhammad Rasulullah. Adapun bentuk dari pelestariannya munajat diajarkan kepada generasi muda jamaah Tarekat agar budaya ini tetap dapat terjaga dan tidak hilang bersama dengan zaman.

3.3.2 Pendidikan

Munajat sarat dengan pendidikan etika dan Agama, hal ini tercermin pada cara pelaksanaan dan isi syair syairnya. Melalui perantaraan munajat seseorang terlatih untuk berdisiplin dalam melakukan aktivitas. Kehadiran yang kontinu pada setiap harinya akan membentuk pribadi yang tabah dan menghargai waktu. Dalam mentransformasi keilmuan dalam bentuk lisan oleh guru yang membimbing, membentuk kesabaran bagi murid muridnya. Pesan-pesan moral dalam munajat mampu menyentuh hati seseorang baik penganut, maupun masyarakat yang tidak terlibat didalamnya. Ini dapat dilihat pada beberapa syair berikut ini. Universitas Sumatera Utara Yaa Allah yaa hadii Karuniai kami pikir dan budi Siang dan malam bertambah jadi Berkat tuan Syekh Abdullah Damalu dinegeri Hindi… Berkat ‘Ali Romatni Karuniai kami Ilmu Laduni Mudah-mudahan hampir tuhan yang ghani Kepada kami hamba yang fani… Berkat Yusuf Hamdani Karuniai juga yaa Allah hamba-MU ini Akan ilmu hikmat dan laduni Musyahadah Muqarabah tuhan Robbani… Dalam syair di atas terlihat keutamaan ilmu dan pendidikan sangat diperlukan untuk mendapatkan tingkatan musyahadah. Oleh karena itu pesan moral dalam bait-bait di atas memohon kepada Allah agar dikaruniai pikir dan budi agar nyata hijab Tuhan atas hambanya melalui ilmu pengetahuan.

3.3.3 Ibadah Agama Islam