225 perempuan lain. AL sendiri tidak mengetahui dengan pasti
penyebab masalah tersebut, dugaan kuat AL, SL akan diceraikan dengan alasan RH tidak mampu membiayai
kebutuhan hidup SL dan anak-anaknya. Alasan lain RH berlaku kasar yaitu umur anak yang tidak terlalu jauh,
kebutuhan rumah tangga yang terus bertambah, kehamilan SL, masalah ditempat kerja dan perilaku RH yang suka
mabuk-mabukan sehingga
tidak dapat
mengontrol emosinya.
AL menuturkan
bahwa ia
sering menegur
menantunya untuk tidak berbuat kasar namun tegurannya tidak diindahkan oleh menantunya, sampai-sampai AL tidak
tahu harus menggunaka cara apa untuk menegur RH. AL juga menuturkan bahwa terkadang anak laki-lakinya
menegur bahkan memukul RH namun ia tak kunjung sadar.
b. Riset Partisipan Kedua
Triangulasi data partisipan kedua NN dilakukan dengan mewawancarai salah satu keluarga terdekat NN.
Peneliti memilih DM untuk melakukan cross check data dikarenakan DM adalah ibu kandung dari NN yang tinggal
serumah dan pernah melihat kejadian kekerasan yang menimpa NN.
226 DM mulai menuturkan bahwa ia sangat mengenal
anaknya NN, mulai dari NN kecil sampai menikah, tinggal bersama suami, memiliki anak dan kembali menetap di
Desa Nobi Nobi. Selama menetap di Nobi Nobi, NN jarang menceriterakan masalah yang ia hadapi kepada ibunya, NN
menutup rapat semua masalah yang terjadi di dalam keluarga kecilnya.
DM menuturkan iapun mencari informasi mengenai keluarga anaknya dengan memperhatikan gerak-gerik NN
dan menantunya ataupun menanyakan langsung kepada NN perihal masalah keluarganya. DM mengatakan bahwa
NN memiliki hubungan yang cukup dekat dengannnya hal ini membuat DM perlahan-lahan mengorek informasi tentang
masalah yang dihadapi oleh anak perempuannya tersebut. DM mengakui perihal kekerasan yang dialami oleh
anaknya NN. Ia menuturkan, selama mereka tinggal bersama, satu haripun anaknya NN tidak luput dari siksaan
suaminya YS. DM pernah melihat secara langsung YS memukul NN karena NN mencegah YS membawa pergi
anak pertama mereka. DM yang mengetahui perbuatan YS tidak tinggal diam, DM tidak tega apabila cucunya diberikan
kepada orang lain sehingga ia mencoba meminta cucunya
227 namun YS berbalik dan langsung meninju DM sampai
terjatuh. DM juga menuturkan, YS membawa parang untuk
membunuh keluarga yang mencoba menghalanginya namun NN bersama ibu, saudara dan anaknya melarikan
diri dari rumah. Pada saat itu hampir saja YS memotong kaki saudara ipar dan putri pertamanya namun tidak berhasil
karena mereka melompat menghindari parang sehingga parang yang mengarah ke kaki mereka mengenai pintu.
Pada saat kehamilan kedua, YS menampar dan menedang NN tanpa alasan yang jelas. Setiap bulannya NN
selalu mendapatkan perlakuan kasar dan tidak terhitung jumlahnya. YS juga pernah menemui dukun dan meminta
ramuan untuk mengugurkan kandungan NN namun Tuhan berkendak lain, kandungan NN tetap sehat sampai ia
melahirkan. Dugaan kuat DM, alasan YS melakukan perbuatan kasar tersebut yaitu tanggung jawab materi yang
semakin berat, usia anak yang berdekatan dan kedekatan YS dengan perempuan lain.
DM mengatakan bahwa mereka sering melaporkan masalah yang dialami oleh NN kepada pihak yang berwajib
namun tidak ada penyelesaiannya, sampai pada suatu saat NN dipotong sampai beradarah dilengan kanannya. Hal ini
228 membuat keluarga tidak tinggal diam dan melaporkan
masalah tersebut kepada Polisi. Polisi pun membawa ibu NN ke dokter untuk divisum dan luka-lukanya dijahit. Hasil
visum tersebut kemudian digunakan untuk melanjutkan masalah tersebut ke pengadilan dengan bantuan SSP
Sanggar Suara Perempuan. DM mengatakan untung saja mereka melaporkan masalah ke SSP, apabila ditangani oleh
Polisi maka hasil yang didapatkan tidak memuaskan, mereka hanya menyuruh untuk berdamai.
DM pun menceriterakan proses hukum yang terjadi di pengadilan, ia mengatakan bahwa berkat visum dari
dokter dan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan adanya bekas luka, hakim kemudian memutuskan untuk
memenjarakan YS selama 10 bulan. Setelah 10 bulan dipenjara, YS tidak pernah kembali ke rumah sampai saat
ini. Walaupun tidak pernah kembali, YS kembali berulah dengan berusaha mengambil anak-anaknya dari tangan NN.
Karena tidak berani kembali ke rumah, YS berusaha untuk menemui anak-anaknya di pintu gerbang sekolah namun
anak-anaknya menghindar. Anak-anak pun meminta perlindungan dari guru mereka karena merasa takut.
DM menuturkan bahwa setelah kejadian ini, NN tidak ingin bertemu YS karena ia sangat tertekan. DM
229 mengatakan walaupun mereka belum resmi bercerai secara
hukum, NN lebih memilih meninggalkan YS untuk menjaga keselamatan ibu, saudara dan anak-anaknya.
c. Riset Partisipan Ketiga