Produk dan Proses Produksi Pemasaran

68

5.4.2 Produk dan Proses Produksi

Eryf Yoghurt Cisarua atau E-YOCI adalah produk olahan susu berupa yoghurt dengan bentuk kemasan stik berukuran volume 30 mL yang kemudian dikemas kembali per 10 stik yoghurt. Dalam satu bulan, E-YOCI mampu memproduksi yoghurt setara dengan 1.300 liter susu segar. Sementara pada tahun 2009 lalu tercatat dalam setahun E-YOCI mampu menghasilkan yoghurt sebanyak 18.000 L. Keunggulan yang dirasakan dari yoghurt yang dihasilkannya ini bagi konsumen adalah citarasa yoghurt yang benar-benar terasa dengan rasa gurih susu segar yang tetap terjaga. Keunggulan produk tersebut didapat dari proses produksi yang memang dilakukan dengan sangat baik serta disesuaikan dengan standar produksi secara nasional BPOM. Prosedur operasional standar pada proses produksi E-YOCI dapat dilihat pada Lampiran 5. Dalam prosesnya, E-YOCI menyediakan ruang khusus yang selalu terjaga kebersihan dan kehigienisannya. Selain bahan baku dan kemasan, peralatan dan mesin yang digunakan juga menjadi hal penting yang harus dijaga kebersihannya. Bahkan kebersihan dan kesehatan personiltenaga kerja produksi harus terjaga dengan baik. Disebutkan bahwa kesehatan personil produksi harus selalu dikontrol oleh dokter pemerintah minimal enam bulan sekali. Dan selama menangani proses produksi personil tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan lain di luar SOP yang dapat mengancam kualitas yoghurt yang dihasilkan, seperti merokok, bersin, menggaruk kepala, dan lain-lain.

5.4.3 Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan distribusi produk dari tangan produsen ke tangan konsumen. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh E-YOCI sejauh ini cenderung lebih bersifat pasif, dimana hanya mengandalkan konsumen yang datang langsung ke lokasi usaha dan secara tidak langsung memanfaatkan efek promosi dari mulut ke mulut yang didapat dari pengalaman konsumsi pengunjung. Dalam perkembangannya E-YOCI kemudian melakukan pemasaran melalui beberapa agen terpilihnya yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. 69 Perkembangan pemasaran selanjutnya diserahkan kepada masing-masing agennya tersebut. Dalam teknisnya, proses pemasaran produk dilakukan dengan sistem FIFO First In First Out , dimana yoghurt yang diproduksi lebih awal adalah yoghurt yang lebih dahulu dipasarkan. Hal ini dilakukan agar produk selalu terjaga dala kondisi baru. Pengiriman produk ke konsumen menggunakan wadah khusus yang tertutup rapat untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap produk. Sementara kendaraan yang digunakan untuk pengiriman harus dipastikan dalam keadaan bersih dan tidak tercemar oleh toksinbau-bauan yang menyengat dan dikhususkan hanya untuk mengirim produk yoghurt. Metode penjualan yang dilakukan E-YOCI adalah penjualan langsung dengan sistem jual-beli putus baik kepada konsumen akhir yang datang langsung ke lokasi usaha maupun kepada para agennya. Bonus seringkali diberikan kepada agen yang dianggap berprestasi dalam usaha penjualannya. Bonus yang diberikannya tersebut biasanya berupa potongan harga dan pemberian sejumlah yoghurt gratis. Adapun upaya yang dilakukan E-YOCI dalam proses promosi produknya adalah dengan mengikuti pameran, membuat katalog, brosur dan leaflet sederhana, serta pembuatan website . Bahkan dalam beberapa kesempatan E-YOCI mendapat kunjungan dari media massa yang hendak meliput keberadaan usaha E-YOCI. Hal tersebut tentu secara tidak langsung membawa efek positif terhadap pemasaran E-YOCI. Tercatat tabloid Wirausaha serta Agrina pernah berkunjung dan meliput keberadaan usaha E- YOCI. Namun demikian dirasakan hal tersebut belum sepenuhnya berdampak maksimal pada penjualan E-YOCI.

VI. FORMULASI STRATEGI PEMASARAN