45 1 Tahap persiapan, pada tahap ini guru terlebih dahulu mempersiapkan
skenario pembelajaran yang berupa RPP, materi dan media. Materi yang akan dibelajarkan pada pembelajaran ini yaitu pecahan dan media yang
digunakan yaitu kartu soal cerita pecahan. 2 Tahap proses pembelajaran, pada proses pembelajaran ini guru
menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan memberikan contoh soal cerita termasuk langkah-
langkah dalam menyelesaikan soal cerita tersebut. Kemudian guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan siswa. Setelah semua siswa
selesai mengerjakan soal, guru dan siswa membahas jawaban soal tersebut. 3 Tahap penutup, pada tahap penutup guru mengadakan evaluasi
pembelajaran dengan memberikan soal evaluasi. Selanjutnya guru bersama siswa mengoreksi dan menganalisa hasil evaluasi. Dan terakhir guru
memberikan tindak lanjut serta memotivasi siswa agar lebih semangat belajar dan pembelajaran ditutup.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian tentang model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition yang pernah dilakukan sebelumnya. Salah
satu penelitian tersebut yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurul Inayah 2007 dengan judul
”Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Cooperative Integrated Reading and Compositio Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah pada Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VII SMP
46 Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 20062007”. Berdasarkan perhitungan uji t
diperoleh t
hitung
= 2,0447 dan t
tabel
= 1,98 untuk α = 5 dan dk = 86. jadi t
hitung
t
tabel
. Dengan demikian Ho ditolak. Ini berarti rata-rata nilai kemampuan
pemecahan masalah siswa yang pembelajarannya dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih baik dari pada rata-rata siswa yang pembelajarannya
dengan metode ekspositori pada pokok bahasan segiempat siswa kelas VII SMP N 13 Semarang tahun ajaran 20062007. Maka, disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih efektif untuk meningkatkan aspek kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan segiempat siswa kelas VII
SMP N 13 Semarang tahun ajaran 20062007 dibanding dengan pembelajaran dengan metode ekspositori.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika. Perbedaannya yaitu penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP N 13
Semarang dengan materi pokok segiempat, sedangkan peneliti melaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Langgen dengan materi pokok pecahan.
Selain itu, terdapat pula penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno 2010 dengan judul
“ Penerapan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated
Reading and Composition CIRC dengan Metode Pemecahan Masalah Berbantuan Lembar Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika”. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Semarang dengan materi pokok kubus dan balok. Dari perhitungan berdasarkan
47 analisis hasil penelitian, diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus I
sebanyak 71 sedangkan pada siklus II sebanyak 97. Dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 26. Dari hasil observasi terhadap keaktifan
siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 4,94 dan untuk observasi kerja guru dengan menggunakan model pembelajaran tipe CIRC dari
siklus I ke siklus II meningkat sebesar 10,23. Berdasarkan hasil angket siswa terhadap pembelajaran dengan model
CIRC, menunjukkan bahwa siswa merasa senang dan mudah menerima serta bisa mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok.
Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe CIRC dengan metode pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan belajar matematika siswa. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan
yaitu menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika.
Perbedaannya yaitu penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Semarang dengan materi pokok kubus dan balok, sedangkan peneliti
melaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Langgen dengan materi pokok pecahan.
2.3 Kerangka Berpikir