Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

45 artinya bahwa ia memberikan suatu gambaran yang luas, yang meliputi: mendesain, menghasilkan, dan mendistribusikan. Setiap kegiatan usaha yang diinginkan untuk berjalan terus menerus harus selalu mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau jasa yang dihasilkan atau pada cara operasinya. Oleh karenanya seorang pemasar harus mampu memantau perkembangan teknologi tersebut. e Politik Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik yang mencakup undang-undang, badan atau kelembagaan pemerintah yang mendukung, menekan atau membatasi aktivitas perusahaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari faktor politik agar bisnis dapat berkembang dengan baik adalah: undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintahan, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, dan sistem perpajakan. f Budaya Seperti kekuatan lain dalam lingkungan eksternal yang jauh remote environment, lingkungan budaya adalah dinamis. Lingkungan budaya dibangun oleh institusi atau kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, preferensi, dan sikap masyarakat. Seringkali lingkungan budaya baik dari dalam maupun dari luar akan sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sehingga pada akhirnya juga mempengaruhi keputusan pemasaran suatu perusahaan.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Unit usaha E-YOCI merupakan usaha pengolahan susu dengan produk akhir berupa yoghurt kemasan yang berpotensi besar untuk terus dikembangkan. Dalam menjalankan aktivitas usahanya E-YOCI berusaha menetapkan harga yang rendah tanpa kemudian menurunkan kualitas serta manfaat yang seharusnya didapat dengan mengkonsumsi yoghurt, sebagaimana tujuan utama yang ditekankan oleh manajemen 46 usaha E-YOCI yang sangat mengedepankan aspek kualitas kesehatan serta kesejahteraan hidup masyarakat secara adil dan merata. Di sisi lain, unit usaha E-YOCI harus menghadapi persaingan usaha dan berbagai kondisi yang menghambat baik dalam lingkungan internal maupun eksternal usaha, tidak terkecuali terhadap konsekuensi prinsip usaha yang mereka jalankan tersebut. Potensi E-YOCI yang belum termanfaatkan secara maksimal ini dirasakan karena lemahnya aspek pemasaran produk serta diiringi dengan permasalahan internal yang muncul dalam perusahaan. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan mengapa analisis strategi pemasaran ini diperlukan. Langkah awal yang dilakukan untuk memformulasikan strategi pemasaran adalah mengidentifikasi visi, misi dan tujuan pemasaran dari organisasi perusahaan bersangkutan. Perumusan strategi pemasaran usaha selanjutnya akan dikaji berdasarkan pada kondisi internal dan eksternal E-YOCI. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Perumusan strategi dilakukan dengan melalui tiga tahap alur perumusan strategi. Tahap pertama merupakan tahap input input stage, tahap kedua yaitu tahap pencocokkan matching stage, dan tahap terakhir adalah tahap keputusan decision stage. Tahap pertama dalam kerangka kerja perumusan strategi digunakan Matriks IFE dan Matriks EFE. Matriks tersebut diperoleh dari analisis lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi E-YOCI. Pada tahap kedua digunakan Matriks IE dan SWOT. Kemudian tahap selanjutnya dilakukan pemilihan strategi yang spesifik melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif QSPM. QSPM merupakan pemetaan dari hasil analisis pada tahap satu dan tahap dua. Dengan membuat QSPM dapat diperoleh strategi terbaik yang sebaiknya dipilih diantara alternatif-alternatif strategi yang ada. Berdasarkan seluruh alat analisis yang digunakan maka akan diperoleh suatu manfaat berupa rekomendasi strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh Unit Usaha E-YOCI dengan baik. Bagan kerangka pemikiran operasinal penelitian dapat dilihat pada Gambar 7. 47 Gambar 7. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional E-YOCI Homemade Yoghurt Eryf Farm Identifikasi masalah Lemahnya kinerja lini fungsi pemasaran E- YOCI Melakukan Analisis Lingkungan yang berpengaruh terhadap fungsi pemasaran E-YOCI Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Eksternal Mikro Eksternal Makro Analisis Matriks EFE Analisis Matriks IFE Analisis Matriks IE Merumuskan Alternatif strategi pemasaran berdasarkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan melalui Anaalisis SWOT Alternatif Strategi Pemasaran E-YOCI Menentukan prioritas strategi pemasaran berdasarkan alternatif strategi yang ada melalui Analisi Matriks QSPM Prioritas strategi pemasaran yang dapat diterapkan E-YOCI Rekomendasi Strategi

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan pada Usaha Rumah Tangga E-YOCI, yang berlokasi di Kampung Paragajen RT 0306 No. 200, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan E-YOCI merupakan usaha berskala kecil dengan basis rumah tangga, milik perorangan serta dibangun dari latar belakang sebuah peternakan besar milik pribadi yang dalam perjalanan usahanya selama satu semester ke belakang memiliki perkembangan usaha yang cukup baik. Selain itu, tujuan utama pemasaran produk yang mengedepankan manfaat kesehatan, seiring dengan perkembangan gaya hidup sehat serta berkembang pesatnya usaha skala kecil dan menengah di masyarakat membuat kajian pengembangan pemasaran yang dilakukan E-YOCI bagi penulis semakin menarik untuk dilakukan. Adapun waktu pelaksanaan dari penelitian ini yaitu pada bulan Juli 2010 sampai Januari 2011.

4.2. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah non probability sampling , yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Pemilihan responden dipilih secara sengaja berdasarkan tingkat kepentingan dalam penelitian ini. Responden yang diambil dalam penelitian berjumlah 4 orang dari internal E-YOCI yang merupakan pengambil keputusan decision maker dalam kegiatan usaha, yang terdiri dari pemilik E-YOCI, pemilik Eryf Farm, manajer produksi, manajer pemasaran produk, dan 3 orang pihak eksternal yaitu agen individu terpilih. Pemilihan agen individu ditentukan berdasarkan kinerja yang dilihat dari tingkat penjualan produk kepada konsumen.

4.3. Data dan Instrumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara dan observasi langsung di