III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Manajemen Strategis
Setiap organisasi bisnis dihadapkan kepada dua jenis lingkungan, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Makin besar suatu perusahaan, atau
organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi ke dua jenis linglungan tersebut. Salah satu implikasi kompleksitas itu
ialah proses pengambilan keputusan yang semakin sulit dan rumit. Untuk itulah diperlukan manajemen strategis Siagian, 2007.
Manajemen strategis merupakan serangkaian keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi atas rencana yang dirancang untuk
mencapai tujuan perusahaan Pearce Robinson, 2009. Menurut Pearce Robinson 2009, manajemen strategis mencakup sembilan tugas penting, yaitu:
1. Merumuskan misi perusahaan termasuk pernyataan tentang maksud, filosofi,
dan tujuan perusahaan. 2.
Melakukan analisis terhadap kondisi internal perusahaan yang mencakup kekuatan dan kelemahan.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, meliputi tingkat persaingan dan
faktor-faktor kontekstual secara umum. 4.
Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumberdaya berdasarkan lingkungan eksternal.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling diinginkan dengan mengevaluasi setiap opsi
berdasarkan misi perusahaan. 6.
Menentukan tujuan jangka panjang dan grand strategies yang akan mencapai opsi yang paling diinginkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan
tujuan jangka penjang dan grand strategies yang telah dipilih.
18 8.
Menerapkan pilihan strategi dengan mengalokasikan anggaran sumberdaya yang sesuai dengan tanggung jawab tugas, SDM, struktur, teknologi, dan sistem
reward .
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai masukan dalam pengambilan
keputusan di masa depan. Sementara menurut David 2009, manajemen strategis dapat didefinisikan
sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan formulating, mengimplementasikan implementing, serta mengevaluasi evaluating keputusan-
keputusan lintas fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan
manajemen, pemasaran, keuanganakuntansi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasional. Model manajemen strategis menurut David 2009 terdiri atas tiga tahap, yaitu
perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi. Perumusan strategi meliputi aspek pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman
eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif, dan pemilihan
strategi tertentu untuk mencapai tujuan. Karena tidak ada satupun organisasi perusahaan yang memiliki sumber daya yang tidak terbatas maka penyusunan strategi
harus memutuskan strategi alternatif mana yang akan paling menguntungkan perusahaan.
Sementara, penerapan strategi merupakan tahap pelaksanaan dalam manajemen strategis. Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk
menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan dapat
dijalankan. Penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang suportif pada strategi, penciptaan struktur organisasional yang efektif, pengerahan ulang upaya-
upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.
19
Melakukan Audit
Eksternal
Melakukan Audit
Internal Menciptak
an, Mengevalu
asi Memilih
Strategi Menerapka
n Strategi- Isu-isu
Manajeme n
Menerapka n Stretegi
Fungsional Mengemba
ngkan Pernyataan
Visi-Misi Menetapk
an Tujuan Jangka
Panjang Mengukur
Mengevaluasi Kinerja
Tahap akhir dalam manajemen strategi adalah penilaian strategi. Penilaian strategi merupakan alat utama untuk memperoleh informasi mengenai kapan suatu
strategi dapat dijalankan seperti yang diharapkan sebelumnya. Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah 1 peninjauan ulang faktor-faktor eksternal
dan internal yang menjadi landasan strategi saat ini, 2 pengukuran kinerja, dan 3 pengambilan langkah korektif. Model manajemen strategis David dapat dilihat pada
Gambar 1. Model tersebut tidak menjamin keberhasilan, tetapi ia merepresentasikan sebuah pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan, menerapkan, dan
menilai strategi.
Gambar 1. Model Manajemen Strategis Komprehensif
Sumber: David 2009
Penting untuk diperhatikan bahwa semua orang yang bertanggung jawab untuk perencanaan strategis di berbagai tingkatan tersebut idealnya berpartisipasi dan
memahami strategi di tingkat organisasional yang lain. Hal ini dilakukan guna membantu memastikan koordinasi, fasilitasi, dan komitmen di samping menghindari
ketidakkonsistenan, ketidakefektifan, dan kesalahpahaman.
Perumusan Strategi Penerapan Strategi
Evaluasi Strategi
20 Menurut David 2009, pada prinsipnya macam-macam strategi dapat
dikelompokkan atas empat kelompok, yaitu: 1
Strategi Integrasi Integration Strategy Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih
terhadap distributor, pemasok, danatau para pesaingnya, misalnya melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri.
2 Strategi Intensif Intensive Strategy
Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada.
3 Strategi Diversifikasi Diversification Strategy
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini makin kurang popular, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat
kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda.
4 Strategi Bertahan Defensive Strategy
Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar, yang pada
akhirnya berakibat kebangkrutan.
3.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan