Tahap Pencocokkan Matching Stage

55 Tabel 11. Matriks Eksternal Faktor Evaluation Faktor-faktor Eksternal Utama Bobot Rating Skor Bobot Peluang 1………….. 2………….. …………… Ancaman 1………….. 2………….. …………… Total Sumber: David 2009

4.5.2. Tahap Pencocokkan Matching Stage

Tahap berikutnya dalam analisis ini adalah pemaduan atau pencocokkan dengan memasukkan hasil pembobotan matriks IFE dan EFE ke dalam matriks I-E untuk kemudian memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Setelah menganalisis matriks I-E selanjutnya dilakukan analisis SWOT.

1. Matriks IE Internal-Eksternal

Matriks Internal-Eksternal memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan Sembilan sel. Matriks IE dikenal juga sebagai matriks portofolio. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci: skor bobot IFE total pada sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Skor bobot total yang diturunkan dari masing-masing divisi memungkinkan pembuatan matriks IE tingkat korporasi. Pada sumbu x dari matriks IE, skor bobot IFE total dari 1,0 hingga 1,99 menunjukkan posisi internal 56 yang lemah; nilai dari 2,0 hingga 2,99 dianggap sedang; dan skor dari 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. Gambar 8. Matriks Internal-Eksternal IE Sumber: David 2009 Menurut David 2009, matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi berbeda. Pertama, rekomendasi untuk divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan membangun. Strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal dapat menjadi paling sesuai untuk divisi-divisi ini. Kedua, divisi yang masuk ke dalam sel III, V, atau VII dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi menjaga dan mempertahankan. Penetrasi pasar, dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan untuk divisi tipe ini. ketiga, rekomendasi yang umum diberikan untuk divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, dan IX adalah panen atau divestasi dengan penciutan dan divestasi sebagai alternatif strategi yang relevan. I II III IV V VI VII VIII IX Skor Bobot Total IFE 4,0 2,0 2,0 1,0 3,0 3,0 1,0 Kuat 3,0-4,0 Sedang 2,0-2,99 Lemah 1,0-1,99 Tinggi 3,0-4,0 Sedang 2,0-2,99 Rendah 1,0-1,99 Skor Bo bot Tot al EFE 57 Organisai yang berhasil mampu mencapai portofolio yang diposisikan dalam atau sekitar sel I dalam matriks IE.

2. Analisis Matriks SWOT Strength, Weakness, Opportunity, and Threat

Menurut David 2009, matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman Strength-Weakness-Opportunity-Threat- SWOT Matrix adalah alat untuk mencocokkan bagi para manajer dalam mengembangkan empat tipe strategi: SO Kekuatan-Peluang-Strength-Opportunity, WO Kelemahan-Peluang-Weakness- Opportunity , ST Kekuatan-Ancaman-Strength-Threat, WT Kelemahan-Ancaman- Weakness-Threat . Mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik, serta tidak ada pencocokkan yang terbaik. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan Strategi WO, ST, atau WT agar dapat mencapai situasi di mana perusahaan dapat menerapkan strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Hal ini tidak berarti organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman lingkungan eksternal secara langsung. Strategi WT adalah taktik difensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman. Namun pada kenyataannya, perusahaan harus berusaha untuk bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih likuidasi. 58 Matriks SWOT disajikan dalam sel yang terdiri dari Sembilan buah sel. Empat sel faktor kunci, empat sel strategi yang diberi nama SO, WO, ST, dan WT, dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel faktor kunci, diberi nama S, W, O, dan T. terdapat delapan langkah yang terlibat dalam pembuatan matriks SWOT: 1. Membuat daftar peluang eksternal kunci organisasi. 2. Membuat daftar ancaman eksternal kunci organisasi. 3. Membuat daftar kekuatan internal kunci organisasi. 4. Membuat daftar kelemahan internal kunci organisasi. 5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi SO dalam sel yang ditentukan. 6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan. 7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi ST dalam sel yang ditentukan. 8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan. Tujuan dari alat pencocokkan analisis SWOT dan Matriks IE pada tahap ke-dua ini dalam konsep strategi Fred R. David adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. 59 KEKUATAN STRENGTHS-S 1. 2. 3. KELEMAHAN WEAKNESS-W 1. 2. 3. PELUANG OPPORTUNITIES-O 1. 2. 3. STRATEGI S-O STRATEGI W-O ANCAMAN THREATS-T 1. 2. Tuliskan ancaman 3. STRATEGI S-T STRATEGI W-T Gambar 9 . Matriks SWOT Sumber: David dalam Umar 2008

4.5.3. Tahap Keputusan Decision Stage