Transkripsi dalam Bentuk Notasi

apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua : metode kualitatif menyajikan secara langsung hakekat hubungan antar peneliti dan responden, ketiga : metode kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman dengan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola yang dihadapi. Pada penelitian kualitatif, teoritis dibatasi pada pengertian: suatu pernyataan sistematis berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal dari data dan diuji kembali secara empiris.” Dalam mencapai tujuan dalam penulisan ini, penulis menggunakan dua metode yaitu: 1 Metode literatur yaitu metode yang menggali tesis ini melalui buku, kitab suci Al Qur’an, kamus, artikel dan lain-lain. 2 Metode wawancara dan tanya jawab dalam metode ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang mengetahui tentang munajat terutama kepada penyenandung munajat, syekh-syekh dan tuan guru yang memimpin persulukan di Babussalam dengan tujuan untuk menambah pengetahuan guna melengkapi dan membantu metode literatur.

1.6.2 Transkripsi dalam Bentuk Notasi

Untuk dapat mengkaji bentuk melodi munajat ini menggunakan metode transkripsi yang merupakan pencatatan notasi bunyi melodi seseorang atau sekelompok pemusik dalam bentuk lambang-lambang atau gambaran tertentu. Adapun bentuk notasi yang akan dipergunakan adalah notasi tablatura. Notasi tablatura merupakan cara pencatatan bunyi musik yang diwujudkan ke dalam Universitas Sumatera Utara bentuk simbol, dengan tidak mewujudkan lintasan gerakan naik turunnya frekuensi nada. Menurut Nettl, kenyataan menunjukkan bahwa beberapa ritme dan tangga nada dari tradisi non-Barat tidak selalu cocok dengan sistem notasi Barat sehingga agak menyulitkan untuk memproduksi ulang kembali ke dalam notasi konvensional. Beberapa pentranskripsi menambah simbol-simbol khusus dari notasi konvensional tersebut, dengan simbol yang diinginkan, sesuai dengan suara yang dihasilkan. Misalnya interval yang lebih besar dari setengah langkah ditambahi tanda tambah atau yang lebih kecil ditambahi tanda kurang di atas notnya Nettl 1946:31. Transkripsi merupakan pencatatan notasi bunyi musik atau gerak- gerik tari yang dihasilkan seseorang atau sekelompok pemusik atau penari, ke dalam bentuk lambang-lambang atau gambaran tertentu. Pada dasarnya, secara kasar bentuk-bentuk notasi musik dapat dikelompokkan kepada dua jenis: 1 notasi tablatura dan 2 notasi grafik. Notasi tablatura merupakan cara pencatatan bunyi musik atau gerak tari yang diwujudkan ke dalam bentuk simbol, dengan tidak mewujudkan lintasan gerakan naik turunnya frekuensi nada. Contoh notasi ini adalah nota angka Barat, yang pada awalnya diperkenalkan oleh Guido de Arrezo dan Cheve tahun 1850. Contoh lain adalah nota dalam musikologi Jepang, untuk nada-nada G, A, C, D, E, dan G, ditulis dengan simbol . Juga dalam musik Jawa dikenal sistem notasi kepatihan dan sari swara yang mempergunakan angka-angka Arabik. Nota grafik merupakan sistem pencatatan bunyi musik yang Universitas Sumatera Utara diwujudkan ke dalam bentuk simbol dengan menuruti lintasan gerak naik turunnya frekuensi nada atau lintasan melodi melodic line.

1.6.3 Kehadiran Peneliti