PENDAHULUAN Cerai gugat karena perzinaan(Studi Putusan Nomor 1S3B/Pdt.G/pA.Tgrs)

13 perkawinan. 4 Perceraian dalam hukum positif ialah suatu keadaan di mana antara seorang suami dan seorang isteri telah terjadi ketidakcocokan batin yang berakibat pada putusnya suatu perkawinan, melalui putusan pengadilan setelah tidak berhasil didamaikan. 5 Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa thalak adalah hilangnya hubungan antara suami istri dalam suatu ikatan atau lembaga perkawinan, baik dengan mengucapkan secara rela dengan ucapan talak kepada istrinya, dengan kata-kata yang jelas sharih ataupun dengan kata- kata sindiran kinayah pada saat ini atau akan datang.

2. Dasar Hukum Perceraian

Mengenai dasar hukum perceraian penulis akan mengantumkan ayat Al- Qur’an dan hadits yang menjadi landasan hukum perceraian antara lain : Surat Al-Baqarah : 229                                                    رق لا : ٢ Artinya : “Talak yang dapat dirujuki dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak 4 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, 1992 h.143. 5 Yayan Sopyan, Islam Negara: Transformasi Hukum Perkawinan Islam Dalam Hukum Nasional, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011, h.174. 14 halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya suami isteri tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim ”. Q.S. Al-Baqarah : 229 Surat Ath-Thalaq ayat 1                               قاّطلا : Artinya : “Hai nabi apabila kamu menceraikan Isteri-isteri mu Maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat menghadapi iddahnya yang wajar dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka diizinkan keluar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji dan terang. Itulah hukum-hukum Allah ”. Q.S Ath-Thalaq:1 Berdasarkan sabda Rasulullah Saw. ملسو هيلع ها ىلص ِهللَا ُلوُسَر َلاَق : َلاَق اَمُهْ َع ُهللَا َيِضَر َرَمُع ِنْبِا ِنَع َدِْع ِل َََحْلَا ُضَغْ بَأ ََدُواَد وُبَأ ُاَوَر ُ ُق ََطلَا ِهللَا 6 Artinya : “Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, perbuatan halal yang dibenci Allah adalah talak ”.H.R. Abu Daud

3. Putusnya Perkawinan

Suatu perkawinan menjadi tidak hanya dengan thalaq tetapi juga karena perceraian yang disebabkan khulu’, zhihar, ila dan li’an berikut ini penjelasan masing-masingnya. 6 Sulaiman bin Al- Asy’ats Abu As-Sijistani Al-Azdi, Sunan Abu Daud, t.t., Daar Al- Fikr, t.th., juz 1, h.662.