1.3.3. Hasil Belajar
Sntrock dan Yussen dalam Sugihartono, 2007: 74 mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahan yang relatif permanen karena adanya
pengalaman. Sugihartono 2007: 74 mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah
mengalami kegiatan belajar Rifa‟i, 2011. Hasil belajar bisa diukur melalui ketercapaian kompetensi dan perubahan sikap yang dimiliki. Perubahan sikap
yang penulis ukur adalah kemampuan literasi sains yang dimiliki oleh siswa SMA N 2 Pati.
Benyamin S. Bloom dalam Rifa‟i 2011 menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif cognitive domain,
ranah afektif affective domain dan ranah psikomotorik psychomotoric domain. Dari ranah belajar tersebut akan dihubungkan dengan perubahan rill
sikap yang digunakan untuk dapat mengukur tingkat literasi sains siswa. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual yang dihubungkan dengan pemahaman konsep pada Literasi sains. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan knowledge,
pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis dan penilaian evaluation.
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai hal ini dikaitkan dengan konten pada sikap literasi sains siswa. Kategori tujuan
peserta didik afektif atau konten adalah penerimaan receiving, penanggapan
responding, penilaian
valuing, pengorganisasian
organization, pembentukan pola hidup organization by a value complex. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti ketrampilan
motorik dan saraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf yang dikaitkan dengan kontekstual pada sikap literasi sains yaitu mengaplikasikan ilmu di
lingkungan. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson dalam Rifa‟i 2011 adalah persepsi perception,
kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas
originality Rifa‟i, 2011.
1.4 Tujuan Penelitian