106
karena, di satu sisi E-YOCI membutuhkan kepastian penjualan yang besar, namun di sisi lain dengan adanya kesepakatan kerjasama dengan perusahaan besar dapat
meniadakan brand E-YOCI yang berusaha untuk dibangun dan berganti dengan brand produk yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan yang mengakibatkan
ketiadaan pula pada keberadaan perusahaan E-YOCI di mata konsumennya.
6.3.3 Matriks Internal-External IE
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matrik IFE dan EFE maka selanjutnya dapat disusun kembali dalam matriks Internal-Eksternal I-E sehingga dapat
diketahui dimana posisi perusahaan berada. Matriks ini selanjutnya bsa digunakan untuk mempermudah dalam pemilihan alternatif strategi. Informasi spesifik tentang
lingkungan internal maupun eksternal perusahaan mengacu pada satu cara untuk mendapatkan suatu kemampuan strategi antara peluang eksternal dan kekuatan
eksternal. Nilai total matriks IFE yang sebesar 2,906 dan matriks EFE yang sebesar
3,108 menempatkan perusahaan pada posisi sel II dalam matriks IE. Posisi ini disebut tumbuh dan membangun Grow and Build, sehingga strategi yang tepat bagi
perusahaan adalah strategi intensif seperti penetrasi pasar Market Penetration, pengembangan pasar Market Development, dan pengembangan produk Product
Development atau strategi terintegrasi seperti integrasi ke belakang Backward
Integration, integrasi ke depan Forward Integration, dan integrasi horizontal
Horizontal Integration. Berdasarkan posisi tersebut dan dengan mempertimbangkan
kemampuan perusahaan, strategi yang secara spesifik layak untuk dijalankan E-YOCI diantaranya adalah merekrut distributor pada strategi integrasi, serta diferensiasi dan
promosi produk pada strategi intensif. Analisis Matriks I-E pada E-YOCI dapat dilihat pada Gambar 11.
107
4,0 3,0
2,0 1,0
3,0
2,0
1,0
Gambar 11. Matriks Internal-External IE E-YOCI Tahun 2010
Strategi yang dihasilkan pada matriks IE hanya menghasilkan alternatif strategi secara umum tanpa adanya implementasi strategi yang lebih teknis pada
tingkat perusahaan. Oleh karena itu matriks IE harus kemudian dilengkapi oleh matriks SWOT yang memuat langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan oleh
perusahaan berdasarkan pengmbangan matriks IE.
6.3.4 Analisis Matriks SWOT
Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis matriks SWOT. Keunggulan dari penggunaan model ini adalah mudah
memformulasikan strategi berdasarkan gabungan faktor eksternal dan internal. Strategi utama yang dapat disarankan ada empat macam, yaitu: strategi SO, ST, WO,
dan WT. analisis ini menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE sebelumnya. Hasil analisis matriks SWOT pada E-YOCI dapat dilihat pada
Tabel 22. Perumusan alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan oleh E-YOCI dalam memasarkan produk E-YOCI berdasarkan matriks SWOT adalah sebagai
berikut: I
II III
IV V
VI
VII VIII
IX
Total Skor IFE Tinggi
Rata-rata Lemah
Tinggi
Rata-rata
Rendah Tot
al Skor E
F E
108
1. Strategi S-O
Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih atau memanfaatkan peluang-peluang eksternal perusahaan.
Alternatif strategi yang dapat dilakukan E-YOCI adalah dengan mempertahankan serta mengedepankan kualitas dan keunggulan produk yang menyehatkan dengan
pengolahan yang bersih dan higienis untuk menarik pelanggan. Kualitas menjadi hal yang sangat penting bagi produk-produk makanan atau minuman olahan seperti
yoghurt, terlebih dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan tubuhnya sehingga secara tidak langsung hal ini mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen terhadap suatu produk. Secara keseluruhan E-YOCI memproduksi yoghurtnya dengan sangat
memperhatikan serta mengedepankan nilai dan manfaat kesehatan atas produk yang dihasilkannya. Pengolahan yoghurt yang menjaga kebersihan dan kehigienisan baik
pada tempatruang produksi, mesin-mesin produksi, alat dan bahan produksi, personil produksi, serta tahap-tahap produksi yang dilaluinya sebagaimana SOP yang
ditetapkan perusahaan menjadi jaminan nyata terhadap kualitas produk E-YOCI yang baik. Ditambah dengan kualitas bahan baku yoghurtnya yang baik. Susu segar yang
menjadi bahan baku utama E-YOCI 100 persen merupakan susu hasil perahan ternak sendiri dengan kualitas terbaik premium class. Kemudian penggunaan sirup gula
dan essence makanan berkualitas baik yang dilisensi oleh BPOM RI menjadikan yoghurt E-YOCI memiliki citarasa unggul yang tidak dimiliki produk sejenis lainnya,
yaitu rasa khas yoghurt yang benar-benar terasa dan rasa gurih susu segar yang tetap terjaga.
109
Tabel 22 . Matriks SWOT Pemasaran E-YOCI Tahun 2010
Kekuatan Strengths Kelemahan
Weakness
1. Citarasa produk yang khas
2. Lokasi usaha yang strategis
3. Kemampuan bermitra dengan
kelembagaan taniternak 4.
Harga produk yang relatif murah
5. Memiliki visi dan misi yang
jelas 1.
Kemasan produk yang sederhana
2. Belum memiliki sertifikasi
BPOM dan halal 3.
Kurangnya tenaga pemasaran yang handal
4. Sarana dan prasarana
distribusi yang belum memadai
5. Sistem akunting yang belum
baik
Peluang Opportunities
Strategi S-O Strategi W-O
1. Sorotan media terhadap dunia
usaha kecil 2.
Potensi pasar dan permintaan yoghurt yang meningkat
3. Dukungan institusi pemerintah
daerah 4.
Perkembangan teknologi e- market
5. Perkembangan gaya hidup
sehat 1.
Mempertahankan serta mengedepankan kualitas dan
keunggulan produk S1, S4, O1, O2, O5
1. Mengupayakan sertifikasi
BPOM dan Halal W2, O2, O5
2. Pengadaan sarana dan
prasarana distribusi yang memadai W4, O2, O4
3. Merekrut personil pemasaran
yang handal di bidang e- market W3, O2, O4
Ancaman Threaths
Strategi S-T Strategi W-T
1. Pengetahuan konsumen
terhadap produk sejenis 2.
Banyaknya produk substitusi 3.
Keberadaan pesaing besar 4.
Kenaikan harga bahan baku 5.
Musim penghujan yang tidak menentu
1. Mempertahankan harga jual
produk yang murah S4, T1, T2, T3, T4
1. Melakukan promosi produk
yang lebih gencar. W1, W2, T1, T2, T3
Hal yang perlu menjadi perhatian lebih bagi E-YOCI untuk menarik pelanggan lebih adalah atribut variasi pada rasa, serta bentuk dan kemasan produk
110
yang juga berimplikasi pada volume yoghurtnya. Upaya ini menekankan pada penyediaan produk bagi pembeli potensial. Dasar pemikiran strategi ini adalah bahwa
pelanggan memiliki selera masing-masing dan selera tersebut dapat berubah sewaktu- waktu. Oleh karena itu pelanggan membutuhkan variasi dan perubahan, untuk itu
perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Sejauh ini yoghurt yang diproduksi secara masal dan kontinu adalah bentuk yoghurt stik atau batangan
dengan volume 30 mL dan dengan tujuh variasi rasa, yaitu strawberi, anggur, melon, leci, sirsak, durian, dan jeruk. Sementara yoghurt bentuk cup dengan ukuran 90 mL
dan botol berukuran 250 mL sejauh ini masih dalam perencanaan perusahaan walaupun sudah mulai mencoba diproduksi berdasarkan pesanan. Dengan tetap
mempertahankan kualitas dan keunggulan produk inovasi seperti ini menjadi hal yang harus dilakukan demi memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang
berdampak akhir pada kepuasan dan loyalitas pelanggan serta peningkatan permintaan pelanggan.
2. Strategi W-O
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Alternatif strategi yang
dapat dilakukan E-YOCI antara lain adalah dengan mengupayakan sertifikasi BPOM dan halal untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, pengadaan sarana dan prasarana
distribusi yang memadai untuk menjangkau pasar yang lebih luas, serta melakukan rekrutmen personil pemasaran yang baru. Meski keamanan dan kehalalan produk
dapat dipastikan oleh perusahaan, label BPOM dan halal sangat berpengaruh penting terhadap keputusan pembelian konsumen, terutama label halal bagi konsumen
muslim. Bahkan adanya label ini menjadi salah satu indikator kualitas produk di mata konsumennya. Sehingga menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk dapat
merealisasikan sertifikasi label BPOM dan halal pada produknya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Pengadaan sarana dan prasarana distribusi juga menjadi upaya yang penting untuk dilakukan E-YOCI guna menjangkau pasar yang lebih luas. Saat ini E-YOCI
111
memanfaatkan kendaraan pribadi pemilik usaha atau kendaraan operasional Eryf Farm dalam memasarkan atau mengirim pesanan produk kepada pelanggan atau
agennnya. E-YOCI belum mengkhususkan kendaraan operasional yang dapat digunakan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan menambah jumlah agen
baru, sehingga hal ini sedikit banyak memperkecil ruang gerak perusahaan dalam memasarkan produknya. Pengadaan kendaraan operasional untuk pengiriman produk
kepada konsumen, pelanggan, atau distributor ini juga harus dilengkapi dengan tambahan jumlah personil serta pertimbangan pemilihan dan penempatan distributor
yang tepat dengan memperhatikan segmentasi yang ditetapkan berdasarkan kondisi psikografis, demografis, geografis, dan perilaku masyarakat di lokasi tempat target
pemasaran. Dalam arti perusahaan harus mengetahui sejauh mana pengetahuan, preferensi atau ketertarikan masyarakat di lokasi target terhadap produk yoghurt
sehingga proses pemasaran tepat sasaran dan berjalan dengan baik.
3. Strategi S-T
Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Alternatif strategi S-T yang dapat
dilakukan oleh E-YOCI adalah dengan mempertahankan harga jual produk yang murah. strategi yang dilakukan dengan mempertahankan harga jual produk yang
murah harus terus dipertahankan untuk menarik konsumen. Selain pada kualitas produk, keputusan pembelian konsumen sangat dipengaruhi juga oleh harga jual dari
produk itu sendiri sehingga menjadi suatu hal yang penting bagi perusahaan untuk mempertahankan harga jual yang murah seiring dengan penyesuaian terhadap biaya
produksi yang menuntut kualitas produk yang terbaik. Sehingga hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempertahankan target keuntungan yang diinginkan
dengan harga jual produk yang murah marjin keuntungan yang kecil adalah dengan meningkatkat volume produksi E-YOCI yang membawa konsekuensi tehadap upaya
untuk meningkatkan volume penjualan produk itu sendiri.
112
4. Strategi W-T
Strategi ini merupakan strategi untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Alternatif strategi yang dapat
dilakukan E-YOCI adalah dengan melakukan promosi produk yang lebih gencar dengan sistem pemasaran yang baik. Meski upaya promosi yang dilakukan E-YOCI
sudah cukup besar namun sejauh ini dirasakan belum efektif dalam meningkatkan penjualan produk. Disamping cara promosi yang sudah ada hal yang mungkin
dilakukan E-YOCI dalam meningkatkan promosi produknya adalah dengan memanfaatkan teknologi e-market yang memaksimalkan penggunaan blog website
dan jejaring pertemanan sperti facebook, twitter, kaskus, dan lain-lain. Penggunaan teknologi e-market ini juga harus disertai dengan pembenahan konsep pemasaran
seperti konten promosi yang akan ditampilkan dan sistem penjualan yang ditawarkan kepada konsumen.
Pembenahan konten dan desain katalog, brosur, leaflet, pamflet, banner, dan spanduk yang selama ini menjadi metode promosi E-YOCI juga menjadi upaya yang
tetap harus dilakukan untuk dapat membekali agen-agen yang ada dalam proses pemasaran yang dilakukannya, sehingga aktivitas jual beli yang dilakukan juga dapat
berjalan dengan baik. Pembenahan konten tersebut dapat berupa pemberian keterangan akan khasiat atau manfaat yoghurt bagi kesehatan konsumen, dan lain
sebagainya. Upaya promosi juga dapat dilakukan dengan melibatkan beberapa jenis usaha lain yang saling terkait dengan makanan dan minuman, seperti rumah makan,
restoran, atau bahkan hotel dan rumah sakit dengan memposisikan produk sebagai minuman kesehatan. Selain itu hal yang dapat juga dilakukan adalah dengan
mendorong para distributor yang ada untuk dapat menyediakan ruang display yang layak bagi promosi produk, terlebih lagi dapat menyediakan toko, outlet, atau gerai
khusus yang menjual produk E-YOCI. Berdasarkan kombinasi analisis matriks IE dan matriks SWOT maka alternatif
strategi yang berhasil dirumuskan adalah strategi intensif yaitu strategi penetrasi pasar market penetration dan strategi pengembangan produk product
development . Secara spesifik alternatif strategi yang tergolong ke dalam strategi
113
penetrasi pasar yaitu pengadaan sarana dan prasarana distribusi yang memadai, merekrut personil pemasaran yang handal di bidang e-market, dan melakukan
promosi produk yang lebih gencar. Sementara alternatif strategi yang digolongkan ke dalam strategi pengembangan produk yaitu mempertahankan serta mengedepankan
kualitas dan keunggulan produk, mengupayakan sertifikasi BPOM dan Halal, dan mempertahankan harga jual produk yang murah.
6.3.5 Matriks Quantitative Strategic Planning QSP