solusi terutama metode-metode mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan informasi yang didapatkan peneliti selama ini
terlihat bahwa para siswa memang kurang bersemangat dalam belajar IPS. Akibatnya, mereka kurang mampu untuk memecahkan soal-soal IPS. Hasil
belajarnya pun kurang maksimal. Hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk memilih lokasi MTs.
Al Ikhwaniyah Pondok Aren sebagai tempat melakukan penelitian tindakan kelas ini. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan
tersebut yakni dengan menggunakan metode permainan dalam pembelajaran IPS khususnya metode permainan ular tangga.
Cara yang ditempuh ini siswa diharapkan akan lebih aktif dalam belajarnya, sehingga hasil belajar IPS dapat ditingkatkan dengan prestasi yang
lebih baik. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk menerapkan metode permainan ular tangga dalam
rangka meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren. Dengan metode ini diharapkan akan terjadi interaksi antar siswa
sehingga mereka bisa lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran IPS yang bermuara pada peningkatan penguasaan konsep-konsep
atau teori IPS. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk megetahui
efektivitas penggunaan metode permainan ular tangga sebagai upaya peningkatan hasil belajar IPS dalam skripsi dengan judul
“Penerapan Metode Permainan Ular Tangga
Snakes Ledder untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di MTs. Al Ikhwaniyah
Pondok Aren .”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas dan hasil pra-penelitian, dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Metode pembelajaran yang digunakan di MTs Al Ikhwaniyah masih
terfokus pada guru dan kurang variatif dalam penggunaan metode, metode
mengajar hanya dengan ceramah dan memberikan tugas dengan Lembar Kerja Siswa LKS sehingga belum dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dengan baik. 2.
Setelah dilakukan wawancara pra penelitian, siswa MTs Al Ikhwaniyah Pondok Aren kelas VII masih menganggap pelajaran IPS membosankan.
3. Hasil belajar IPS siswa yang masih rendah dari nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM yakni 70.
5
C. Pembatasan Masalah
Banyak factor yang dapat mempengaruhi pemahaman belajar siswa dalam pembelajaran di kelas. Agar masalah di atas dapat dibahas secara jelas
dan tidak meluas, maka masalah harus dibatasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode permainan dalam pembelajaran yaitu metode permainan
ular tangga yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MTs Al Ikhwaniyah Pondok Aren kelas VII.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti yaitu:
Apakah penerapan metode permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar IPS dengan menggunakan metode permainan ular tangga pada siswa kelas VII MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren.
5
Hasil pra-penelitian yang dilakukan pada tanggal 8 Mei 2013
F. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam pembelajaran IPS mengenai ada atau tidaknya pengaruh penerapan
metode permainan ular tangga untuk meningkatkan hasil belajar IPS. 2.
Manfaat praktis Adapun secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi guru dan siswa
serta bagi peneliti lain Bagi guru, dapat dijadikan sebagai alternatif dalam proses belajar
mengajar untuk meningkatkan penguasaan materi IPS siswa. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta memberi
ruang pada siswa untuk berkreasi tentang suatu materi pelajaran. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat memotivasi peneliti lain untuk
melakukan penelitian sejenis sehingga dapat menghasilkan beragam model pembelajaran baru khususnya dan dapat meningkatkan mutu
pendidikan pada umumnya.
7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa
berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa.
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang tersaji dalam
bentuk informasimateri pelajaran. Orang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah
mampu menyebutkan kembali secara lisan verbal sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang
diajarkan oleh guru. Di samping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai pelatihan belaka seperti
tampak pada pelatihan membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan merasa cukup
puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan ketrampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahuan
mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut.
1
Menurut Wina Sanjaya, “belajar bukanlah sekedar
mengumpulkan pengetahuan, belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan
perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interkasi individu dengan lingkungan yang disadari
”.
2
Slameto mengatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2010, Cet. 15, h. 87-88.
2
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan KTSP, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. 2, h. 229.