Media Pembelajaran Interaktif Be Fun Chemist Literasi Sains

1.3 Penegasan Istilah

1.3.1. Media Pembelajaran Interaktif Be Fun Chemist

Media merupakan alat bantu guru dalam mengajar dan menyampaikan informasi atau pesan pelajaran untuk siswa, yang semakin berkembang sejalan dengan perkembangan pendidikan dan majunya teknologi informasi yang mutakhir Sudjana, 2005. Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa secara interaktif. Interaktif dari kata interaksi yang berarti hubungan timbal balik Rama, 2005. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif dimana ada kolaborasi dan komunikasi aktif dalam kelas antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Maksud dari interaktif dalam media ini adalah adanya pertanyaan yang harus dijawab langsung oleh siswa dengan memilih pilihan jawaban yang tersedia. Media pembelajaran interaktif be fun chemist ini dibuat agar siswa dapat belajar secara mandiri dengan guru sebagai fasilisator yang artinya guru hanya membimbing dan memberikan ulasan ringkas tentang materi kelarutan dan hasil kelarutan. Be fun chemist berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti ilmuan kimia yang menyenangkan. Media pembelajaran interaktif be fun chemist adalah alat bantu yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi hubungan timbal balik aktif antara guru dan siswa secara menarik melalui media ini sehingga bisa menghasilkan lulusan yang senang terhadap kimia dan menjadi ilmuan kimia, merasakan belajar kimia secara menyenangkan.

1.3.2. Literasi Sains

Literasi sains merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan ilmiah dan prosesnya, tetapi ia tidak sekadar memahami alam semesta, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan menggunakannya. Literasi sains diartikan pula sebagai pengetahuan tentang apa yang termasuk sains, kandungan isi sains, dan kemampuan untuk membedakan sains dari non sains Astuti et al., 2012. Literasi sains juga merupakan pengetahuan tentang manfaat dan kerugian sains bagi kehidupan. Literasi sains menurut National Science Education Standards 1995 adalah “Scientific literacy is knowledge and understanding of scientific concepts and processes required for personal decision making, participation in civic and cultural affairs, and economic productivity, includes specific types of abilities ”. Dalam litersi sains kemampuan siswa dituntut untuk memahami konsep ilmiah, proses sains dan konteks sains dari materi yang dilihat dalam sikap afektif, psikomotorik dan kognitif dari hasil belajarnya. Literasi sains didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia Zuriyani, 2010. Literasi sains digunakan untuk pemahaman proses sains yang membutuhkan analisis ilmiah konteks, konten atau proses sains, dan konsep untuk membuat keputusan dengan pengetahuan yang dimilikinya serta diaplikasikan bagi kebutuhan masyarakat luas.

1.3.3. Hasil Belajar