Pengertian Hasil Belajar Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir dan menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

2. Hakikat Pembelajaran IPS

a. Pengertian Pembelajaran IPS

Menurut Ali Amran Udin, “Social Studies atau Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah elementary and secondary school ”. 21 Menurut Numan Soemantri, “Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur: geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, IPS, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama”. 22 Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari ilmu-ilmu social untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah. John Jarolimek menegaskan bahwa “IPS atau studi sosial itu merupakan bagian kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: IPS, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, psikolo gi sosial”. 23 Abu Ahmadi mengatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan fusi dari sejumlah mata pelajaran sosial ”. 24 Dari berbagai pendapat mengenai IPS, dapat ditarik kesimpulan bahwa IPS adalah perpaduan semua mata pelajaran sosial diantaranya ekonomi, sejarah, IPS, yang mempunyai tujuan pembelajaran di SD maupun SMP. 21 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT. Rieka Cipta, 1991, h.2. 22 Abdul Aziz Wahab, dkk., Konsep Dasar IPS, Jakarta:Penerbit Universitas Terbuka, 2009, h.12.31. 23 Ibid. h.12.30. 24 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial ….... h.3. Dapat juga disimpulkan bahwa pembelajaran IPS merupakan proses belajar dimana ada interkasi antara peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dalam mencapai tujuan kurikulum yang terdiri dari mata pelajaran sosial.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Pada dasarnya, terdapat 4 empat pendapat mengenai tujuan pembelajaran IPS di sekolah. Pertama, tujuan pembelajaran IPS di sekolah adalah untuk mendidik para siswa menjadi ahli ekonomi, politik, hukum, IPS dan pengetahuan sosial lainnya. Kedua, tujuan pembelajaran IPS di sekolah adalah untuk menumbuhkan warga Negara yang baik. Ketiga, merupakan kompromi dari pendapat pertama dan kedua, golongan ini mengakui kebenaran masing-masing golongan tersebut. Keempat, berpendapat bahwa pembelajaran IPS di sekolah dimaksudkan untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya tertutup. Abdul Aziz Wahab dkk. mengatakan bahwa “Tujuan utama setiap pembelajaran ilmu sosial adalah membentuk warga negara yang baik good citizenship, demikian pula halnya Ilmu Pengetahuan Sosial IPS sebagai satu program pendidikan juga memiliki tujuan yang sama, yakni membentuk warga negara yang baik ”. 25 Dari pendapat mengenai tujuan pembelajaran IPS, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan pembelajaran IPS yaitu mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapinya dan mempersiapkan siswa mempunyai sikap sosial di lingkungan masyarakat dengan menjadikan siswa sebagai warga negara yang baik dan mampu menjadi ahli ekonomi, politik, dan bidang sosial lainnya. 25 Abdul Aziz Wahab, dkk., Konsep Dasar IPS, Jakarta:Penerbit Universitas Terbuka, 2009, h.1.22.

3. Metode Pembelajaran dan Permainan

Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. 26 Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. 27 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Permainan adalah situasi atau kondisi tertentu saat seseorang mencari kesenangan atau kepuasan melalui suatu aktivitas atau kegiatan bermain. Permainan merupakan suatu aktivitas yang bertujuan memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan seseorang. Kegiatan bermain berhubungan dengan kegiatan interaksi seseorang dengan orang lainnya, barang mainan, atau hewan yang dapat terjadi dalam konteks tertentu, baik pembelajaran learning maupun rekreasi yang bersifat menyenangkan. 28 Permainan dalam belajar, jika dimanfaatkan secara bijaksana menghasilkan beberapa hal sebagai berikut: a. menyingkirkan “keseriusan” yang menghambat proses belajar; b. menghilangkan stres dalam lingkungan belajar; c. mengajak orang terlibat secara penuh; d. meningkatkan proses belajar; 26 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012, Cet. 2, h.7. 27 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: PT. Remaja Rodakarya, 2009, Cet. 8, h. 107. 28 Fathul Mujib dan Nailul Rahmawati, Metode Permainan-Permainan Edukatif dalam Belajar Bahasa Arab, Jogyakarta: Diva Press, 2011 Cet. 1, h. 26 e. membangun kreativitas diri; f. mencapai tujuan dengan ketidaksadaran; g. meraih makna belajar melalui pengalaman; dan h. memfokuskan siswa sebagai subjek belajar. 29

4. Metode Permainan Ular Tangga

a. Sejarah Permainan Ular Tangga

Ular tangga diciptakan pada abad ke-2 sebelum masehi dengan nama Paramapada Sopanam Ladder to Salvation. Dikembangkan oleh pemuka agama Hindu untuk mengajarkan anak-anak mengenai penghargaan. Ular mempresentasikan keputusan yang buruk dan jahat, sedangkan tangga melambangkan keputusan yang bermoral dan baik. “Permainan ini masuk ke Inggris pada tahun 1892, dan pada tahun 1943 namanya diubah menjadi Chutes and Ladders oleh Milton Bradley di Amerika untuk dikomersialkan ”. 30 Ular tangga menjadi bagian dari permainan tradisional di Indonesia, meskipun tidak ada data yang lengkap mengenai kapan munculnya permainan tersebut. Pada zaman dulu, banyaknya anak- anak Indonesia yang bermain ular tangga membuat permainan ini menjadi sangat populer di masyarakat. Permainan ini ringan, sederhana, mendidik, menghibur dan sangat berinteraktif jika dimainkan bersama-sama. b. Pengertian Permainan Ular Tangga Ular tangga merupakan permainan anak-anak berbentuk papan yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil, sejumlah tangga atau ular digambar di beberapa kotak yang menghubungkannya dengan kotak lain. 29 Ibid, h. 36. 30 http:id.wikipedia.orgwikiUlar_Tangga , Sabtu 8 Desember 2012 pukul 22:45 wib