Pengukuran Pencapaian Kompetensi Pengertian Kompetensi Menjahit Celana Panjang Wanita a. Pengertian Kompetensi
20 didik dalam menguasai mata pelajaran tertentu dan untuk melihat kemajuan
belajar peserta didik dalam menguasai materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
“Penilaian berbasis kompetensi harus ditunjukkan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan sehingga dapat
diketahui tingkat penguasaan materi standar kompetensi oleh peserta didik” Martinis Yamin, 2006:199. Untuk mengetahui ketercapaian kompetensi
dasar tersebut maka menggunakan acuan penilaian dengan kriteria ketuntasan minimal KKM.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BNSP, http:bnsp- indonesia, diakses tanggal 12122013 kriteria untuk uji kompetensi keahlian
praktik dikatakan baik yaitu apabila adanya keberhasilan mencapai kriteria tertentu yaitu : 1 Adanya ketercapaian ketuntasan belajar peserta didik pada
setiap mata diklat yang telah ditempuhnya yang ditunjukkan oleh lebih 75 peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar peserta didik pada setiap
mata diklat yang ditempuh. 2 Adanya ketercapaian standar kompetensi keahlian oleh peserta didik dari program produktif kejuruan yaitu minimal
mencapai nilai 7,0 atau 7.0 yang dicapai oleh lebih dari 75 peserta didik. Ketentuan lembar penilaian kompetensi menjahit di SMKN 3 Klaten,
adalah kemampuan psikomotor 50, kemampuan kognitif 20, dan kemampuan afektif 30. Berdasarkan standar kompetensi siswa di SMKN 3
Klaten, ditentukan dengan menggunakan kriteria ketuntasan minimal KKM sebesar 78.
21
1 Fungsi Penilaian
Menurut Nana Sudjana 2013 penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar mengajar berfungsi sebagai berikut :
a Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, yaitu dapat diketahui tingkat penguasaan bahan pelajaran yang seharusnya
dikuasai oleh siswa. b Untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah
dilakukan guru. Dengan kata lain guru dapat mengetahui berhasil tidaknya ia mengajar.
2 Tahapan Penilaian
Di dalam buku yang sama menurut Nana Sudjana 2013 penilaian hasil belajar dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu :
a Penilaian formatif tahap jangka pendek Penilaian yang dilaksanakan guru pada akhir proses belajar mengajar.
b Penilaian Sumatif tahap jangka panjang Penilaian yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar
berlangsung beberapa kali atau setelah menempuh periode tertentu.
3 Jenis Alat Penilaian
Pada umumnya alat evaluasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tes dan non tes. Tes terdiri dari tiga bentuk tes lisan, tes tulisan dan tes
tindakan. Sedangkan non test berupa observasi, wawancara, studi kasus, skala penilaian, check list dan inventory Nana Sudjana, 2013.