PENUTUP Cerai gugat karena perzinaan(Studi Putusan Nomor 1S3B/Pdt.G/pA.Tgrs)

14 halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya suami isteri tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim ”. Q.S. Al-Baqarah : 229 Surat Ath-Thalaq ayat 1                               قاّطلا : Artinya : “Hai nabi apabila kamu menceraikan Isteri-isteri mu Maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat menghadapi iddahnya yang wajar dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka diizinkan keluar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji dan terang. Itulah hukum-hukum Allah ”. Q.S Ath-Thalaq:1 Berdasarkan sabda Rasulullah Saw. ملسو هيلع ها ىلص ِهللَا ُلوُسَر َلاَق : َلاَق اَمُهْ َع ُهللَا َيِضَر َرَمُع ِنْبِا ِنَع َدِْع ِل َََحْلَا ُضَغْ بَأ ََدُواَد وُبَأ ُاَوَر ُ ُق ََطلَا ِهللَا 6 Artinya : “Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, perbuatan halal yang dibenci Allah adalah talak ”.H.R. Abu Daud

3. Putusnya Perkawinan

Suatu perkawinan menjadi tidak hanya dengan thalaq tetapi juga karena perceraian yang disebabkan khulu’, zhihar, ila dan li’an berikut ini penjelasan masing-masingnya. 6 Sulaiman bin Al- Asy’ats Abu As-Sijistani Al-Azdi, Sunan Abu Daud, t.t., Daar Al- Fikr, t.th., juz 1, h.662. 15

a. Thalaq

Ditinjau dari segi tegas atau tidaknya kata-kata yang dipergunakan sebagai ucapan talak, maka talak dibagi menjadi dua macam yaitu : 1 Talak sharih yaitu talak yang dijatuhkan suami dengan menggunakan kata-kata jelas dan tegas langsung dihadapan istrinya tanpa kiasan misalnya sesorang berkata kepada isterinya “kamu diceraikan”, atau “aku menceraikanmu”. 2 Talak kinayah yaitu talak yang menggunakan kata-kata sindiran atau samar- samar misalnya “ kamu bebas”, tutupilah dirimu dariku”. Dengan pertimbangan ungkapan yang jelas, maka talak dinyatakan sah hanya dengan mengucapkannya, dalam ungkapan kiasan, talak tidak dapat dinyatakan sah kecuali kepada salah satu dari tiga kondisi yaitu niat talak, sebagai jawaban atas permintaan isteri, dan talak yang dinyatakan saat suami dalam kondisi marah dan bertengkar dengan isteri. 7 Ditinjau dari segi waktu dijatuhkannya maka talak dibagi menjadi tiga macam yaitu : 1 Talak sunni adalah seorang menceraikan istrinya tanpa hubungan intim dan dia menceraikannya dalam keadaan suci atau hamil atau sebelum berhubungan intim secara mutlak. 8 7 Syaikh Muhammad bin Shalih al- ‘Utsaimin, Penerjemah: Faisal Saleh dan Yusuf Hamdani, Shahih Fiqih Wanita Menurut Al- Qur’an dan As-Sunnah, Jakarta: Akbar Media, 2009, h.357. 8 Syaikh Muhammad bin Shalih al- ‘Utsaimin, h.353.