Yaa Allah yaa hadii Karuniai kami pikir dan budi
Siang dan malam bertambah jadi Berkat tuan Syekh Abdullah Damalu dinegeri Hindi…
Berkat ‘Ali Romatni Karuniai kami Ilmu Laduni
Mudah-mudahan hampir tuhan yang ghani Kepada kami hamba yang fani…
Berkat Yusuf Hamdani Karuniai juga yaa Allah hamba-MU ini
Akan ilmu hikmat dan laduni Musyahadah Muqarabah tuhan Robbani…
Dalam syair di atas terlihat keutamaan ilmu dan pendidikan sangat diperlukan untuk mendapatkan tingkatan
musyahadah. Oleh karena itu pesan moral dalam bait-bait di atas memohon kepada Allah agar dikaruniai pikir dan
budi agar nyata hijab Tuhan atas hambanya melalui ilmu pengetahuan.
3.3.3 Ibadah Agama Islam
Munajat berfungsi untuk seruan atau tanda tanda akan masuknya dan azan Maghrib dan subuh. Di kampung Besilam pembacaan ini tetap dilakukan
Universitas Sumatera Utara
setiap harinya disertai oleh pembacaan taharim. Aba-aba dari munajat ini bukan saja diperuntukkan kepada para jamaah Tarekat Naqsyabandiah, tetapi juga untuk
masyarakat Islam yang berdomisili di sekitar persulukan Babussalam. Di samping merupakan sebagai sarana dakwah dan syiar, isi dari munajat merupakan doa doa
kepada kaum muslimin agar diberi ampunan oleh Allah SWT., mendapatkan keberkatan dan dilindungi kampung serta bangsa dan negaranya dari bencana.
Penyampaian munajat ini menggunakan komunikasi verbal berupa syair syair. Munajat ini adalah amalan yang dilakukan oleh Tuan Guru Babussalam
yang pertama Syekh Abdul Wahab Rokan yang bagi masyarakat dan pengikutnya di anggap keramat dan merupakan salah seorang ulama besar Melayu Islam. Oleh
karenanya doa doa beliau dipercaya mustajab sehingga tidak terhitung lagi berapa
banyaknya masyarakat dari berbagai lapisan yang meminta beliau untuk mendoakan agar tersampaikannya suatu keinginan dan permintaan. Hal inilah
yang menjadikan munajat sampai saat ini di Babussalam dianggap mampu memberikan perlindungan dan ketentraman kepada masyarakat sekitarnya.
3.3.4 Sarana Dakwah Islam
Melalui munajat, Tarekat Naqsyabandiah mendakwahkan ajaran ajaran keIslaman dan budi pekerti. Sejarah membuktikan bahwa Islam berkembang dan
dapat diterima oleh masyarakat karena mampu beradaptasi dengan budaya masyarakatnya. Begitu juga dengan Tarekat Naqsyabandiah yang berkembang
didaerah Melayu langkat berhubungan erat dengan budaya masyarakatnya. Senandung merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang ada di tanah Melayu
Universitas Sumatera Utara
sehingga isi dan makna munajat dapat menyerap perhatian masyarakat disekitarnya. Adapun yang menjadi pesan pesan dakwah yang disampaikan
melalui munajat terlihat dari syair syairnya seperti: Berkat Muhammad aulia Allah
Dunia dan akhirat dibencilah Semata berharap kepada zat Allah
Berilah kami demikian ulah…
Tambahi oleh-Mu kami ini Berkat Abdul Khaliq Panjuduani
Terlebih daripada urat jidini Dirasai Ma’rifat imani nurani…
Berkat Yusuf Hamdani Karuniai juga yaa Allah hamba-Mu ini
Akan ilmu hikmat dan laduni Musyahadah Muqarabah Tuhan Robbani…
Dalam syair munajat di atas terlihat pesan pesan kepada umat muslim agar menuntut ilmu hikmat dan laduni yang terhimpun kepada ilmu
syariat, Tarekat, hakikat dan makrifat sehingga mampu menundukkan hawa nafsu
duniawi. Munajat juga memberi pesan akan pentingnya menuntut ilmu tauhid
agar mengenal akan tuhan yang menjadi sembahan manusia sehingga terhindar
Universitas Sumatera Utara
dari dosa syirik dan munafik. Ilmu tauhid adalah ilmu yang wajib diketahui oleh
umat muslim karena merupakan akidah dasar Islam. Islam adalah agama
tauhid yang mengesakan tuhan seperti yang tertera pada
dua kalimah syahadat. Kalimah ini berhubungan dengan dua puluh sifat- sifat Allah yang wajib diketahui. Dua puluh sifat tuhan inilah yang menjadi dasar
pengenalan kepada Allah SWT. Bagi seorang mukmin dunia adalah merupakan penjara dan syurganya
bagi orang orang kafir oleh karena itu janganlah memandang kepada dunia yang menjadi ciptaan Allah SWT tetapi tetaplah memandang kepada wajahnya yang
merupakan sifat baginya serta selalu ingat kepadanya agar selalu dalam limpahan kasihnya dan hanya berharap kepada zatnya semata.
3.3.5 Ekspresi Kelompok