Putusan Hakim Kronologi Putusan Nomor 1538Pdt.G2013PTgrs.

82 “pihak termohon atau tergugat diberi kesempatan pula untuk meneguhkan sanggahannya dengan cara yang sama.” Pasal 881 “Apabila sumpah dilakukan oleh suami maka penyelesaiannya dapat dilaksankan dengan cara li’an.” Pasal 882 “Apabila sumpah dilakukan oleh isteri maka penyelesaian dengan cara hukum acara yang berlaku” Dalam perkara ini yang menjadi alasan pokok menggugat cerai suaminya adalah karena suami gemar melakukan pesta seks zina dengan pekerja seks komersial PSK. Akibatnya dari perbuatannya menyebabkan perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus. Dalam hal ini hakim menolak gugatan Penggugat. Berdasarkan Pasal 882 Undang No 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama Perubahan kedua dengan Undang-Undang No 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama penulis berpendapat bahwa pembuktian zina juga dilakukan berdasarkan hukum acara yang berlaku. Dalam pembuktian zina penggugat memberikan bukti-bukti : - Print Out Photo, BBM dan SMS Chatting Tergugat dengan Perempuan dengan pihak ketiga dari Blackberry Bold 9000. - Fotokopi Akta Pernyataan Notaris Nomor 06 Tanggal 09 Desember 2013 mengenai hasil print out dari Blackberry Bold 9000. 83 - 2 orang saksi - Saksi Ahli Dalam photo tersebut hanya berupa gambar wanita telanjang setengah dada, oral seks dan lain-lain. Keterangan ahli hanya menjelaskan tentang keaslian dari foto tersebut tapi tidak menunjukkan adanya perzinaan. Saksi-saksi yang dihadirkan penggugat tidak pernah melihat langsung perbuatan zina Tergugat dengan PSK Pekerja Seks Komersial saksi-saksi yang dihadirkan hanya menyimpulkan dari photo-photo tersebut. 13 Sedangkan dalam hukum Islam untuk membuktikan perzinaan Penggugat seharusnya menghadirkan 4 empat orang saksi yang melihat langsung perzinaan tersebut bukan hanya sekedar mengambil kesimpulan. Mengenai dalil Penggugat yang menyatakan bahwa akibat perbuatan zina yang dilakukan Tergugat menyebabkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis sehingga sering terjadi pertengkaran dan perselisihan secara terus menerus. Untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat menghadirkan dua orang saksi, tetapi saksi tidak memenuhi syarat materiil sebagaimana dalam pasal 171 ayat 1 dan ayat 2 HIR 2 orang saksi tersebut tidak pernah menyaksikan terjadinya pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat hanya mendengarkan cerita dari Penggugat. Sehingga keterangan dari saksi Penggugat dinyatakan Testimonium de Auditu. Sedangkan saksi yang dihadirkan Tergugat tidak pernah 13 Wawancara Pribadi dengan Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa Drs. Muhyar, SH, MH, M.Si Tigaraksa 09 April 2015.