106 6
Kesimpulan dan penafsiran Berdasarkan output SPSS versi 20, pada Tabel 4.28 independen sampel tes
UTS matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji t = 0,760 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan
Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan rata-rata antara hasil UTS kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
4.4.2 Data setelah Ekperimen
Variabel bebas dalam penelitian ini tidak hanya hasil belajar matematika tetapi juga motivasi belajar matematika siswa. Oleh karena itu terdapat 2 data
setelah eksperimen yang akan dianalisis yaitu data motivasi dan hasil belajar matematika siswa.
4.4.2.1 Analisis Motivasi Belajar Matematika Siswa
Terdapat beberapa analisis data motivasi belajar matematika siswa setelah eksperimen, diantaranya analisis uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis akhir
uji t. Berikut ini merupakan hasil analisis data setelah eksperimen.
4.4.2.1.1 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Matematika Siswa
Berdasarkan nilai skor motivasi siswa Lampiran 45 dan 46 diperoleh data bahwa rata-rata nilai motivasi belajar matematika siswa selama proses
pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar 86,83 dan kelas kontrol 82,33. Pengujian normalitas pada data motivasi belajar matematika siswa melalui
langkah yang sama dengan pengujian normalitas dan homogenitas pada data sebelum eksperimen menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Berikut ini
hasil perhitungan normalitas data skor motivasi belajar matematika selama proses pembelajaran.
107 1
Hipotesis Uji Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 2
Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
3 Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas motivasi belajar matematika adalah menggunakan metode liliefors atau Kolmogorof-Smirnov
dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4
Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Kolmogorov- Smirnov = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov =
0,05. 5
Hitungan Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas motivasi belajar
matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Tabel 4.29 Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig. Statistic
Df Sig.
Nilai Eksperimen
,129 25
,200 ,938
25 ,130
Kontrol ,157
24 ,129
,873 24
,006 . This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
108 6
Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,129. Data dinyatakan
berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari nilai signifikansi kedua kelas pada output normalitas data motivasi belajar matematika siswa, maka
sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal. 4.4.2.1.2
Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar Matematika Pada pengujian homogenitas nilai motivasi belajar matematika siswa juga
menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas data motivasi belajar matematika siswa.
1 Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
σ = σ . Ha = terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol σ ≠ σ .
Keterangan: σ = varians kelas eksperimen
σ = varians kelas kontrol 2
Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
109 3
Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai motivasi
belajar matematika siswa menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
4 Kriteria Keputusan
Kriteria pengujian jika F
hitung
≥ F
tabel
, maka tidak homogen dan jika F
hitung
≤ F
tabel
, maka data dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas
adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari
= 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari = 0,05.
5 Hitungan
Perhitungan homogenitas dari data nilai motivasi belajar matematika siswa selama proses pembelajaran tertera pada output Tabel 4.30 berikut.
Tabel 4.30 Homogenitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test
Levenes Test for Equality of Variances F
Sig. Nilai
Equal variances assumed 1,810
,185 Equal variances not assumed
6 Kesimpulan dan
Penafsiran Berdasarkan ouput Tabel 4.30 homogenitas data motivasi belajar
matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,185. Signifikansi 0,185 telah lebih dari 0,05
110 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai F
hitung
1,810 F
tabel
4,073, maka dari uji homogenitas data motivasi belajar matematika siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.
4.4.2.1.3 Uji t Pengujian Hipotesis
Setelah data nilai motivasi belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis
akhir. Pengujian hipotesis akhir juga dibantu program SPSS versi 20. menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan
dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan bentuk hipotesis komparatif 2 sampel independen. Menu yang digunakan adalah
analyze-compare dilanjutkan means-independent-sample t-test. Di dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan, jika t
hitung
≤ t
tabel,
maka Ho diterima atau Ha ditolak jika t
hitung
t
tabel
. 1
Hipotesis Uji Ho = Motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
i menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading
i and Composition tidak lebih baik daripada yang menerapkan model
i pembelajaran konvensional
1 2
. Ha = Motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
i menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading
i and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model
i pembelajaran konvensional
1 2
.
111 Keterangan:
1
= motivasi belajar siswa kelas eksperimen
2
= motivasi belajar siswa kelas kontrol. 2
Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05.
3 Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
4 Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika t
hitung
≤ t
tabel
atau Ho ditolak jika t
hitung
t
tabel
. 5
Hitungan Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of
means pada tabel dibawah ini. Tabel 4.31 Independen Sampel Motivasi Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test
Nilai Equal variances
assumed Equal variances
not assumed Levenes Test for
Equality of Variances F
1,810 Sig.
,185
t-test for Equality of Means
T 2,030
2,013 Df
47 39,665
Sig. 2-tailed ,048
,051 Mean Difference
4,50130 4,50130
Std. Error Difference 2,21758
2,23575 95 Confidence Interval of
the Difference Lower
,04010 -,01852
Upper 8,96250
9,02112
112 Hasil output SPSS 20 uji-t menyatakan bahwa nilai t
hitung
sebesar 2,030 dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.31. Sementara itu, hasil
perhitungan secara manual menggunakan rumus uji t terhadap nilai motivasi belajar matematika sisiwa adalah sebesar 2,030 Lampiran 56.
Setelah nilai t
hitung
sudah diketahui maka langkah selanjutnya yaitu menentukan t
tabel
dengan mencari nilai signifikasi di tabel t pada α = 0,05 dengan
derajat kebebasan df = n
1
+n
2
-2 atau 25+24-2 = 47 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 1 sisi signifikansi 0,05
hasil yang diperoleh untuk t
tabel
sebesar 1,678 hasil dapat dilihat pada tabel t. 6
Kesimpulan dan Penafsiran Dari perhitungan tersebut diperoleh 2,030 1,678 t
hitung
t
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima atau Motivasi belajar siswa
pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang
menerapkan model pembelajaran konvensional.
4.4.2.2 Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa