269 Selain  karena  kondisi  sosial  ekonomi  yang
rendah,  kurangnya  pengetahuan  ibu  merupakan  faktor lain yang menyebabkan ibu hamil mengalami kekurangan
gizi.  Ramayulis  2008  mengungkapkan  bahwa  apabila ibu  rumah  tangga  memiliki  pengetahuan  gizi  yang  baik,
maka  ia  mampu  memilih  makanan  yang  bergizi  untuk dikonsumsi.
Hal  ini  berarti,  kekurangan  gizi  pada  ibu  hamil membuktikan  bahwa,  stres  dan  kecemasan  akibat
kekerasan  yang  dialami  oleh  ibu  hamil  menyebabkan pola  makan  yang  buruk  dan  diet  tidak  sehat  pada  ibu
hamil Jasinski, 2004.
b.  Status Kesehatan
Penyakit  yang  diderita  ibu  pada  saat  hamil  bisa berakibat  negatif  kepada  janin  yang  dikandung.  Hasil
penelitian  menunjukkan  bahwa  dari  lima  orang  ibu  yang mengalami  KDRT  saat  hamil,  dua  orang  diantaranya
tidak  mengalami  sakit.  Dua  orang  ibu  tersebut  yakni  ibu YA  dan  ibu  HT.  Sedangkan  tiga  orang  lainnya  yaitu  ibu
SL,  ibu  NN  dan  ibu  SS  mengalami  sakit.  Jenis  keluhan sakit yang dialami oleh ibu SL dan ibu SS yaitu demam,
270 batuk  dan  pilek  karena  perubahan  cuaca.  Mereka  akan
mengalami sakit tersebut ketika suhu udara dingin. Untuk mengatasi  sakit  yang  diderita,  ibu  SL  langsung
melakukan  pengobatan  di  tenaga  kesehatan  sedangkan ibu  SS  mengatasi  sakitnya  dengan  beristirahat.  Apabila
dengan  beristirahat  sakit  yang  diderita  tidak  kunjung sembuh,  barulah  ibu  SS  mengunjungi  tenaga  kesehatan
untuk  mendapatkan  pengobatan.  Sementara  itu,  pada saat  hamil,  ibu  NN  mengalami  kesulitan  dalam
menggerakan anggota  tubuh  setiap bangun  tidur.  Hal  ini terjadi  karena  proses  fisiologi  dari  kehamilannya.
Tindakan  yang  dilakukan  oleh  ibu  NN  untuk  mengatasi masalah  tersebut  yaitu  melakukan  pemijatan  di  daerah
anggota gerak
agar otot-ototnya
rileks. Setelah
melakukan pemijatan
tersebut, ibu
NN dapat
menggerakkan anggota geraknya kembali.
2.  Status Gizi Dan Kesehatan Anak a.  Status Gizi
Pada  penelitian  ini,  status  gizi  dari  anak  ibu  SL, ibu  YA,  ibu  SS  dan  ibu  HT  yang  mengalami  KDRT
selama  kehamilannya  ditentukan  berdasarkan  indeks berat badan menurut umur BBU, tinggi badan menurut
271 umur  TBU  dan  berat  badan  menurut  tinggi  badan
BBTB  yang  kemudian  diklasifikasikan  status  gizinya berdasarkan  standar  WHO.  Sedangkan  status  gizi  anak
dari  ibu  NN  ditentukan  berdasarkan  Indeks  Masa  Tubuh IMT karena usia anak tersebut sudah tidak dapat diukur
menggunakan standar WHO 2005. Hasil  pengukuran  antropometri  menunjukkan
bahwa empat orang anak yaitu anak V, MA, MT  dan AN berada  dalam  status  gizi  baik  menurut  indeks  BBU.
Menurut indeks TBU, anak V, MA dan AN berada dalam status  gizi  normal  sedangkan  anak  MT  berada  dalam
status  gizi  sangat  pendek.  Sedangkan  untuk  status  gizi menurut indeks BBTB, anak V, MA,  MT dan AN berada
dalam  status  gizi normal. Sedangkan  anak  DS  6  tahun yang diukur menggunakan rumus IMT berada di rentang
BB  normal.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa,  semua  anak yang  ketika  masih  dalam  kandungan  ibunya  pernah
mengalami KDRT, memiliki status gizi yang baik. Jika  dilihat  dari  jenis  zat  gizi  yang  dikonsumsi,
semua  anak  mengkonsumsi  zat  karbohidrat  berupa buburnasi  dan  jagung.  Sedangkan  pemenuhan  zat
protein  nabati  berupa  tempe,  tahu  serta  kacang- kacangan  dan  protein  hewani  berupa  daging  dan  telur.
272 Dari  hasil  perhitungan  angka  kecukupan  energi  gizi  dan
protein,  rata-rata  angka  kecukupan  gizi  energi  yakni 1.374  Kkal  dengan  rata-rata  kecukupan  gizi  energi
sebesar  105,  sedangkan  rata-rata  kecukupan  gizi protein  adalah  23,2  mg  dengan  rata-rata  tingkat
kecukupan  gizi protein
sebesar 102.  Hal
ini menunjukkan  bahwa  rata-rata  tingkat  konsumsi  gizi
energi maupun protein dari anak yang ketika masih janin ibunya  pernah  mengalami  KDRT  berada  dalam  rentang
tingkat konsumsi baik. Asupan  gizi  secara  tidak  langsung  dipengaruhi
oleh pola pengasuhan terhadap anak yang diberikan oleh ibu,  di  mana pola pengasuhan  ini  mencakup  bagaimana
cara  ibu  memberikan  makan,  bagaimana  ibu  merawat, memelihara  kesehatan  dan  hygiene  anak  dan  ibu  serta
bagaimana  ibu  memberikan  kasih  sayang  kepada anaknya Fangidae, 2012. Pada penelitian ini, peran ibu
korban  KDRT  sebagai  pengasuh  sangat  baik.  Hal  ini dibuktikan  dengan  hasil  penelitian  yang  menunjukkan
bahwa  kelima  anak  yang  ketika  masih  janin  ibunya mengalami KDRT memiliki status gizi baik dengan tingkat
kecukupan gizi energi dan protein yang baik pula.
273
b.  Status Kesehatan Anak