Tes Objektif Pilihan Ganda

71 Tabel 09. Kisi- kisi Instrumen Tes Pilihan Ganda Kompetensi Menjahit Celana Panjang Wanita di SMKN 3 Klaten Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Bentuk Tes Membuat Busana Wanita 1 Mengelompokkan macam- macam celana panjang wanita a. Menjelaskan pengertian celana panjang wanita b. Menyebutkan macam- macam celana panjang wanita 1 2,3,4 Pilihan Ganda 2 Memotong bahan c. Menyebutkan macam- macam alat yang digunakan untuk memotong bahan d. Menerapkan macam- macam alat yang digunakan untuk memotong e. Menyiapkan bahan yang akan dipotong f. Meletakkan pola di atas bahan g. Memotong bahan untuk pembuatan celana panjang wanita h. Memberi tanda pada bahan yang sudah dipotong 6 11 5,21,24 8 9, 19 10, 22 3 Menjahit busana wanita i. Menyiapkan alat yang digunakan untuk menjahit celana panjang wanita j. Menyiapkan bahan yang digunakan untuk menjahit celana panjang wanita k. Menjahit bagian-bagian celana panjang wanita 7 12 14,16, 18,23, 25 4 Menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan l. Menyelesaikan celana panjang wanita dengan jahitan tangan 13, 15 5 Melakukan pengepresan m. Melakukan pengepresan celana panjang wanita 17,20 Jumlah 25 Setelah skor tes kognitif peserta didik diketahui, selanjutnya adalah menghitung nilai siswa berdasarkan skor yang diperoleh. Berikut adalah pedoman penilaian kompetensi kognitif peserta didik berdasarkan skor tes objektif pilihan ganda. Penghitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. ∑ ∑ 72 Keterangan :  s : jumlah skor yang diperoleh peserta didik  i : jumlah item atau jumlah soal

G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen bertujuan mempunyai tujuan untuk menghindari pertanyaan atau pernyataan yang kurang jelas maksudnya, menghilangkan kata- kata yang sulit dipahami maupun untuk mempertimbangkan penambahan dan pengurangan item. Uji coba instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Menurut Suharsimi Arikunto 2008 menyatakan bahwa tes yang dicobakan kepada kelompok bukan terpilih, akan menunjukkan reliabilitas yang lebih besar daripada yang dicobakan kepada kelompok tertentu yang diambil secara terpilih. Sehingga dalam penelitian ini, uji coba instrumen dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut karena memiliki 3 kelas. Kelas yang digunakan untuk uji coba adalah kelas XI busana butik 2.

2. Uji Validitas Instrumen

“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa ya ng seharusnya diukur” Sugiyono, 2010:173. Menurut Scarvia B. Anderson dalam Suharsimi Arikunto 2013 “A test is valid if it measures what it purpose to measure ” yang artinya sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa validitas adalah ketepatan suatu alat ukur instrumen dalam melakukan fungsi ukurannya. Validitas instrumen terbagi menjadi tiga Sugiyono, 2010, antara lain: 73

a. Pengujian Validitas Konstruk Construct Validity

Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat ahli judgement expert. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang.

b. Pengujian Validitas Isi Content Validity

Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Untuk instrumen yang akan mengukur efektivitas pelaksanaan program, maka pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan.

c. Pengujian Validitas Eksternal

Pengujian dengan cara membandingkan untuk mencari kesamaan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Bila telah terdapat kesamaan antara kriteria dalam instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas eksternal tinggi. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menggunakan validitas konstrak, yakni instrumen disusun kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing, kemudian meminta pertimbangan para ahli judgment experts untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis tentang butir-butir dalam instrumen apakah telah mewakili yang hendak diukur. Para ahli yang dapat menjadi validator adalah guru mata pelajaran membuat busana wanita di SMKN