244 selama kehamilan lebih berisiko terjadi pada ibu yang
multipara. 9 Kehamilan yang tidak direncanakan
Dari hasil penelitian mengenai faktor penyebab terjadinya KDRT pada ibu hamil didapatkan bahwa
salah satu riset partisipan mendapatkan kekerasan dari suami atau pelaku KDRT karena kehamilan yang tidak
direncanakan. Riset partisipan mengungkapkan bahwa suaminya melakukan tindak kekerasan kepadanya
dengan alasan jarak anak yang terlalu dekat. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gazmararian dalam
O’Reilly 2007
bahwa kehamilan
yang tidak
direncanakan berisiko membuat wanita mengalami KDRT empat kali lebih besar dari wanita dengan
kehamilan yang direncanakan. Kekerasan juga terjadi jika pasangan suami merasa kehamilan lebih cepat
dari yang diharapkan Jasinski dalam O’Reilly, 2007.
4.4.3 Frekuensi Kejadian KDRT Pada Ibu Hamil
Hasil penelitian
mengenai frekuensi
terjadinya kekerasan selama kehamilan di Kab. TTS menunjukkan
bahwa, ibu SL mengalami kekerasan sebanyak ± 4 kali dalam satu bulan dan kekerasan tersebut akan berulang dua bulan
245 kemudian. Informasi lain yang ia berikan yaitu kekerasan dapat
terjadi kapan saja terserah kehendak suaminya. Ibu NN sendiri mendapatkan kekerasan sejak kelahiran anak pertama sampai
kelahiran anak ketiganya. Ibu NN mengatakan bahwa selama hamil, hampir setiap bulan ia mendapatkan kekerasan dari
suaminya. Sementara itu, ibu YA mengalami kekerasan di bulan pertama kehamilannya. Kekerasan pada ibu YA terjadi
sebanyak ± 3 kali. Ibu YA mengatakan, ia sering mendapatkan kekerasan fisik apabila pasangannya sedang marah. Sama
halnya dengan ibu YA, ibu SS mengalami kekerasan sebanyak ± 3 kalibulan. Ibu SS juga mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui dengan pasti frekuensi kekerasan yang dialami karena kekerasan yang terjadi bergantung pada kondisi
emosional suaminya. Sedangkan ibu HT sendiri tidak mengetahui
dengan pasti
frekuensi kekerasan
yang dialaminya. Ibu HT memberikan informasi yang sama dengan
ibu SL dan ibu SS bahwa kekerasan yang ia alami tidak menentu. Ibu HT mengalami kekerasan saat suaminya pulang
ke rumah dan ingin memukul ibu HT maka pada saat itu ibu HT langsung mendapatkan kekerasan dari suaminya.
Dari hasil penelitian di atas, rata-rata ibu hamil di Kab. TTS mengalami KDRT sebanyak 1-2 kaliminggu atau sekitar
3-4 kalibulan. Amaro, Fried, Cabral, Zukerman 1989 dalam
246 penelitiannya menyebutkan bahwa dari 1.243 wanita hamil
yang diteliti, 60 merupakan korban kekerasan selama kehamilan. 25 diantaranya mengalami kekerasan sebanyak
tiga kali dan 15 lainnya mengalami kekerasan sebanyak tiga kali atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa, frekuensi terjadinya
kekerasan pada ibu hamil berbeda pada setiap kasus yang diteliti.
4.4.4 Usia Kehamilan Saat Ibu Mengalami KDRT