Ekspresi Kelompok Fungsi Munajat

dari dosa syirik dan munafik. Ilmu tauhid adalah ilmu yang wajib diketahui oleh umat muslim karena merupakan akidah dasar Islam. Islam adalah agama tauhid yang mengesakan tuhan seperti yang tertera pada dua kalimah syahadat. Kalimah ini berhubungan dengan dua puluh sifat- sifat Allah yang wajib diketahui. Dua puluh sifat tuhan inilah yang menjadi dasar pengenalan kepada Allah SWT. Bagi seorang mukmin dunia adalah merupakan penjara dan syurganya bagi orang orang kafir oleh karena itu janganlah memandang kepada dunia yang menjadi ciptaan Allah SWT tetapi tetaplah memandang kepada wajahnya yang merupakan sifat baginya serta selalu ingat kepadanya agar selalu dalam limpahan kasihnya dan hanya berharap kepada zatnya semata.

3.3.5 Ekspresi Kelompok

Munajat memiliki fungsi komunikasi sebagai ekspresi kelompok yang tidak kalah pentingnya. Melalui media senandung munajat masyarakat Tarekat Naqsyabandiah ingin diakui eksistensinya. Melalui perantaraan munajat Tarekat Naqsyabandiah mengekspresikan bentuk amalan dan cara mendekatkan diri kepada Allah swt. Aliran sufistik Tarekat Naqsyabandiah adalah faham aliran yang datang ketanah langkat pada masa kesultanan Langkat masih dipimpin oleh Raja Musa pada waktu itu dan oleh raja Musa tuan guru syekh Abdul Wahab Rokan diberi sebidang tanah yang menjadi wilayah otonomi. Oleh karena itu, di Babussalam Universitas Sumatera Utara semua aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan etika dan adab serta ketentuan peraturan yang berlaku semua menurutkan kebijakan tuan guru. Ekspresi kelompok ini dapat juga dilihat dari busana yang digunakan di Babussalam yang menggunakan sorban atau kain penutup kepala, bendera persatuan Tarekat Naqsyabandiah Babussalam, serta seni senandung munajatnya. Untuk dapat tergabung dalam Tarekat Naqsyabandiah ini seorang calon jamaah diwajibkan melalui suatu bentuk ritual penyerahan diri yang dinamakan bai’ah. Ritual bai’ah ini adalah bentuk ritual yang dilakukan oleh semua Tarekat Naqsyabandiah. Bai’ah sesungguhnya adalah bentuk penyerahan diri kepada Allah Swt karena di dalam Al-Qur’an Allah berfirman “ watawakkal hayyu alallazi layamutz” yang artinya “serahkan dirimu kepada tuhanmu yang hidup yang tiada pernah mati.” Secara syariah penyerahan diri ini menunjukkan tanda penyerahan diri kepada guru agar diberi pengajaran dan bimbingan spiritual. Namun apabila ditinjau dari sudut pandang tauhid bai’ah adalah sebentuk penyerahan diri kepada Allah serta berjanji akan taat kepada perintah dan menjauhi segala larangannya. Ujud dari pada ritual bai’ah sesungguhnya adalah melakukan taubatan nasuha dengan melakukan mandi taubat. Hal ini dapat terlihat dari salah satu syair munajat: Berkat Said Kulal wali yang maha mulia Karuniai kami ya Allah sekalian cahaya Sampai hilang daya dan upaya Memandang zat Allah yang maha mulia… Universitas Sumatera Utara Berkat Muhammad Babassamaasi Hampirkan kepada kami ‘Ars dan kursi Sampai terbezakan antara api dan besi Sampai tahu kami kulit dan isi… Tujuan dari bait diatas terlihat dalam kalimat “sampai hilang daya dan upaya.” Melalui syair munajat ini dapat dilihat faham jabariyah Tarekat Naqsyabandiah yang ingin meniadakan diri sehingga yang ada dan yang nyata hanyalah Allah semata la haula walakuata illa billa. .

3.3.6 Ekspresi Emosi