33 siswa beinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok, sehingga
memungkinkan terjadinya penggabungan dan pemeriksaan ide-ide siswa dalam suasana yang tidak tertekan. Mengingat esensi pembelajaran konstruktivis adalah
siswa secara individu menemukan dan mentransfer informasi yang kompleks apabila menghendaki informasi itu menjadi miliknya Rifa’i dan Anni, 2009: 226
Para ahli telah menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam
membantu siswa memahami konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kooperatif dapat
memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik Trianto, 2007:
44. Roger dan Johnson dalam Suprijono 2012: 58 mengemukakan bahwa
tidak semua belajar kelompok bisa dianggap sebagai pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran
kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut yaitu:
2.10.1.1 Positive Interdependence Saling Bergantung Antara Satu Sama Lain Secara Positif
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan
kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. Beberapa cara membangun saling
ketergantungan positif yaitu:
34 1 Menumbuhkan perasaan siswa bahwa dirinya terintegrasi dalam
kelompok, pencapaian tujuan terjadi jika semua anggota kelompok mencapai tujuan. Siswa harus bekerjasama untuk dapat mencapai tujuan.
2 Mengusahakan agar semua anggota kelompok mendapatkan penghargaan yang sama jika kelompok mereka berhasil mencapai tujuan.
3 Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap peserta dalam kelompok hanya mendapatkan sebagian dari keseluruhan tugas kelompok. Artinya, mereka
belum dapat menyelesaikan tugas, sebelum mereka menyatukan perolehan tugas mereka menjadi satu.
4 Setiap siswa ditugasi dengan tugas atau peran yang saling mendukung dan saling berhubungan, saling melengkapi, dan saling terikat dengan siswa
lain dalam kelompok.
2.10.1.2 Personal Responsibility Tanggung Jawab Perseorangan
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggung jawab perseorangan adalah kunci
untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus
dapat menyelesaikan tugas yang sama. Beberapa cara menumbuhkan tanggung jawab perseorangan yaitu:
1 Kelompok belajar jangan terlalu besar. 2 Melakukan asesmen terhadap setiap siswa.
3 Memberi tugas kepada siswa, siswa dipilih secara random untuk mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas.
35 4 Mengamati setiap kelompok dan mencatat frekuensi individu dalam
membantu kelompok. 5 Menugasi siswa mengajar temannya.
2.10.1.3 Face to Face Promotive Interaction Interaksi Promotif