Unsur-Unsur Belajar Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
                                                                                nasional  yaitu untuk  meningkatkan  mutu pendidikan di  setiap jenjang pendidikan yang ada.
“Hasil belajar pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur  perubahan  perilaku  yang  telah  terjadi  pada  peserta
didik.  Pada  umumnya  hasil  belajar  akan  memberikan  pengaruh dalam  2  dua  bentuk  yaitu,  1  peserta  didik  akan  mempunyai
perspektif  terhadap  kekuatan  dan  kelemahannya  atas  perilaku yang  diinginkan,  2  mereka  mendapatkan  perilaku  yang
diinginkan  itu  telah  meningkat  baik  setahap  atau  dua  tahap sehingga  timbul  kembali  kesenjangan  antara  penampilan
perilaku sekarang dengan perilaku yang diinginkan.
”
16
Horward  Kingsley  membagi  tiga  macam  hasil  belajar,  yakni “1 keterampilan dan kebiasaan, 2 pengetahuan dan pengertian, 3
sikap  dan  cita-cita.  Masing-masing  dari  hasil  belajar  ini  dapat  diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum
.”
17
Sedangkan  Gagne  membagi  5  lima  kategori  hasil  belajar, yakni  “1  informasi  verbal,  2  ketermpilan  intelektual,  3  strategi
kognitif, 4 sikap, dan 5 keterampilan motoris .”
18
Selain  itu  dalam  sistem  pendidikan  nasional  rumusan  tujuan pendidikan  menggunakan  klasifikasi  hasil  dari  Benyamin  Bloom
secara  garis  besar  membaginya  menjadi  tiga  ranah,  yakni  ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
1 Ranah  kognitif  berkaitan  dengan  hasil  belajar  intelektual  yang
terdiri  dari  enam  tingkatan  dari  yang  paling  rendah  sampai  paling tinggi  yakni  pengetahuan  atau  ingatan,  pemahaman,  aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. 2
Ranah afektif berkaitan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni  menerima  memperhatikan,  merespon,  menghargai  atau
memberikan penilaian, organisasi, dan karakteristik suatu nilai atau perangkat nilai-nilai.
16
E.  Mulyasa,  Implementasi  KTSP  Kemandirian  Guru  dan  Kepala  Sekolah,  Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. 2 h. 208.
17
Nana Sidjana, Penilaian Hasil Proses ……., h.22.
18
Ibid.
3 Ranah  psikomotorik  berkaitan  dengan  hasil  belajar  keterampilan
dan  kemampuan  bertindak.  Ranah  psikomotorik  terdiri  dari  enam aspek,  yaitu  a  gerakan  refleks,  b  keterampilan  gerakan  dasar,  c
keterampilan  perseptual,  d  keharmonisan  atau  ketepatan,  e gerakan  keterampilan  kompleks,  dan  f  gerakan  ekspresif  dan
interpretatif.
19
Ketiga  ranah  tersebut  dibedakan  karena  ciri-cirinya  yang berbeda.  Kognitif  berhubungan  dengan  pengembangan  kemampuan
otak dan penalaran siswa. Afektif berhubungan dengan pengembangan perasaan  dan  sikap  siswa.  Sedangkan  Psikomotorik  berhubungan
dengan  cara  siswa  pada  waktu  mengembangkan  kedua  hasil  belajar tersebut,  ketiga  hasil  belajar  adalah  saling  berkaitan.  Oleh  karena  itu
penilaian  hasil  belajar  merupakan  upaya  untuk  mengukur  tingkat pencapaian  tujuan  pendidikan  yang  meliputi  kemajuan  dalam  proses
berpikir, kemajuan dalam menggunakan panca indera dan kemampuan dalam pembinaan, oral dan kepribadian.
Hasil  belajar  yang  meliputi  aspek  kognitif,  afektif  dan psikomotorik  dapat  terlihat  dari  adanya  perubahan  baik  dari
kemampuan,  perbuatan,  sikap  dan  perilaku.  Akan  tetapi  menurut Syaiful  Bahri  Djamarah
“untuk  mengetahui  indikator  keberhasilan belajar  dapat  juga  dilihat  dari  daya  serap  siswa
”.
20
Daya  serap merupakan  tingkat  penguasaan  siswa  terhadap  bahan  pelajaran  yang
disampaikan oleh guru dan dikuasai oleh siswa baik secara individual atau kelompok.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disintesiskan bahwa hasil  belajar  adalah  suatu  penilaian  akhir  dari  proses  dan  pengenalan
yang  telah  dilakukan  berulang-ulang.  Serta  akan  tersimpan  dalam jangka  waktu  lama  atau  bahkan  tidak  akan  hilang  selama-lamanya
karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang
19
Ibid.
20
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,  Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2006, Cet. 4, h. 106.
                                            
                