252 yang diinginkan oleh suami. Lebih-lebih lagi, suami
sengaja menghambur-hamburkan uang sementara istri dan anak-anak berkekurangan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Dharmono dalam Sagala 2010 yang mengatakan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan
oleh suami dengan cara membuat istri tergantung secara ekonomi dengan cara melarangnya bekerja, atau suami
melarang istrinya bekerja mencari uang sementara ia juga tidak memberikan nafkah kepada istrinya, suami
mengekploitasi istri untuk mendapatkan uang bagi kepentingannya, membatasi ruang gerak mengontrol
setiap keputusan, mengontrol uang atau mengawasi setiap kegiatan istri sehingga mengisolasi korban dari
kehidupan sosialnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Jahanfar 2007 dalam penelitiannya bahwa dari
1091 wanita hamil yang diteliti, 55,4 diantaranya tidak mendapatkan izin untuk bekerja dari suaminya.
4.4.6 Dampak KDRT Pada Ibu Hamil 1. Ibu
a. Efek fisik pada ibu.
Kekerasan pada ibu hamil dapat berdampak langsung maupun tidak langsung pada ibu dan janinnya.
253 Akibat langsung yang berdampak pada ibu adalah luka,
perdarahan, cacat fisik, syok ataupun meninggal dunia. Sedangkan akibat tidak langsung pada ibu yaitu infeksi,
infertilitas kemandulan,
meningkatnya kecemasan,
depresi, kondisi ibu menjadi lebih buruk anemia ringan menjadi anemia berat, tidak ada peningkatan berat badan
bahkan berat badannya menurun, dll mungkin ibu menjadi perokok, peminum alkohol, pengguna obat-obat terlarang,
tidak ada akses terhadap pelayanan kebidanan, adanya keinginan untuk mengakhiri kehidupan janin aborsi dan
mengakhiri kehidupan dirinya bunuh diri. Dampak pada janin adalah dapat terjadi abortus keguguran, abruption
placenta ari-ari terlepas dari rahim sebelum persalinan, persalinan prematur, janin mengalami kecacatan, dan
kematian janin dalam kandungan Harlap Shiono, 1980. Hasil
penelitian mengenai
efek fisik
yang ditimbulkan dari KDRT pada ibu hamil di Kab. TTS
menunjukkan bahwa kelima riset partisipan mengalami trauma fisik. Trauma fisik yang dialami berupa trauma fisik
ringan maupun trauma fisik berat. Luka gores atau luka lecet, lebam dan memar merupakan trauma fisik ringan
yang dialami oleh kelima riset partisipan. Sedangkan trauma fisik berat yang dialami yaitu luka yang diakibatkan
254 karena dipotong ataupun ditikam oleh pelaku KDRT. Selain
itu, efek fisik lain yang timbul dapat berupa lelah, sakit kepala, pusing, mual, muntah dan penurunan berat badan.
Efek fisik dari KDRT pada ibu hamil sejalan dengan hasil penelitian kolektif yang dilakukan oleh RAWCC Rifka
Annisa Woman Crisis Center tahun 2001 menyebutkan bahwa istri yang mengalami penganiayaan mengalami
cidera fisik. Selain itu, hasil survey yang dilakukan oleh pusat pengendalian penyakit di Amerika juga menyebutkan
bahwa sekitar 60,6 wanita hamil berisiko mengalami kekerasan fisik dibandingkan dengan wanita yang tidak
hamil. Selain kekerasan fisik, wanita hamil juga mengalami kekerasan psikologis dalam bentuk ancaman dan
kekerasan seksual Anonim, 1998.
b. Efek psikologis pada ibu