menurut  peneliti    harus  dilanjutkan  ke  siklus  II,  karena  dirasa  belum  berhasil menerapkan  metode  permainan  ular  tangga  pada  mata  pelajaran  IPS,  selain  itu
hasil belajar siswa pun belum maksimal dan masih perlu ditingkatkan. Meskipun demikian  banyak  siswa  yang  menyatakan  senang  dengan  diterapkannya  metode
pembelajaran  permainan  ular  tangga  karena  menurut  mereka  menyenangkan  dan menangkap materi pelajaran lebih cepat.
Pada siklus  II peneliti melaksanakan tindakan sesuai  dengan perencanaan yang dibuat sebelumnya, setelah melakukan refleksi pada siklus I.
Tahap awal  adalah perencanaan, dimana peneliti dan guru mata pelajaran IPS  yang  menjadi  kolaborator  dan  observer,  mengembangkan  rencana  tindakan
berdasarkan  hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini  peneliti  dan  guru  mata  pelajaran  IPS  membuat  Rencana  Pelaksanaan
Pembelajaran  RPP  berkarakter,  membuat  papan  permainan  ular  tangga  terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa.
Pelaksanaan  pembelajaran  pada  siklus  II  agak  sedikit  berbeda  dengan proses pembelajaran pada siklus I. Hal ini dilakukan berdasarkan saran dari guru
mata  pelajaran  IPS,  tujuannya  adalah  agar  siswa  tidak  merasa  bosan  belajar  IPS dan agar lebih semangat serta antusias dalam belajar. Jadi, pada siklus II ini proses
pembelajaran diawali dengan pre-test selama 15 menit. Kemudian sebelum siswa melakukan  permainan  ular  tangga  akan  dibagikan  rangkuman  materi  kepada
masing-masing  siswa.    Kemudian  guru  menjelaskan  materi  yang  akan  diberikan terlebih  dahulu,  lalu  memberikan  papan  permainan  ular  tangga  kepada  setiap
kelompok.  Setelah  kelompok  terbentuk  siswa  harus  menjawab  pertanyaan- pertanyaan  yang  terdapat  pada  papan  permainan  ular  tangga.  Setelah  semuanya
mengerti,  guru  bersama  siswa  menyimpulkan  hasil  pembelajaran,  hal  seperti  ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan hingga diakhiri dengan tes akhir pos-test.
Pada  tahap  observasi  guru  mata  pelajaran  IPS  mengobservasi  proses pembelajaran  permainan  ular  tangga  sekaligus  mengamati  aktivitas  siswa  dan
aktivitas  guru  selaku  pengajar  dengan  melakukan  dokumentasi  berupa  foto-foto dan  catatan  lapangan  serta  menilai  hasil  belajar  siswa  setelah  dilakukan  pre-test
dan  pos-test.  Hal  ini  dilakukan  sesuai  dengan  fungsi  observasi  yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.
Pada  tahap  terakhir  yaitu  analisis  dan  refleksi,  dimana  peneliti  bersama guru mata pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis
sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus II, apakah tindakan yang telah  diberikan  sudah  sesuai  atau  belum  dengan  konsep  penelitian  yang  telah
direncanakan. Kemudian hasil penelitian siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan.  Proses  metode  pembelajaran  dengan  permainan  ular  tangga  sudah
berjalan  dengan  baik  karena  semua  siswa  telah  dapat  mengatasi  permasalahan dalam  belajar    dan  sudah  berjalan  dengan  baik,  meskipun  belum  mencapai
kesempurnaan,  akan  tetapi  guru  dianggap  sudah  berhasil  dalam  melaksanakan proses  pembelajaran  metode  permainan  ular  tangga.  Hal  tersebut  dibuktikan
dengan  meningkatnya  hasil  belajar  IPS  siswa.  Sehingga,  peneliti  merasa tindakannya  sudah  berhasil  mencapai  indikator  keberhasilan  dan  penelitian
dihentikan pada siklus II.
C. Pemeriksaan Keabsahan Data
Instrumen  yang  digunakan  untuk  menguji  hasil  belajar  IPS  siswa  pada masing-masing siklus yaitu siklus I berjumlah 15 soal, yang berasal dari 20  soal
dan  siklus  II  berjumlah  12  soal  yang  berasal  dari  20  soal,  yang  diujikan  terlebih dahulu  melalui  validitas,  reliabilitas  dan  tingkat  kesukaran.  Proses  pengambilan
data  hasil  belajar  IPS  pada  masing-masing  instrumen  melalui  pre-test  dan    pos- test yang diambil setelah dua kali pertemuan dalam tiap siklus.
Peneliti  menguji  cobakan  soal  yang  telah  dibuat  pada  kelas  yang  telah mempelajari  materi  yang  akan  diajarkan  oleh  peneliti  pada  saat  penelitian,  yaitu
dengan menggunakan rumus validitas “Point Biserial”. Pada siklus I didapatkan 15 soal yang valid yakni nomor  1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 17, 18, 19, dan
20. Sedangkan pada siklus II didapatkan 12 soal yang  valid yakni nomor 21, 23, 26, 27, 28, 29, 31, 33, 36, 37, 39, dan 40.
Kedua instrumen tersebut juga diujikan reliabilitasnya berdasarkan rumus Kuder-Richardson  K-R  20.  Reliabilitas  soal  pada  siklus  I  adalah  0,64  kriteria
sedang, sedangkan soal pada siklus II reliabilitasnya adalah 0,71 kriteria tinggi. Reliabilitas  pada  sikus  I  dan  siklus  II  menunjukkan  pada  satu  pengertian  bahwa
instrumen  dapat  dipercaya  untuk  digunakan  sebagai  alat  pengumpul  data  karena instrumen  yang  sudah  dapat  dipercaya  akan  menghasilkan    data  yang  dapat
dipercaya  juga.  Apabila  datanya  memang  benar  sesuai  dengan  kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan tetap sama.
D. Analisis Data
1. Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran  IPS  dengan  menggunakan  metode  permainan  ular tangga  pada    materi  IPS  ekonomi  bertujuan  untuk  meningkatkan  hasil
belajar IPS siswa. Data hasil belajar IPS siswa pre-test dan pos-test pada
siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3
Hasil Belajar Siklus I No
Nama Pre-test
Pos-test N-gain
Keterangan
1. Ahmad Safei
30 80
0,71 Tinggi
2. Aldo Septiadi
30 50
0,29 Rendah
3. Alicia Andini P.
50 60
0,20 Rendah
4. Ayu Lestari
45 70
0,45 Sedang
5. Caelia Dewi
30 50
0,29 Rendah
6. Dandi N.
40 85
0,75 Tinggi
7. Dela
25 45
0,27 Rendah
8. Dewi Bintang
40 85
0,75 Tinggi
9. Dina F.
40 50
0,17 Rendah
10. Dina Maria
40 50
0,17 Rendah
11. Edna Aprilia
35 40
0,08 Rendah
12. Fajar Akbar
40 50
0,17 Rendah
13. Fitri Paujiah
50 70
0,40 Sedang
14. Haikal Pradana
40 65
0,42 Sedang
No Nama
Pre-test Pos-test
N-gain Keterangan
15. Irma Mulyani
40 55
0,25 Rendah
16. Januar Fajri
40 50
0,17 Rendah
17. Julio Ciko
45 60
0,27 Rendah
18. M. Aji Mulyadi
60 75
0,38 Sedang
19. Mahfuzah
30 60
0,43 Sedang
20. M. Aldi Rizaldi
30 70
0,57 Sedang
21. M. Irfan
60 80
0,50 Sedang
22. M. Adha Alghifari
40 85
0,75 Tinggi
23. M. Dwi Rizky
50 55
0,10 Rendah
24. M. Irfan
45 60
0,27 Rendah
25. Nadia Syafiqoh
50 65
0,30 Rendah
26. Nazmah Sabita
50 90
0,80 Tinggi
27. Nok Siti N.
45 60
0,27 Rendah
28. Rahmadina
40 85
0,75 Tinggi
29. Rangga Ilham
40 65
0,42 Sedang
30. Rindra F.
45 65
0,36 Sedang
31. Risti Amanda
45 85
0,73 Tinggi
32. Rosidah N.A.
50 70
0,40 Sedang
33. Saidah
55 70
0,33 Sedang
34. Surya A. Dani
40 50
0,17 Rendah
35. Syahrizal E.
40 80
0,67 Sedang
36. Syahrul R.
40 50
0,17 Rendah
37. Tri Widianingrum
40 50
0,17 Rendah
38. Wanto
60 85
0,63 Sedang
39. Yeni O.S.
50 65
0,30 Rendah
40. Yuliana
35 90
0,85 Tinggi
Jumlah 1700
2625 16,09
Rata-rata 42,50
65,63 0,40
Rendah 19
47,50 Sedang
13 32,50
Tinggi 8
20,00
Berdasarkan  Tabel  4.3  agar  lebih  jelas  hasil  belajar  IPS  yang diperoleh siswa, maka dapat dilihat gambargrafik di bawah ini.
Gambar 4.1 N-Gain Siklus I
Hasil belajar pada siklus  I masih harus ditingkatkan karena masih banyak  nilai  siswa  yang  berada  di  bawah  rata-rata.  19  siswa  N-Gainnya
tergolong “rendah”  dengan  presentasi  47,50,  13  siswa  N-Gainnya
tergolong “sedang”  dengan  presentasi  32,50  dan  8  orang  N-Gainnya
tergolong “tinggi” dengan presentasi  20,00. Selain itu dapat dijelaskan
mengenai  rata-rata  nilai  pre-test  yaitu  42,50    dan  rata-rata  nilai  pos-test 65,63. Proses pembelajaran metode  permainan ular tangga  dilanjutkan ke
siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar IPS siswa karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah.
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus II
No Nama
Pre-test Pos-test
N-gain Keterangan
1. Ahmad Safei
40 85
0,75 Tinggi
2. Aldo Septiadi
35 80
0,69 Sedang
3. Alicia Andini P.
40 75
0,58 Sedang
4. Ayu Lestari
60 80
0,50 Sedang
5. Caelia Dewi
35 70
0,54 Sedang
6. Dandi N.
45 85
0,73 Tinggi
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Rendah Sedang Tinggi
Hasil Belajar