21 Hamzah B. Uno 2012: 31 menyatakan bahwa motivasi dapat dilihat dari
beberapa indikator, antara lain: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4 Adanya penghargaan dalam belajar. 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Indikator motivasi belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu gabungan indikator motivasi belajar yang disampaikan oleh Iskandarwassid,
Asrori, dan Hamzah B. Uno yang meliputi: 1 ketekunan dalam belajar, 2 keseringan belajar, 3 komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah, 4
frekuensi kehadirannya di sekolah, 5 adanya semangat, 6 adanya rasa percaya diri, 7 adanya hasrat dan keinginan berhasil, 8 adanya harapan dan cita-cita
masa depan, 9 adanya penghargaan dalam belajar, dan 10 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
2.1.4 Hakikat Matematika
Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu lain. Dalam kehidupan sehari-hari juga tidak dapat lepas
dari ilmu matematika. Perekembangan yang pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk
menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
22 matematika yang kuat sejak dini. Oleh karena itu, penguasaan terhadap
matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus dipahami
dengan benar.
Banyak definisi mengenai matematika yang dikemukakan ahli. James dan James dalam Maswins 2010 mengemukakan bahwa matematika adalah ilmu
tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi
ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Johnson dan Rising dalam Maswins 2010 mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logik. Matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat,
representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai
ide daripada mengenai bunyi.
Menurut Sutawijaya dalam Aisyah 2007: 1, matematika mengkaji benda abstrak benda pikiran yang disusun dalam suatu sistem aksiomatis dengan
menggunakan simbol lambang dan penalaran deduktif. Sementara Hudoyo dalam Aisyah 2007: 1 mengemukakan bahwa matematika berkenaan dengan ide
gagasan-gagasan, aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Ruseffendi dalam
Subarinah 2006: 1 menyatakan bahwa matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan
dalil-dalil yang dibuktikan kebenarannya, sehingga matematika disebut ilmu
deduktif.
23 Matematika sebagai pengetahuan menurut Muhsetyo 2007: 1-2 memiliki
ciri-ciri khusus yaitu abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis, dan logis. Soedjadi dalam Muhsetyo 2007: 1-2 menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena
objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana menyebabkan matematika
tidak mudah untuk dipelajari.
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki konsep abstrak
yang berkaitan dengan penalaran logis dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan. Matematika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
seperti pengukuran, menghitung rata-rata, membandingkan, dan perhitungan matematika lainnya. Dengan demikian, konsep matematika harus dipahami dan
dikuasai, karena matematika merupakan bagian penting dalam kehidupan
manusia. 2.1.5 Matematika di Sekolah Dasar
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk dalam kurikulum pendidikan dasar. Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan
SDMI meliputi aspek-aspek: 1 bilangan, 2 geometri dan pengukuran, dan 3 pengolahan data.
Adapun tujuan matematika sekolah, khusus di SDMI menurut kurikulum 2006 dalam Hawa 2007: 4 yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut: 1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
24 luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh 4 Mengkomunikasikan gagasan
dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5 Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap
ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan tujuan yang ada di kurikulum SDMI, pelajaran matematika di sekolah jelas memberikan gambaran belajar tidak hanya pada ranah kognitif
saja, tetapi juga pada ranah afektif dan psikomotor. Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan pembentukan kemampuan berpikir
yang bersandar pada hakikat matematika. Oleh karena itu, hasil pembelajaran matematika tampak pada kemampuan berpikir yang matematis dalam diri siswa,
yang bermuara pada kemampuan menggunakan matematika sebagai bahasa dan alat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
2.1.6 Teori Belajar