Tentang Para Pihak Posita dan Petitum

54 Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan suami isteri, sehingga dilahirkan 2 orang anak diberi nama Anak 1, berjenis kelamin perempuan kurang lebih berusia 16 enam belas tahun, dan Anak 2, berjenis kelamin perempuan kurang lebih berusia 12 dua belas tahun. Pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, namun ternyata Tergugat mempunyai tabiat yang kurang baik, yaitu Tergugat berbuat zina dengan wanita pekerja seks komersial PSK, dan anehnya dalam berhubungan badan dengan pekerja seks komersial PSK tersebut, Tergugat selalu membuat dokumentasi dalam bentuk foto di handphoneblackberry, dan dari foto tersebut Penggugat mengetahui fakta bahwa tergugat sering melakukan perzinaan dengan wanita pekerja seks komersial PSK, perbuatan tersebut tidak hanya dilakukan Tergugat dengan satu pekerja seks komersial PSK, namun dilakukan Tergugat dengan beberapa pekerja seks komersial. Akibat kelakuan kelakuan Tergugat yang selalu berzina dengan pekerja seks komersial PSK, mengakibatkan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tidak harmonis, sehingga Penggugat dan Tergugat pisah ranjang kurang lebih sejak 6 enam tahun yang lalu meskipun Penggugat dan Tergugat masih tinggal dalam satu rumah, namun antara Penggugat dan Terguggat tidak ada komunikasi yang baik. Meskipun Tergugat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen Perhubungan ternyata Penggugat mempunyai bisnis lain, 55 sehingga sanggup hidup berhura-hura dan bersenang-senang dengan cara memboking beberapa wanita pekerja seks komersial dan menidurinya. Dari keterangan itu maka Penggugat menuntut Tergugat untuk memberi nafkah anak sebesar Rp. 50.000.000,- lima juta rupiah per bulan, di luar biaya pendidikan dan kesehatan. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan, alasan gugatan Penggugat kepada Tergugat adalah “salah satu pihak berbuat zina” danatau “antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Bahwa sesuai dengan pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam. Penggugat sebagai Ibu berhak untuk mendapat hadhanah hak pengasuhan dan pemeliharaan anak yang belum mumayyiz, yaitu ANAK 2, dan melihat kelakuan Tergugat yang suka berzina dengan pekerja seks komersial PSK, maka Penggugat mohon terhadap anak yang telah mummayiz, yaitu ANAK 1 tetap dalam hadhanah. 4 Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat meminta kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut: a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya b. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat. c. Menetapkan anak penggugat dan Tergugat yang bernama Anak 1 berjenis kelamin Perempuan, kurang lebih berusia 15 lima belas tahun, dan Anak 2, berjenis kelamin laki-laki, kurang lebih berusia 11 sebelas tahun. 4 Putusan Nomor 1538Pdt.Ag2013PA.Tgrs. h. 7 56 d. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah anak sebesar Rp.50.000.000,- lima puluh juta rupiah yang dibayarkan tiap bulan dari Tergugat kepada Penggugat, dan uang nafkah anak tersebut di luar biaya pendidikan dan kesehatan anak. e. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa segera setelah putusan berkekuatan hukum tetap agar mengirim salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah PPN pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciputat Timur.

3. Proses Pemeriksaan

a. Mediasi

Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian kepada kedua belah pihak yang berperkara namun tidak berhasil karena Penggugat tetap pada gugatannya ingin bercerai dengan Tergugat. Dalam perkara ini juga telah dilakukan mediasi oleh mediator yang bernama Drs. Hendi Rustandi, S.H. untuk melakukan mediasi sesuai ketentuan PERMA Nomor 1 tentang Peraturan mediasi di Pengadilan dan telah dilaksanakan mediasi tersebut sebanyak dua kali yakni pada hari Selasa tanggal 3 September 2013 dan 24 September 2013, namun upaya mediasi tersebut tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat Prinsipal tidak pernah hadir. Dengan demikian mengenai upaya damai sebagaimana maksud peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 telah terpenuhi. Penggugat tetap ingin cerai dengan Tergugat. 57

b. Jawaban Tergugat

Setelah gugatan Penggugat dibacakan yang isinya tetap dipertahankan, Tergugat telah memberikan jawaban sebagai berikut : 1 Tergugat mengajukan eksepsi ne bis in idem rea judicata karena memilki kesamaan esensial dengan perkara gugatan cerai terdahulu vide Putusan Pengadilan Tinggi Agama Banten Nomor 8Pdt.G2013PTA. Btn tanggal 6 Maret 2013 M bertepatan tanggal 23 Rabiul Akhir 1434 Hijriah jo. Putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0051Pdt.G2012PA.Tgrs, Tanggal 26 September 2012 Miladiyah bertepatan dengan 10 Zulqa’idah 1433 Hijriah yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. 2 Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas obscuur libel dengan alasan dalil-dalil posita gugatan Penggugat tidak menjelaskan peristiwa secara cermat dan terang sehingga posita gugatannya tidak mendukung petitum gugatannya. Penggugat hanya menjelaskan peristiwanya secara umum dan tidak menjelaskan kronologis peristiwa konkritnya yang menyebabkan diajukannya surat gugatan tersebut. 3 Tergugat menolak secara tegas dalil-dalil penggugat yang pada intinya menuduh Tergugat telah melakukan zina, oleh karena tuduhan Penggugat tersebut nyata-nyata sangat tidak beralasan, tidak mendasar dan mengada-ada. Penggugat hanya merekayasa mengenai alasan zina 58 tersebut, guna menghindari asas ne bis in idem terhadap perkaranya terdahulu yang telah diputus oleh Pengadilan Tingkat Banding dan telah berkekuatan hukum dan tidak benar dalil Penggugat yang menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tidak harmonis dan pisah ranjang kurang lebih semenjak 6 enam tahun yang lalu. Kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tetap harmonis dan komunikasi berjalan dengan baik dan antara Penggugat dan Tergugat masih tinggal satu ataptinggal bersama di Tamansari Pesona Bali Blok C8 Nomor 9 Ciputat Timut, Tanggerang Selatan. 4 Tergugat menolak tuntutan nafkah anak sebesar Rp.50.000.000,- lima puluh juta rupiah di luar biaya pendidikan dan kesehatan anak dikarenakan pekerjaan Penggugat adalah PNS, gaji Tergugat sebagai PNS tidak mungkin dapat memenuhi jumlah tuntutan yang sangat irrasional.

c. Replik Penggugat

Setelah Tergugat memberikan jawabannya, selanjutnya kesempatan beralih untuk memberikan replik yang menanggapi jawaban Tergugat sesuai dengan pendapatnya. 5 Dalam perkara ini replik dari penggugat sebagai berikut; 1 Mengenai gugatan cerai melekat asas ne bis in idem, Penggugat tidak akan menanggapi lebih lanjut. 5 Aris Bintania, Hukum Acara Peradilan Agama Dalam Kerangka Fiqh Al-Qadha, Jakarta: Rajawali Pers, 2012. h.25. 59 2 Gugatan Penggugat telah memuat penjelasan dan penegasan dasar hukum rechtejijke grand yang menjadi dasar hubungan hukum serta dasar fakta atau peristiwa feitilijke grand yang terjadi di sekitar hubungan hukum sehingga gugatan penggugat telah jelas dan terhindar dari cacat obscuur libel.

d. Duplik Tergugat

Setelah Penggugat mengemukakan repliknya , kini Tergugat berkesempatan menjawab replik dari Tergugat. 6 Dalam perkara ini duplik Tergugat diantaranya; 1 Tergugat tetap pada dalil-dalil jawabannya yang menyatakan bahwa gugatan Penggugat mengandung Ne Bis In Idem Res Judicata. 2 Tergugat tetap pada dalil-dalil jawaban semua dan menolak dalil-dalil Penggugat tentang eksepsi gugatan kabur tidak jelas. 3 Rumah tangga Penggugat dan Tergugat tetap harmonis dan tidak benar telah terjadi pertengkaran dan perselisihan secara terus menerus.

e. Pembuktian

Membuktikan artinya mempertimbangkan secara logis, kebenaran suatu faktaperistiwa berdasarkan alat-alat bukti yang sah dan menurut hukum pembuktian yang berlaku. Hakim membebankan kepada para pihak 6 Andi Tahir Hamid, Beberapa Hal Baru Tentang Peradilan Agama dan Bidangnya, Jakarta: Sinar Grafika, 1996 h.119.