s = Standart deviasi
n = Jumlah siswa
Dikatakan media berperan pada tingkat ketuntasan belajar siswa diamati dari uji t yang lebih tinggi dari t
tabel
uji t t
tabel
maka Ho ditolak. Penggunaan rumus uji t menggunakan hipotesis Ho apabila penggunaan
media pembelajaran interaktif be fun chemist belum mencapai ketuntasan pada hasil belajar siswa. Hipotesis yang digunakan yaitu uji satu pihak untuk
ketuntasan hasil belajar siswa pada penggunaan media saat pembelajaran. Dari t
hitung
yang diperoleh maka dibandingkan dengan nilai dalam tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5. Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka perlakuan yang ditimbulkan pada signifikansi 0,05. Nilai t
hitung
signifikansi berarti besarnya ketuntasan belajar rata-rata siswa kelas uji coba setelah pembelajaran
menggunakan media pembelajaran be fun chemist.
3.9.6. Lembar Observasi Sikap Afektif
Lembar observasi sikap afektif digunakan untuk mengukur atau menilai kemampuan siswa berdasarkan sikap atau karakter yang dimiliki. Lembar
observasi penilaian afektif ditentukan melalui validitas konstruk oleh para ahli. Instrumen dikonstruksikan dengan para ahli tentang aspek-aspek yang
akan diukur berdasarkan teori tertentu yang dikonsultasikan kepada para ahli Sugiyono, 2010: 352. Lembar observasi sikap afektif dikembangkan
berdasarkan karakter dari kurikulum 2013. Setelah lembar observasi sikap afektif dinyatakan valid oleh para ahli atau dosen pembimbing, lembar
observasi afektif tersebut siap untuk digunakan dalam penelitian.
Reliabilitas lembar penilaian sikap afektif berdasarkan kesepakatan diukur dengan korelasi peringkat:
∑
Keterangan : b
: Beda peringkat antara pengamat pertama dan kedua b
2
: Beda kuadrat N
: Jumlah responden Lembar observasi penilaian sikap afektif dikatakan reliabel apabila harga
reliabilitas ≥ 0,70 Widodo, 2012.
3.9.7. Lembar Penilaian Psikomotorik
Lembar penilaian psikomotorik siswa dalam penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasi sikap terhadap tugas yang diberikan. Kegiatan
observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung
Sukmadinata, 2008. Beberapa bagian yang akan diobservasi sesuai dengan rubrik yang sudah dikembangkan. Sistem penilaian observasi psikomotorik
hampir sama dengan penilaian untuk angket. Rubrik penilaian bertujuan
untuk mempermudah dalam melakukan pengamatan.
Sama dengan validitas lembar observasi sikap afektif, lembar penilaian psikomotorik menggunakan validitas konstruk. Instrumen dikonstruksi
tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu yang selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli Sugiyono, 2010. Dalam
penelitian ini ahli yang dimaksud adalah dosen pemimbing skripsi dan guru