Deskripsi Data Pembahasan KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN KABUPATEN TEGAL

71 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Deskripsi data yang disajikan dari hasil penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran secara umum megenai penyebaran data penelitian yang diperoleh, sehingga lebih mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa hasil angket motivasi belajar matematika siswa dan data hasil belajar posttest siswa pada materi pecahan. Data hasil motivasi belajar matematika yang didapatkan di kelas eksperimen yaitu jumlah siswa 25; nilai rata-rata kelas 86,83; simpangan baku 6,08; nilai tertinggi 94,83; dan nilai terendah adalah 73,28. Sedangkan hasil motivasi belajar matematika di kelas kontrol yaitu jumlah siswa 24; nilai rata-rata kelas 82,33; simpangan baku 9,19; nilai tertinggi 93,97; dan nilai terendahnya adalah 60,34. Sementara itu hasil belajar siswa di kelas eksperimen yaitu jumlah siswa 25; nilai rata-rata kelas 88,10; simpangan baku 12,27; nilai tertinggi 100; dan nilai terendah adalah 52,50. Sedangkan hasil belajar matematika di kelas kontrol yaitu jumlah siswa 24; nilai rata-rata kelas 79,48; simpangan baku 16,32; nilai tertinggi 100; dan nilai terendahnya adalah 50,00. Data hasil penelitian tersebut dipaparkan secara lebih rinci dalam tabel deskripsi data skor motivasi dan hasil belajar matematika siswa berikut. 72 Tabel 4.1 Deskripsi Data Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa No. Kriteria Data Motivasi Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Kelas kontrol Kelas Eksperimen Kelas kontrol 1. Jumlah siswa 25 24 25 24 2. Skor rata-rata 86,83 82,33 88,10 79,48 3. Median 87,93 84,91 92,50 81,88 4. Skor minimal 73,28 60,34 52,50 50,00 5. Skor maksimal 94,83 93,97 100,00 100,00 6. Rentang 21,55 33,62 47,50 50,00 7. Varians 36,94 84,46 150,67 266,43 8. Standar deviasi 6,08 9,19 12,27 16,32

4.2 Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur dan mendapatkan instrumen yang baik, sebelum digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji coba dilakukan di kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal yang berjumlah 50 siswa. Pemilihan kelas uji coba didasarkan pada syarat bahwa uji coba instrumen dilakukan di luar kelas yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian. Instrumen yang diujicobakan berupa angket motivasi belajar matematika dan soal matematika materi pecahan.

4.2.1 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Angket Motivasi

Instrumen angket motivasi belajar matematika yang akan diujikan kepada siswa terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya untuk mengetahui apakah instrumen angket motivasi tersebut layak diujikan kepada siswa. Berikut ini 73 merupakan beberapa langkah-langkah pengujian instrumen angket motivasi, antara lain: 4.2.1.1 Uji Validitas Angket Motivasi Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah uji coba instrumen untuk menganalisis validitas logis dan empiris instrumen yang akan digunakan. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan secara lengkap di bawah ini. 4.2.1.1.1 Validitas Logis Angket Motivasi Validitas logis dan empiris dilakukan untuk mengetahui bahwa soal yang telah disusun sudah sesuai dalam hal konstruk, isi, dan bahasa. Dalam penelitian ini, peneliti membuat 40 butir pernyataan angket tertutup dengan 4 pilihan jawaban. Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir pernyataan angket tersebut telah dinilai validitas logis dan empirisnya oleh dua orang ahli, yaitu Dra. Noening Andrijati, M.Pd dosen pembimbing I dan Ujiati, S.Pd.SD guru kelas IVA SD Negeri Langgen. Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk diujicobakan, maka dilakukan uji coba angket motivasi kepada siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 pada tanggal 26 April 2013. 4.2.1.1.2 Pengujian Validitas Empiris Angket Motivasi Pengujian validitas ini dilakukan terhadap hasil angket motivasi belajar matematika di kelas uji coba. Siswa di kelas uji coba yang mengisi angket motivasi belajar matematika sebanyak 44 siswa. Hasil motivasi belajar matematika di kelas uji coba yaitu nilai rata-rata kelas 79,25; simpangan baku 8,24; nilai tertinggi 95,63; dan nilai terendah adalah 60,63. Deskripsi data hasil 74 angket motivasi belajar matematika siswa di kelas uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Deskripsi Data Nilai Uji Coba Instrumen Angket Motivasi pada Kelas Uji Coba No. Kriteria Data Kelas Uji coba 1. Jumlah siswa 44 2. Skor rata-rata 79,25 3. Median 79,69 4. Skor minimal 60,63 5. Skor maksimal 95,63 6. Rentang 35,00 7. Varians 67,86 8. Standar Deviasi 8,24 Berdasarkan nilai motivasi belajar matematika siswa di kelas uji coba Lampiran 17, maka dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode bivariate pearson. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel pada signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan jumlah n = 44 didapat nilai r tabel sebesar 0,297. Jika nilai korelasi setiap soal lebih besar dari nilai r tabel maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai korelasi lebih kecil dari nilai r tabel maka item tersebut dianggap tidak valid. Hasil ouput validitas soal menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada Lampiran 18. Rekapitulasi data hasil perhitungan SPSS 20 dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut. 75 Tabel 4.3 Rekapitulasi Uji Validitas Angket Motivasi dengan r tabel = 0,297; Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 44 Nomor Item Bivariate Pearson r 11 Validitas Nomor Item Bivariate Pearson r 11 Validitas 1 0,500 Valid 21 0,343 Valid 2 0,330 Valid 22 0,067 Tidak Valid 3 0,150 Tidak Valid 23 0,270 Tidak Valid 4 0,197 Tidak Valid 24 0,356 Valid 5 0,135 Tidak Valid 25 0,474 Valid 6 0,478 Valid 26 0,352 Valid 7 0,162 Tidak Valid 27 0,442 Valid 8 0,472 Valid 28 0,353 Valid 9 0,104 Tidak Valid 29 0,575 Valid 10 0,450 Valid 30 0,458 Valid 11 0,419 Valid 31 0,524 Valid 12 0,580 Valid 32 0,340 Valid 13 0,406 Valid 33 0,440 Valid 14 0,311 Valid 34 0,387 Valid 15 0,217 Tidak Valid 35 0,507 Valid 16 0,502 Valid 36 0,277 Tidak Valid 17 0,373 Valid 37 0,525 Valid 18 0,377 Valid 38 0,276 Tidak Valid 19 0,648 Valid 39 0,161 Tidak Valid 20 0,561 Valid 40 0,356 Valid Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 20 diperoleh item yang valid sebanyak 29 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 11 butir soal. Butir soal yang valid adalah nomor 1, 2, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, dan 40.

4.2.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi

Setelah instrumen angket motivasi dihitung validitasnya, langkah selanjutnya yaitu menghitung reliabilitasnya menggunakan reliability analisys. Untuk dapat menghitung reliabilitas angket motivasi peneliti menngunakan rumus 76 cronbach’s alpha. Setelah diketahui nilai reliabilitasnya r 11 kemudian diinterpretasikan dengan nilai r menurut Arikunto. Reliabilitas 0,000-0,200 adalah sangat rendah, 0,201-0,400 adalah rendah, 0,401-0,600 adalah agak rendah, 0,601-0,800 adalah cukup, dan 0,801-1,00 adalah tinggi. Hasil uji reliabilitas terhadap semua butir angket motivasi 40 butir dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .830 40 Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha diperoleh nilai r hitung sebesar 0,830. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto, nilai 0,830 termasuk dalam realibilitas tinggi, sehingga semua butir angket motivasi dinyatakan sudah reliabel. Sementara itu, berdasarkan perhitungan validitas instrumen angket motivasi, diperoleh item yang valid sebanyak 29 butir soal. Butir soal tersebut, yaitu 1, 2, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, dan 40. Hasil uji reliabilitas terhadap butir angket yang valid 29 butir dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .853 29 77 Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha diperoleh nilai r hitung sebesar 0,853. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto, nilai 0,853 termasuk dalam realibilitas tinggi, sehingga semua butir angket motivasi yang valid 29 butir dinyatakan sudah reliabel.

4.2.2 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Soal Matematika

Instrumen soal matematika yang diujicobakan berbentuk soal uraian dengan jumlah soal 10 butir. Berikut ini merupakan beberapa langkah-langkah pengujian instrumen, antara lain:

4.2.2.1 Uji Validitas Instrumen Soal Matematika

Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah uji coba instrumen untuk menganalisis validitas logis dan empiris pada instrumen yang akan digunakan. Untuk lebih jelasnya diterangkan secara lengkap di bawah ini. 4.2.2.1.1 Validitas Logis Soal Tes Matematika Validitas logis dan empiris dilakukan untuk mengetahui bahwa soal yang telah disusun sudah sesuai dalam hal konstruk, isi, dan bahasa. Dalam penelitian ini, peneliti membuat 10 butir soal matematika. Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal tersebut telah dinilai validitas logis dan empirisnya oleh dua orang ahli, yaitu Dra. Noening Andrijati, M.Pd dosen matematika program studi PGSD Universitas Negeri Semarang dan Ujiati, S.Pd.SD guru kelas IVA SD Negeri Langgen. Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk diujicobakan, maka dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 pada tanggal 26 April 2013. 78 4.2.2.1.2 Pengujian Validitas Empiris Soal Tes Matematika Pengujian validitas empiris dilakukan terhadap nilai hasil uji coba soal tes matematika di kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01. Data nilai hasil uji coba soal metematika dapat dilihat pada Lampiran 27. Deskripsi data nilai Uji coba soal matematika dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Deskripsi Data Nilai Uji Coba Instrumen Soal Tes Matematika pada Kelas Uji Coba No. Kriteria Data Kelas Uji coba 1. Jumlah siswa 48 2. Skor rata-rata 78,13 3. Median 77,08 4. Skor minimal 45,83 5. Skor maksimal 100,00 6. Rentang 54,17 7. Varians 213,04 8. Standar deviasi 14,75 Berdasarkan nilai hasil belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode bivariate pearson. Untuk mempermudah penghitungan, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan jumlah n = 48 didapat nilai r tabel sebesar 0,284. Jika nilai korelasi setiap soal lebih besar dari nilai r tabel maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai korelasi lebih kecil dari nilai r tabel maka item dianggap tidak valid. Hasil ouput validitas soal menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada Lampiran 28. Rekapitulasi data hasil perhitungan SPSS 20 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut. 79 Tabel 4.7 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan r tabel = 0,284; Taraf Sinifikansi 0,05 dan n= 48 Nomor Item Pearson Correlations r 11 Validitas Nomor Item Pearson Correlations r 11 Validitas 1 0,868 Valid 6 0,602 Valid 2 0,427 Valid 7 0,879 Valid 3 0,726 Valid 8 0,884 Valid 4 0,561 Valid 9 0,609 Valid 5 0,465 Valid 10 0,652 Valid Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 20 diketahui bahwa semua item soal valid yaitu sebanyak 10 butir soal. Butir soal yang valid adalah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Berdasarkan perhitungan validitas instrumen soal matematika, diperoleh item yang valid sebanyak 10 butir soal. Butir soal tersebut, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Dari item yang valid tersebut kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan reliability analysis. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal, peneliti menggunakan rumus cronbach’s alpha. Setelah diketahui nilai r 11 kemudian diinterpretasikan dengan nilai r menurut Arikunto. Reliabilitas 0,000- 0,200 adalah sangat rendah, 0,201-0,400 adalah rendah, 0,401-0,600 adalah agak rendah, 0,601-0,800 adalah cukup, dan 0,801-1,00 adalah tinggi. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .852 10 80 Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha diperoleh nilai r hitung sebesar 0,852. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto, nilai 0,852 termasuk dalam realibilitas tinggi, sehingga semua butir soal matematika yang valid dapat dinyatakan sudah reliabel.

4.2.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran

Untuk dapat mengetahui tingkat kesukaran dari instrumen maka dibutuhkan pengujian tingkat kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dilakukan perhitungan dengan membandingan nilai rata-rata yang diperoleh dengan skor maksimal tiap butir soal. Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.9 Analisis Tingkat Kesukaran No. Soal P Kriteria No. Soal P Kriteria 1 0,90 Mudah 6 0,76 Mudah 2 0,95 Mudah 7 0,78 Mudah 3 0,83 Mudah 8 0,76 Mudah 4 0,85 Mudah 9 0,61 Sedang 5 0,85 Mudah 10 0,56 Sedang Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan sebagai berikut: soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar; soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang; soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Depdiknas, 2008: 9. Hasil analisis tingkat kesukaran soal metamtika menunjukkan bahwa terdapat 8 soal yang termasuk dalam kategori soal mudah dan 2 soal yang masuk dalam kategori soal sulit. 81

4.2.1.4 Uji Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah. Sebelum perhitungan kelompok siswa dibagi dua sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan kelompok bawah Lampiran 35. Pengujian daya beda diperoleh dari hasil perhitungan selisih antara rata-rata skor pada kelompok atas dengan rata-rata skor pada kelompok bawah dibagi skor maksimum butir soal. Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.10 Daya Pembeda Soal No. Soal X X Skor Maksimum DP Kriteria 1 5,00 3,96 5 0,21 Diperbaiki 2 3,96 3,63 4 0,07 Dibuang 3 4,92 3,42 5 0,30 Diterima tetapi perlu diperbaiki 4 4,83 3,71 5 0,23 Diperbaiki 5 3,75 3,08 4 0,13 Dibuang 6 4,50 3,08 5 0,28 Diperbaiki 7 4,96 2,88 5 0,42 Diterima baik 8 4,83 2,75 5 0,42 Diterima baik 9 3,67 2,46 5 0,24 Diperbaiki 10 3,46 2,17 5 0,26 diperbaiki Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan sebagai berikut: 0,00 – 0,19: soal tidak dipakaidibuang; 0,20 – 0,29: soal diperbaiki; 0,30 – 0,39: soal diterima tetapi perlu diperbaiki; 0,40 – 1,00: soal diterima baik Crocker dan Algina dalam Depdiknas, 2008: 12. Dari tabel diatas dapat dilihat terdapat 2 soal dengan kategori diterima baik, 4 soal dengan kategori 82 diterima tetapi perlu diperbaiki, 2 soal dengan kategori diperbaiki dan 2 soal dengan kategori tidak dipakai atau dibuang. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen harus minimal termasuk dalam kategori diperbaiki. Butir soal yang dapat digunakan sebagai instrumen yaitu butir soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan 10.

4.3 Hasil Penelitian

Hasil penelitian akan menjelaskan kumpulan data berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian merupakan rekap data dari motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa selama penelitian berlangsung. Deskripsi data hasil penelitian dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:

4.3.1 Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa

Penilaian motivasi awal belajar matematika siswa dinilai berdasarkan instrumen angket motivasi Lampiran 24 dengan menggunakan penggabungan indikator motivasi belajar siswa yang disampaikan oleh Iskandarwassid, Asrori, dan Hamzah B. Uno. Butir-butir angket yang digunakan untuk mengetahui motivasi belajar awal matematika siswa pada kelas eksperimen dan kontrol merupakan butir angket yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penilaian dari skor motivasi belajar awal siswa diambil dari rata-rata nilai jumlah skor motivasi belajar siswa dibagi jumlah skor maksimal dikalikan 100. Hasil motivasi belajar matematika sebelum penelitian yang didapatkan di kelas eksperimen yaitu nilai rata-rata kelas adalah 82,93; nilai tertinggi 96,55; dan nilai terendah adalah 68,10 Lampiran 41. Dari data tersebut dapat dibuat tabel d r S b d S k distribusi fr rumus sturge Tabel 4.11 Selain dalam belajar mate diagram seb Gambar Sementara it kelas kontro Jl h S i rekuensi den es sebagai b Distribusi F pada Kelas No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. m bentuk tab ematika sisw agai berikut r 4.1 Diagram Kelas E tu, hasil mo ol yaitu den 2 4 6 8 10 Jum la h Si swa Peroleh ngan dasar erikut. Frekuensi Ni Eksperimen Kelas Inter 68,10 – 73 73,10 – 78 78,10 – 83 83,10 – 88 88,10 – 93 93,10 – 98 Jumlah bel distribusi wa pada kela : m Perolehan Eksperimen tivasi belaja gan nilai ra 2 4 6 N han Nilai Mot Ke pengelompo ilai Motivasi n rval 3,09 8,09 3,09 8,09 3,09 8,09 i frekuensi, as eksperime n Nilai Motiv ar matematik ata-rata kelas 8 3 Nilai tivasi Awal B las Eksperim okan kelas i Awal Belaj Frekuensi 2 4 6 8 3 2 25 data peroleh en juga dapa vasi Awal B ka sebelum d s 82,22; nila 2 Belajar Matem en interval me jar Matemati f han nilai mo at dibuat dal elajar Matem dilakukan pe ai tertinggi matika 68,10 – 73,09 73,10 – 78,09 78,10 – 83,09 83,10 – 88,09 88,10 – 93,09 93,10 – 98,09 83 nggunakan ika Siswa tivasi awal lam bentuk matika enelitian di 91,38; dan n t m S b d nilai terenda tabel distrib menggunaka Tabel 4 Selain dalam belajar mate diagram seb Gambar Jl h S i ahnya adala busi frekuen an rumus stu 4.12 Distribu pada Kel No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. m bentuk tab ematika sisw agai berikut r 4.2 Diagram Kelas K 2 4 6 8 10 Jum la h Si swa Peroleh ah 66,38 La nsi dengan d urges sebaga usi Frekuensi las Kontrol Kelas Inter 66,38 – 70 71,38 – 76 76,38 – 81 81,38 – 86 86,38– 91 91,38– 96 Jumlah bel distribusi wa pada ke : m Perolehan Kontrol 2 4 3 N han Nilai Mot K ampiran 42 dasar penge ai berikut. i Nilai Motiv rval 0,37 6,37 ,37 6,37 ,37 ,37 i frekuensi, elas kontrol n Nilai Motiv 5 8 Nilai tivasi Awal B Kelas Kontrol . Dari data elompokan k vasi Awal B Frekuensi 2 4 3 5 8 2 24 data peroleh juga dapat vasi Awal B 2 Belajar Matem l tersebut da kelas interva elajar Matem f han nilai mo dibuat dala elajar Matem matika 66,38 – 70,37 71,38 – 76,37 76,38 – 81,37 81,38 – 86,37 86,38– 91,37 91,38– 96,37 84 apat dibuat al dihitung matika tivasi awal am bentuk matika 4 k m d k t d m Tabel 4 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Gambar 4.3

4.3.2 Nilai

Data kedua samp merupakan disajikan da kelas ekspe terendah ad distribusi f menggunaka 4.13 Perband Kelas E . Krite Jumlah si Skor rata- Median Skor mini Skrol mak Rentang 3 Diagram Pe antara Kela i UTS Gena awal dari p pel memilik data nilai U lam bentuk erimen yaitu dalah 38,00 frekuensi d an rumus stu 60 65 70 75 80 85 dingan Nilai Eksperimen d eria Data iswa -rata imal ksimal erbandingan as Eksperime ap Matemat penelitian in ki kemampu UTS siswa k tabel distrib u nilai rata- Lampiran engan dasa urges sebaga 82.93 Kelas Eksperimen Motivasi Aw dan Kelas Ko Kelas Eks 25 82, 83, 68, 96, 28, n Rata-rata M en dan Kelas tika Data A ni dianalisis uan awal ya kelas IVA da busi frekuens -rata 71,88; 43. Dari ar pengelom ai berikut. 82.22 n Kelas Kontr wal Belajar M ontrol sperimen 5 93 62 10 55 45 Motivasi Aw s Kontrol Awal dengan tuju ang sama at an IVB SD si. Hasil UT ; nilai tertin data terseb mpokan ke rol Matematika Kelas Kontro 24 82,22 82,33 66,38 91,38 25 al Belajar M uan untuk m tau tidak. B Negeri Lan S Matematik nggi 96,00; but dapat di las interval 85 Siswa ol Matematika mengetahui Berikut ini nggen yang ka siswa di dan nilai ibuat tabel l dihitung S p S r 4 p b Tabel 4. Selain dalam pada kelas e Sementara it rata-rata kela 44. Dari d pengelompo berikut. Jl h S i .14 Distribus No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. m bentuk tab eksperimen ju Gambar 4. tu, perolehan as 70,54; nil data tersebu okan kelas 2 4 6 8 Jum la h Si sw a si Frekuensi Kelas Inter 38 – 47 48 – 57 58 – 67 68 – 77 78 – 87 88 – 97 Jumlah bel distribus uga dapat di .4 Diagram P pada Kela n nilai UTS lai tertinggi ut dapat dib interval dih 2 Perolehan N Kel Nilai Hasil rval 7 7 7 7 7 7 si frekuensi, ibuat dalam b Perolehan N as Eksperime matematika 98; dan nilai buat tabel d hitung meng 7 7 4 Nilai Nilai UTS M las Eksperime UTS Siswa Frekuensi 2 7 7 4 5 25 , perolehan bentuk diagr ilai UTS Ma en di kelas kon i terendahny distribusi fre ggunakan ru 4 5 atematika en Kelas Ekspe f nilai UTS m ram sebagai atematika ntrol yaitu d ya adalah 48 ekuensi den umus sturge 38 – 47 48 – 57 58 – 67 68 – 77 78 – 87 86 erimen matematika berikut: engan nilai Lampiran ngan dasar es sebagai S p Tabel Selain dalam pada kelas k Gambar 4 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jl h S i 4.15 Distrib No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. m bentuk tab kontrol juga d 4.5 Diagram Tabel 4.16 . Krite Jumlah si Skor rata- Median Skor mini Skrol mak Rentang 1 2 3 4 5 6 7 J um la h Si swa Perol busi Frekuen Kelas Inter 48 – 56 57 – 65 66 – 74 75– 83 84– 92 93– 100 Jumlah bel distribus dapat dibuat m Perolehan N 6 Perbanding Kelas Eksp eria Data iswa -rata imal ksimal 5 5 ehan Nilai UT nsi Nilai Has rval 6 5 4 si frekuensi, t dalam bentu Nilai UTS M gan Nilai UT perimen dan Kelas Eks 25 71, 68, 38, 96, 58, 4 6 2 Nilai TS Matematik sil UTS Sisw Frekuensi 5 5 4 6 2 2 24 , perolehan uk diagram Matematika S TS Matemati Kelas Kontr sperimen 5 88 00 00 00 00 2 2 ka Kelas Kon wa Kelas Kon f nilai UTS m sebagai beri Siswa Kelas ika Siswa rol Kelas Kontro 24 70,54 68 98 91,38 50 ntrol 48 – 56 57 – 65 66 – 74 75– 83 84– 92 93– 100 87 ntrol matematika ikut: Kontrol ol 4 M b m b b p e o s e k Gamb

4.3.3 Moti

Motivasi be belajar mate motivasi bel butir angket belajar mat pilihan gand eksperimen orang. Dari simpangan b Lampiran eksperimen kelas interva bar 4.6 Diag antar ivasi Belaja elajar matem ematika sisw lajar matema t yang suda ematika sis da sebanyak yang meng hasil penilai baku 5,47; n 45. Data dapat dibua al dihitung m 50 55 60 65 70 75 gram Perband ra Kelas Eks ar Matemati matika sisw wa yang diuj atika siswa p ah teruji va swa tersebut k 29 butir ikuti penilai ian tersebut ilai tertinggi nilai motiv at tabel distri menggunakan 71.88 Kelas Eksperimen dingan Nilai perimen dan ika Siswa wa diperoleh ikan. Angke pada kelas e aliditas dan t merupaka dengan 4 ian motivas didapatkan i adalah 94,8 vasi belajar ibusi frekuen n rumus stur 70.54 n Kelas Kontr i Rata-rata U n Kelas Kont h dari penil et yang digu eksperimen d reliabilitasn an angket te pilihan jaw i belajar ma nilai rata-ra 83; dan nilai r matematik nsi dengan d rges sebagai rol UTS Matema trol laian angke unakan untuk dan kontrol m nya. Angke ertutup dala waban. Sisw atematika se ata kelas sebe i terendah ad ka siswa p dasar pengel berikut : 88 atika et motivasi k penilaian merupakan et motivasi am bentuk a di kelas ejumlah 25 esar 86,83; dalah 73,28 pada kelas lompokkan S m s m n n Tabe Selain dalam matematika sebagai berik Gam Pada matematika, nilai tertingg nilai motiva Jl h S i el 4.17 Distr pada No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. m bentuk ta siswa pada kut: mbar 4.7 Diag Kela a kelas kontr , diperoleh n gi adalah 93 asi belajar m 2 4 6 8 10 J um la h Si swa Pero ribusi Frekue a Kelas Eksp Kelas Inter 74,14 – 77 77,64 – 81 81,14 – 84 84,64 – 87 88,14 – 91 91,64 – 95 Jumlah abel distribu kelas eksper gram Peroleh as Eksperime ol dari 24 si nilai rata-rat 3,97; dan nil matematika 1 3 1 N olehan Nilai M Kel ensi Nilai M perimen rval 7,63 ,13 4,63 7,13 ,63 5,13 usi frekuensi rimen juga d han Nilai M en swa yang m ta kelas sebe lai terendah siswa pada 8 5 Nilai Motivasi Bela las Eksperime otivasi Belaj Frekuensi 1 3 1 8 5 7 25 i, perolehan dapat dibuat Motivasi Belaj mengikuti pen esar 82,33; adalah 60,3 kelas kont 7 ajar Matemati en jar Matemat f nilai motiv dalam bentu ajar Matemat nilaian motiv simpangan 4 Lampiran trol dapat d ika 74,14 – 77,63 77,64 – 81,13 81,14 – 84,63 84,64 – 87,13 88,14 – 91,63 91,64 – 95,13 89 tika vasi belajar uk diagram tika vasi belajar baku 9,19; n 46. Data ibuat tabel d r S m s distribusi fr rumus sturge Tabe Selain dalam matematika sebagai berik Gam Jum lah Siswa ekuensi den es sebagai b el 4.18 Distr pada No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. m bentuk ta siswa pada kut: mbar 4.8 Diag Kela 2 4 6 8 10 Jum lah Si swa Perole ngan dasar p erikut: ribusi Frekue a Kelas Kont Kelas Inter 60,34 – 66 66,34 – 72 72,34 – 78 78,34 – 84 84,34 – 90 90,34 – 96 Jumlah abel distribu a kelas kont gram Peroleh as Kontrol 3 2 N ehan Nilai M Ke pengelompok ensi Nilai M trol rval 6,33 2,33 8,33 4,33 0,33 6,33 usi frekuensi trol juga dap han Nilai M 6 9 Nilai Motivasi Bela elas Kontrol kkan kelas otivasi Belaj Frekuensi 3 2 6 9 4 24 i, perolehan pat dibuat d Motivasi Belaj 4 ajar Matemat l 6 6 7 7 9 interval me jar Matemat f nilai motiv dalam bentu ajar Matemat tika 60,34 – 66,33 66,34 – 72,33 72,34 – 78,33 78,34 – 84,33 84,34 – 90,33 90,34 – 96,33 90 nggunakan tika vasi belajar uk diagram tika 4 y k d S h s Tabe No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Gambar

4.3.4 Hasi

Hasil yang diujika kontrol meru dan daya be Siswa di ke hasil tes fo simpangan Lampiran 4 el 4.19 Perb Kela . Krite Jumlah si Skor rata- Median Skor mini Skrol mak Rentang 4.9 Diagram antara K il Belajar M l belajar ma an. Soal yang upakan soal edanya. Soa las eksperim ormatif dida baku 12,27 47. Data ni 80 82 84 86 88 andingan Ni as Eksperime eria Data iswa -rata imal ksimal m Perbanding Kelas Eksper Matematika atematika sis g digunakan yang sudah al tes forma men yang m apatkan nila 7; nilai terti lai hasil tes 86.8 Kelas Eksp ilai Motivasi en dan Kelas Kelas Eks 25 86, 87, 73, 94, 21, gan Rata-rat rimen dan K Siswa swa diperole n untuk tes fo h teruji valid atif terdiri d engikuti tes ai rata-rata inggi 100; formatif pa 3 perimen K i Belajar Ma s Kontrol sperimen 5 83 93 28 83 55 ta Motivasi B Kontrol eh dari peni ormatif pada ditas, reliabil dari 8 soal d formatif sej kelas ekspe dan nilai t ada kelas ek 82.33 Kelas Kontrol atematika Sis Kelas Kontro 24 82,33 84,91 60,34 93,97 33,62 Belajar Mate ilaian soal te a kelas ekspe litas, tingkat dengan bent ejumlah 25 s erimen sebe erendah ada ksperimen da 91 swa ol ematika es formatif erimen dan t kesukaran tuk uraian. siswa. Dari esar 88,10; alah 52,50 apat dibuat t m S m s n n tabel distri menggunaka Tabel Selain dalam matematika sebagai berik Gam Pada nilai rata-rat nilai terenda 2 4 6 8 10 12 14 Jum lah S isw a ibusi freku an rumus stu 4.20 Distrib No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. m bentuk t pada kelas kut: mbar 4.10 D K a kelas kontr ta kelas sebe ah adalah 50 Perolehan N uensi denga urges sebaga busi Frekuen Kelas Inter 52,50 – 60 60,50 – 68 68,50 – 76 76,50 – 84 84,50 – 92 92,50 – 100 Jumlah tabel distrib s eksperime Diagram Pero Kelas Eksperi rol dari 24 esar 79,48; s 0,00 Lampir Nilai Nilai Tes Form Kelas Eksper an dasar ai berikut: nsi Nilai Tes rval 0,49 8,49 6,49 4,49 2,49 0,49 busi frekuen n juga dap olehan Nilai imen siswa yang simpangan b ran 48. Data matif Matema rimen pengelompo s Formatif K Frekuensi 2 - 1 3 6 13 25 nsi, peroleh at dibuat d Tes Formati mengikuti t baku 16,32; n a nilai hasil atika 52,50 – 60, 60,50 – 68, 68,50 – 76, 76,50 – 84, 84,50 – 92, 92,50 – 100 okkan kela Kelas Eksperi f han nilai te dalam bentu if Matematik tes formatif nilai tertingg tes formatif ,49 ,49 ,49 ,49 ,49 0,49 92 s interval imen es formatif uk diagram ka f, diperoleh gi 100; dan f pada kelas k k S m b kontrol dapa kelas interva Tab Selain dalam matematika berikut: Gamba Jum lah Siswa at dibuat tab al mengguna bel 4.21 Distr No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. m bentuk t pada kelas ar 4.11 Diag pada 1 2 3 4 5 6 7 Jum lah Sisw a Per bel distribus akan rumus s ribusi Freku Kelas Inter 50,00 – 58 59,00 – 67 68,00 – 76 77,00– 85 86,00– 94 95,00– 104 Jumlah tabel distrib kontrol juga gram Peroleh a Kelas Kont Ni rolehan Nilai K si frekuensin sturges sebag uensi Nilai T rval 8,99 7,99 6,99 ,99 ,99 4,99 busi frekuen a dapat dibu han Nilai Tes trol ilai Tes Formatif Kelas Kontrol nya dengan gai berikut: Tes Formatif Frekuensi 4 3 2 6 3 6 24 nsi, peroleh uat dalam be s Formatif M f Matematika 5 5 6 7 8 9 dasar penge Kelas Kontr f han nilai te entuk diagra Matematika S a 50,00 – 58,99 59,00 – 67,99 68,00 – 76,99 77,00– 85,99 86,00– 94,99 95,00– 104,99 93 elompokan rol es formatif am sebagai Siswa 4 p i b m Ta No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Gambar 4

4.4 Uji

Sebe prasyarat pa ini meliputi belajar mate motivasi dan abel 4.22 Per Kel . Krite Jumlah si Skor rata- Median Skor mini Skor mak Rentang .12 Diagram antara K Prasyarat elum dilaku ada data yan uji normali ematika sisw n hasil belaja 74 76 78 80 82 84 86 88 90 rbandingan N las Eksperim eria Data iswa -rata imal ksimal m Perbanding Kelas Eksper t Analisis ukan analisi ng telah dipe itas, homog wa. Berikut m ar matematik 88. 4 6 8 2 4 6 8 Kelas Eksp Nilai Tes For men dan Kela Kelas Eks 25 88, 92, 52, 100 47, gan Rata-rata rimen dan K is akhir m eroleh. Uji p enitas dan u merupakan ka siswa di k 1 perimen Ke rmatif Matem as Kontrol sperimen 5 10 50 50 0,00 50 a Nilai Tes F Kontrol maka perlu prasyarat an uji t pada d penjelasan d kelas eksperi 79.48 elas Kontrol matika Sisw Kelas Kontro 24 79,48 81,88 50,00 100 50,00 Formatif Ma dilakukan alisis dalam ata motivas dari hasil uj imen dan ko 94 wa ol atematika pengujian m penelitian i dan hasil i prasyarat ontrol. 95

4.4.1 Data sebelum Eksperimen

Terdapat beberapa analisis data sebelum eksperimen, diantaranya analisis uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis kesamaan rata-rata. Data sebelum eksperimen terdiri atas data motivasi awal dan nilai UTS matematika siswa.

4.4.1.1 Data Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa

Analisis data yang akan dilakukan terhadap data motivasi awal belajar matematika siswa yaitu analisis uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis kesamaan rata-rata. 4.4.1.1.1 Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Awal Uji normalitas pada data motivasi awal digunakan untuk mengetahui kondisi data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan hasil analisis uji normalitas data motivasi siswa sebelum penelitian. 1 Hipotesis uji Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas nilai UTS genap adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 96 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Kolmogorov- Smirnov = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov = 0,05. 5 Hitungan Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan dari program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Tabel 4.23 Normalitas Data Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Nilai Eksperimen ,092 25 ,200 ,988 25 ,986 Kontrol ,167 24 ,082 ,926 24 ,078 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,082. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka dari output normalitas data motivasi awal belajar matematika siswa, sampel kedua kelas dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi keduanya lebih dari 0,05. 97 4.4.1.1.2 Hasil Uji Homogenitas Data Motivasi Awal Pada pengujian homogenitas data motivasi awal belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas data motivasi belajar matematika siswa sebelum penelitian. 1 Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol σ = σ . Ha = terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol σ ≠ σ . Keterangan: σ = varians kelas eksperimen σ = varians kelas kontrol 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai motivasi awal belajar matematika yaitu menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika F hitung ≥ F tabel , maka tidak homogen dan jika F hitung ≤ F tabel , maka data dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for Equality of Variance 98 kurang dari = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari = 0,05. 5 Hitungan Perhitungan homogenitas dari data motivasi awal belajar matematika siswa tertera pada output tabel di bawah ini. Tabel 4.24 Homogenitas Data Hasil Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Nilai Equal variances assumed ,020 ,887 Equal variances not assumed 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.24 homogenitas data hasil motivasi awal belajar matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,887. Signifikansi 0,887 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai F hitung 0,020 F tabel 4,043, maka dari uji homogenitas data motivasi awal belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.1.1.3 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa Uji-t Untuk menguji kesamaaan rata-rata data motivasi awal belajar matematika siswa maka perlu digunakan uji-t. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kesamaan rata-rata kelompok eksperimen dengan kelompok 99 kontrol. Pengujian akan menggunakan uji-t dengan dibantu program SPSS versi 20 menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan bentuk hipotesis komparatif 2 sampel independen. Menu yang digunakan adalah analyze-compare dilanjutkan independent-sample t-test. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data motivasi belajar matematika siswa sebelum penelitian. 1 Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai motivasi belajar matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol 1 2 . Ha = terdapat perbedaan rata-rata nilai motivasi belajar matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol 1 2 . 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai motivasi belajar matematika menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika p 0,05 atau Ho ditolak jika p 0,05. 5 Hitungan Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada tabel dibawah ini. 100 Tabel 4.25 Independen Sampel Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levenes Test for Equality of Variances F ,020 Sig. ,887 t-test for Equality of Means T ,358 ,357 Df 47 46,419 Sig. 2-tailed ,722 ,722 Mean Difference ,70918 ,70918 Std. Error Difference 1,98194 1,98484 95 Confidence Interval of the Difference Lower -3,27796 -3,28512 Upper 4,69632 4,70349 6 Kesimpulan dan penafsiran Berdasarkan output SPSS versi 20, pada Tabel 4.25 independen sampel nilai motivasi belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji-t = 0,722 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H o diterima dan H a ditolak atau tidak terdapat perbedaan rata-rata antara hasil motivasi awal belajar matematika siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

4.4.1.2 Data Nilai UTS Matematika Siswa

Terdapat beberapa analisis data terhadap data nilai UTS matematika siswa, diantaranya analisis uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis kesamaan rata-rata. 101 4.4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas Data Nilai UTS Matematika Uji normalitas pada data nilai UTS matematika digunakan untuk mengetahui kondisi data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan hasil analisis uji normalitas data nilai UTS matematika. 1 Hipotesis uji Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas nilai UTS matematika adalah menggunakan metode liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Kolmogorov- Smirnov = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov = 0,05. 5 Hitungan Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan dari program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 20. 102 Tabel 4.26 Normalitas Data Hasil UTS Matematika Siswa Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Nilai Eksperimen ,118 25 ,200 ,954 25 ,301 Kontrol ,113 24 ,200 ,958 24 ,392 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200 sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka dari output normalitas nilai UTS matematika siswa, sampel kedua kelas dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi keduanya telah lebih dari 0,05. 4.4.1.2.2 Hasil Uji Homogenitas Nilai UTS Matematika Pada pengujian homogenitas nilai UTS matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas data nilai UTS matematika. 1 Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol σ = σ . Ha = terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol σ ≠ σ . 103 Keterangan: σ = varians kelas eksperimen σ = varians kelas kontrol 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai UTS genap adalah menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika F hitung ≥ F tabel , maka tidak homogen dan jika F hitung ≤ F tabel , maka data dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari = 0,05. 5 Hitungan Perhitungan homogenitas dari data nilai hasil UTS matematika siswa selama proses pembelajaran tertera pada output tabel di bawah ini. Tabel 4.27 Homogenitas Data Hasil UTS Matematika Siswa Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Nilai Equal variances assumed ,001 ,972 Equal variances not assumed 104 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan ouput Tabel 4.27 homogenitas data hasil UTS Matematika Siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,972. Signifikansi 0,972 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai F hitung 0,001 F tabel 4,043, maka dari uji homogenitas data nilai UTS matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.1.2.3 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Nilai UTS Matematika Siswa Uji-t Untuk menguji kesamaaan rata-rata data nilai UTS matematika siswa maka perlu digunakan uji-t. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kesamaan rata-rata kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pengujian akan menggunakan uji-t dengan dibantu program SPSS versi 20 menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan bentuk hipotesis komparatif 2 sampel independen. Menu yang digunakan adalah analyze-compare dilanjutkan means- independent-sample t-test. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data sebelum penelitian. 1 Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil UTS antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol 1 2 . Ha = terdapat perbedaan rata-rata hasil UTS antara kelas eksperimen dan i kelas kontrol 1 2 . 105 Keterangan: 1 = rata-rata kelas eksperimen 2 = rata-rata kelas kontrol. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai UTS matematika adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika p 0,05 atau Ho ditolak jika p 0,05. 5 Hitungan Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada tabel dibawah ini. Tabel 4.28 Independen Sampel Hasil UTS Matematika Siswa Independent Samples Test Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levenes Test for Equality of Variances F ,001 Sig. ,972 t-test for Equality of Means T ,308 ,308 Df 47 46,994 Sig. 2-tailed ,760 ,760 Mean Difference 1,33833 1,33833 Std. Error Difference 4,35170 4,34691 95 Confidence Interval of the Difference Lower -7,41616 -7,40655 Upper 10,09282 10,08322 106 6 Kesimpulan dan penafsiran Berdasarkan output SPSS versi 20, pada Tabel 4.28 independen sampel tes UTS matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji t = 0,760 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan rata-rata antara hasil UTS kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

4.4.2 Data setelah Ekperimen

Variabel bebas dalam penelitian ini tidak hanya hasil belajar matematika tetapi juga motivasi belajar matematika siswa. Oleh karena itu terdapat 2 data setelah eksperimen yang akan dianalisis yaitu data motivasi dan hasil belajar matematika siswa.

4.4.2.1 Analisis Motivasi Belajar Matematika Siswa

Terdapat beberapa analisis data motivasi belajar matematika siswa setelah eksperimen, diantaranya analisis uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis akhir uji t. Berikut ini merupakan hasil analisis data setelah eksperimen. 4.4.2.1.1 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan nilai skor motivasi siswa Lampiran 45 dan 46 diperoleh data bahwa rata-rata nilai motivasi belajar matematika siswa selama proses pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar 86,83 dan kelas kontrol 82,33. Pengujian normalitas pada data motivasi belajar matematika siswa melalui langkah yang sama dengan pengujian normalitas dan homogenitas pada data sebelum eksperimen menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Berikut ini hasil perhitungan normalitas data skor motivasi belajar matematika selama proses pembelajaran. 107 1 Hipotesis Uji Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas motivasi belajar matematika adalah menggunakan metode liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Kolmogorov- Smirnov = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov = 0,05. 5 Hitungan Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas motivasi belajar matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Tabel 4.29 Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Nilai Eksperimen ,129 25 ,200 ,938 25 ,130 Kontrol ,157 24 ,129 ,873 24 ,006 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction 108 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,129. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari nilai signifikansi kedua kelas pada output normalitas data motivasi belajar matematika siswa, maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal. 4.4.2.1.2 Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar Matematika Pada pengujian homogenitas nilai motivasi belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas data motivasi belajar matematika siswa. 1 Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol σ = σ . Ha = terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol σ ≠ σ . Keterangan: σ = varians kelas eksperimen σ = varians kelas kontrol 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 109 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai motivasi belajar matematika siswa menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika F hitung ≥ F tabel , maka tidak homogen dan jika F hitung ≤ F tabel , maka data dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari = 0,05. 5 Hitungan Perhitungan homogenitas dari data nilai motivasi belajar matematika siswa selama proses pembelajaran tertera pada output Tabel 4.30 berikut. Tabel 4.30 Homogenitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Nilai Equal variances assumed 1,810 ,185 Equal variances not assumed 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan ouput Tabel 4.30 homogenitas data motivasi belajar matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,185. Signifikansi 0,185 telah lebih dari 0,05 110 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai F hitung 1,810 F tabel 4,073, maka dari uji homogenitas data motivasi belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.2.1.3 Uji t Pengujian Hipotesis Setelah data nilai motivasi belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Pengujian hipotesis akhir juga dibantu program SPSS versi 20. menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan bentuk hipotesis komparatif 2 sampel independen. Menu yang digunakan adalah analyze-compare dilanjutkan means-independent-sample t-test. Di dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan, jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak jika t hitung t tabel . 1 Hipotesis Uji Ho = Motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya i menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading i and Composition tidak lebih baik daripada yang menerapkan model i pembelajaran konvensional 1 2 . Ha = Motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya i menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading i and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model i pembelajaran konvensional 1 2 . 111 Keterangan: 1 = motivasi belajar siswa kelas eksperimen 2 = motivasi belajar siswa kelas kontrol. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel atau Ho ditolak jika t hitung t tabel . 5 Hitungan Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada tabel dibawah ini. Tabel 4.31 Independen Sampel Motivasi Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levenes Test for Equality of Variances F 1,810 Sig. ,185 t-test for Equality of Means T 2,030 2,013 Df 47 39,665 Sig. 2-tailed ,048 ,051 Mean Difference 4,50130 4,50130 Std. Error Difference 2,21758 2,23575 95 Confidence Interval of the Difference Lower ,04010 -,01852 Upper 8,96250 9,02112 112 Hasil output SPSS 20 uji-t menyatakan bahwa nilai t hitung sebesar 2,030 dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.31. Sementara itu, hasil perhitungan secara manual menggunakan rumus uji t terhadap nilai motivasi belajar matematika sisiwa adalah sebesar 2,030 Lampiran 56. Setelah nilai t hitung sudah diketahui maka langkah selanjutnya yaitu menentukan t tabel dengan mencari nilai signifikasi di tabel t pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan df = n 1 +n 2 -2 atau 25+24-2 = 47 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 1 sisi signifikansi 0,05 hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 1,678 hasil dapat dilihat pada tabel t. 6 Kesimpulan dan Penafsiran Dari perhitungan tersebut diperoleh 2,030 1,678 t hitung t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima atau Motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional.

4.4.2.2 Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa

Terdapat beberapa analisis data hasil belajar matematika siswa setelah eksperimen, diantaranya analisis uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis hipotesis akhir uji t. Berikut ini merupakan hasil analisis data setelah eksperimen. 4.4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa Dari perhitungan data kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika di kelas eksperimen 113 sebesar 88,10 dengan banyak data 25 dan kelas kontrol sebesar 79,47 dengan banyak data 24. Berikut ini hasil perhitungan normalitas data skor akhir posttest hasil belajar matematika. 1 Hipotesis Uji Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor posttest hasil belajar matematika adalah menggunakan metode liliefors atau Kolmogorof- Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas yaitu Ho diterima jika Significance Kolmogorov-Smirnov = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov = 0,05. 5 Hitungan Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas posttest hasil belajar matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 20. 114 Tabel 4.32 Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Nilai Eksperimen ,166 25 ,073 ,824 25 ,001 Kontrol ,130 24 ,200 ,920 24 ,058 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,073, sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal. 4.4.2.2.2 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika Pada pengujian homogenitas nilai hasil belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas data motivasi belajar matematika siswa sebelum penelitian. 1 Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol σ = σ . Ha = terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol σ ≠ σ . Keterangan: σ = varians kelas eksperimen 115 σ = varians kelas kontrol 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai motivasi belajar matematika siswa menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika F hitung ≥ F tabel , maka tidak homogen dan jika F hitung ≤ F tabel , maka data dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari = 0,05. 5 Hitungan Perhitungan homogenitas dari data nilai hasil belajar matematika siswa selama proses pembelajaran tertera pada output Tabel 4.33 berikut. Tabel 4.33 Homogenitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levenes Test for Equality of Variances F 3,380 Sig. ,072 116 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan ouput Tabel 4.33 homogenitas data hasil belajar matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,072. Signifikansi 0,072 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai F hitung 3,380 F tabel 4,073, maka dari uji homogenitas data hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.2.1.4 Uji t Pengujian Hipotesis Setelah data nilai hasil belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Pengujian hipotesis akhir juga dibantu program SPSS versi 20. menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan bentuk hipotesis komparatif 2 sampel independen. Menu yang digunakan adalah analyze-compare dilanjutkan means- independent-sample t-test. Di dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan, jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak jika t hitung t tabel . 1 Hipotesis Uji Ho = Hasil belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya a menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading a and Composition tidak lebih baik daripada yang menerapkan a model pembelajaran konvensional 1 2 . 117 Ha = Hasil belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional 1 2 . Keterangan: 1 = hasil belajar siswa kelas eksperimen 2 = hasil belajar siswa kelas kontrol. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan program aplikasi SPSS 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel atau Ho ditolak jika t hitung t tabel . 5 Hitungan Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.34 berikut. 118 Tabel 4.34 Independen Sampel Hasil Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levenes Test for Equality of Variances F 3,380 Sig. ,072 t-test for Equality of Means T 2,095 2,083 Df 47 42,693 Sig. 2-tailed ,042 ,043 Mean Difference 8,62083 8,62083 Std. Error Difference 4,11471 4,13858 95 Confidence Interval of the Difference Lower ,34311 ,27285 Upper 16,89856 16,96882 Hasil output SPSS 20 uji-t menyatakan bahwa nilai t hitung sebesar 2,095 dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.34. Sementara itu, hasil perhitungan secara manual menggunakan rumus uji t terhadap nilai hasil belajar matematika sisiwa adalah sebesar 2,095 Lampiran 60. Setelah nilai t hitung sudah diketahui maka langkah selanjutnya yaitu menentukan t tabel dengan mencari nilai signifikasi di tabel t pada a = 0,05 dengan derajat kebebasan df = n 1 +n 2 -2 atau 25+24-2 = 47 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 1 sisi signifikansi 0,05 hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 1,678 hasil dapat dilihat pada tabel t. 6 Kesimpulan dan Penafsiran Dari perhitungan tersebut diperoleh 2,095 1,678 t hitung t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima atau hasil belajar siswa pada 119 materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional.

4.5 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap motivasi dan hasil belajar pecahan pada siswa kelas IV di SD Negeri Langgen Kabupaten Tegal. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Design yang diadopsi dari True Eksperimental Design dengan bentuk Posttest-Only Control Design. Alasan pemilihan desain penelitian ini karena terdapat beberapa faktor yang tidak dapat peneliti kendalikan, jika peneliti menggunakan True Eksperimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Langgen dan siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 Kabupaten Tegal tahun ajaran 20122013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan simple random sampling sampel acak sederhana. Ini dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen Sugiyono 2011: 122. Pengambilan sampel menggunakan teknik ini menghasilkan kelas IVA SD Negeri Langgen sebagai kelas eksperimen, kelas IVB SD Negeri Langgen sebagai kelas kontrol, sementara kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 sebagai kelas uji coba soal. Peneliti memilih menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dalam penelitian ini karena model pembelajaran CIRC 120 dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami maksud atau isi dari soal cerita. Selan itu, model pembelajaran CIRC juga memiliki beberapa kelebihan yaitu 1 CIRC dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, 2 dominasi guru dalam pembelajaran berkurang, 3 siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok, 4 para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya, 5 membantu siswa yang lemah, dan 6 meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah. Tahap awal dari proses penelitian yaitu menyusun instrumen. Instrumen pada penelitian berupa angket motivasi belajar matematika dan soal-soal tes. Angket motivasi digunakan untuk mengetahui motivasi belajar matematika siswa, sedangkan soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrumen angket motivasi terdiri dari 40 butir pernyataan angket tertutup dengan 4 pilihan jawaban, sedangkan soal tes matematika berjumlah 10 soal berbentuk uraian. Instrumen angket motivasi dan soal tes sebelum diujicobakan, terlebih dahulu diujikan validitas isinya oleh tim ahli, yaitu Dra. Noening Andrijati, M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan Ujiati, S.Pd.SD guru kelas IVA SD Negeri Langgen. Setelah angket motivasi dan soal tes tersebut dinilai validitas isi dan tampangnya serta dinyatakan layak untuk diujicobakan, maka dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 pada tanggal 26 April 2013. Dari data hasil uji coba soal tes matematika kemudian dilakukan uji validitas empiris, uji reliabilitas, analisis tingkat kesukaran soal, dan analisis daya 121 pembeda soal. Sementara untuk hasil uji coba angket motivasi hanya dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Uji instrumen yang pertama dilakukan terhadap data hasil uji coba angket motivasi yaitu uji validitas menggunakan rumus korelasi bivariate pearson dari Karl Pearson dengan bantuan program SPSS 20. Pengambilan keputusan uji validitas dilakukan menggunakan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan jumlah n = 44, yaitu sebesar 0,297 Priyatno 2010: 115. Artinya, apabila r hitung 0,297 maka butir soal tersebut dianggap valid, sedangkan apabila r hitung 0,297 maka butir soal tersebut dianggap tidak valid Priyatno 2010: 91. Dari perhitungan, diperoleh butir angket yang valid sebanyak 29 butir dan yang tidak valid sebanyak 11 butir. Uji instrumen kedua yang dilakukan terhadap data hasil uji coba angket motivasi yaitu uji reliabilitas. Butir angket yang diuji yaitu butir-butir angket yang valid. Untuk dapat mengetahui reliabilitas butir angket, peneliti menggunakan rumus cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 20. Setelah diketahui nilai r 11 kemudian diinterpretasikan dengan nilai r menurut Arikunto. Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha diperoleh nilai r hitung sebesar 0,864. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto, nilai 0,864 termasuk dalam realibilitas tinggi, sehingga semua butir angket motivasi yang valid sebanyak 29 dinyatakan sudah reliabel. Setelah selesai melakukan pengujian instrumen terhadap angket motivasi, selanjutnya peneliti melakukan pengujian instrumen terhadap soal tes matematika. Uji instrumen yang pertama dilakukan terhadap data uji coba soal matematika 122 yaitu uji validitas. Uji validitas menggunakan rumus korelasi bivariate pearson dari Karl Pearson dengan bantuan program SPSS 20. Pengambilan keputusan uji validitas dilakukan menggunakan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan jumlah n = 48, yaitu sebesar 0,284 Priyatno 2010: 115. Artinya, apabila r hitung 0,284 maka butir soal tersebut dianggap valid, sedangkan apabila r hitung 0,284 maka butir soal tersebut dianggap tidak valid Priyatno 2010: 91. Dari perhitungan, diperoleh bahwa semua butir soal valid yaitu sebanyak 10 butir. Uji instrumen kedua yang dilakukan terhadap data hasil uji coba soal tes matetika yaitu uji reliabilitas. Butir soal tes yang diuji yaitu butir soal yang valid. Untuk dapat mengetahui reliabilitas butir soal, peneliti menggunakan rumus cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 20. Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha diperoleh nilai r hitung sebesar 0,852. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto, nilai 0,852 termasuk dalam realibilitas tinggi, sehingga semua butir soal tes matematika yang valid dapat dinyatakan sudah reliabel. Uji instrumen selanjutnya yaitu analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal matematika. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dilakukan perhitungan dengan membandingan nilai rata-rata yang diperoleh dengan skor maksimal tiap butir soal. Hasil analisis tingkat kesukaran soal menunjukkan bahwa terdapat 8 soal yang termasuk kategori soal mudah dan 2 soal yang termasuk dalam kategori soal sulit. 123 Pengujian daya beda diperoleh dari hasil perhitungan selisih antara rata- rata skor pada kelompok atas dengan rata-rata skor pada kelompok bawah dibagi skor maksimum butir soal. Dari pengujian daya beda diperoleh hasil bahwa terdapat 2 soal dengan kategori diterima baik, 4 soal dengan kategori diterima tetapi perlu diperbaiki, 2 soal dengan kategori diperbaiki dan 2 soal dengan kategori tidak dipakai atau dibuang. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen harus minimal termasuk dalam kategori diperbaiki. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen yaitu soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan 10. Setelah uji validitas, uji reliabilitas, analisis taraf kesukaran dan analisis daya pembeda dilakukan, maka peneliti memutuskan semua soal yang memenuhi persyaratan akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Soal yang ditetapkan sebagai instrumen penelitian telah memenuhi persyaratan instrumen yang baik yaitu valid, reliabel, memiliki daya beda serta memenuhi seluruh indikator pembelajaran. Instrumen angket yang sudah ditetapkan, kemudian diujikan kepada siswa kelas IV sebelum penelitian dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata hasil motivasi awal belajar matematika kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari analisis data awal diperoleh nilai rata-rata motivasi belajar matematika kelas eksperimen sebesar 82,93 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 82,22. Berdasarkan data hasil uji t, tampak bahwa tidak ada perbedaan motivasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga kedua kelas berada pada keadaan yang sama atau homogen. Selain menguji data awal motivasi, peneliti juga menganalisis data awal hasil belajar matematika siswa. 124 Data awal hasil belajar diperoleh dari nilai UTS matematika siswa semester genap. Berdasarkan data hasil uji t, tampak bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga kedua kelas berada pada keadaan yang relatif sama atau homogen. Proses selanjutnya yaitu kegiatan inti dari penelitian, yaitu proses pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas kontrol menggunakan model konvensional dan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran CIRC. Pada proses pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen, ada beberapa tahap-tahap pembelajaran menggunakan model CIRC, antara lain tahap persiapan pembelajaran, penyajian materi, kegiatan belajar kelompok, pemeriksaan terhadap kegiatan kelompok, tes individual, pemeriksaan hasil tes, dan pemberian penghargaan kelompok. Pada tahap pemberian penghargaan kelompok pada kelas eksperimen, ada tiga tingkatan penghargaan, yaitu kelompok super, kelompok hebat, dan kelompok baik. Predikat kelompok super diraih kelompok B, kelompok hebat diraih kelompok H, dan kelompok baik diraih kelompok F. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata nilai motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 86,83 sedangkan rata-rata nilai motivasi belajar siswa kelas kontrol sebesar 82,33. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe CIRC lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan model konvensional. Sementara itu, rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 88,10, sedangkan kelas kontrol 125 sebesar 79,48. Berdasarkan rata-rata nilai hasil belajar, terlihat bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Mengacu pada rata-rata nilai hasil belajar, menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada yang menggunakan model konvensional. Selanjutnya, dari data nilai motivasi belajar matematika siswa dilakukan uji prasyarat analisis data yang bertujuan menentukan rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis yang pertama, yaitu uji normalitas. Uji normalitas data ini menggunakan liliefors pada program SPSS 20 dan diperoleh data nilai signifikansi pada kolom kolmogorov smirnov sebesar 0,200 pada kelas eksperimen dan 0,129 pada kelas kontrol. Hal ini berarti nilai signifikansi pada kedua kelas tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga data dinyatakan berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis selanjutnya yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas yang dilakukan dengan menggunakan independent sample t test dan diperoleh hasil yaitu dengan melihat nilai signifikansi pada kolom equal variances assumed. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka data tersebut dinyatakan homogen. Oleh karena berdasarkan hasil uji homogenitas data memiliki nilai signifikansi 0,185 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai F hitung 1,810 F tabel 4,073, maka dari uji homogenitas data motivasi belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen maka metode yang 126 digunakan untuk pengujian hipotesis yaitu metode statistik parametris menggunakan independent sample t test dengan bantuan program SPSS 20. Berdasarkan hasil penghitungan analisis statistik uji t baik secara manual maupun menggunakan independent sample t test pada SPSS 20, diperoleh hasil t hitung t tabel , yaitu 2,030 1,678, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Terhadap data nilai hasil belajar siswa juga dilakukan uji prasyarat analisis data sama seperti uji prasyarat analisis data yang dilakukan terhadap data nilai motivasi belajar matematika siswa untuk menentukan rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis yang pertama, yaitu uji normalitas. Uji normalitas data ini menggunakan liliefors pada program SPSS 20 dan diperoleh data nilai signifikansi pada kolom kolmogorov smirnov sebesar 0,073 pada kelas eksperimen dan 0,200 pada kelas kontrol. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis selanjutnya yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas yang dilakukan dengan menggunakan independent sample t test dan diperoleh hasil yaitu dengan melihat nilai signifikansi pada kolom equal variances assumed. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka data tersebut dinyatakan homogen. Oleh karena berdasarkan hasil uji homogenitas data memiliki nilai signifikansi 0,072 127 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai F hitung 3,380 F tabel 4,073, maka dari uji homogenitas data hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen maka metode yang digunakan untuk pengujian hipotesis yaitu metode statistik parametris menggunakan independent sample t test dengan bantuan program SPSS 20. Berdasarkan hasil penghitungan analisis statistik uji t baik secara manual maupun menggunakan independent sample t test pada SPSS 20, diperoleh hasil t hitung t tabel , yaitu 2,095 1,678, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Motivasi dan hasil belajar siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada di kelas kontrol. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV pada pecahan di SD Negeri Langgen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. 128 Dari berbagai keunggulan dan hasil uji hipotesis yang memuaskan dari penerapan pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran CIRC, peneliti juga tidak lepas dari beberapa kendala dalam menerapkannya. Kendala-kendala tersebut antara lain: 1 pada saat presentasi atau penyajian hasil pekerjaan kelompok, hanya beberapa siswa saja yang dapat tampil, 2 membutuhkan persiapan yang matang, karena guru sering lepas kendali apabila tidak dapat mengarahkan siswa dengan apa yang sudah direncanakan guru. Setiap model, pendekatan maupun metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran CIRC guru harus menguasai model pembelajaran ini. Selain menguasai model pembelajaran guru juga harus mempersiapkan penggunaan media yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran di kelas. 129 BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV DI SDN GUGUS MAWARDI KENDAL

1 38 288

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS III SD NEGERI LIMPUNG 03 KABUPATEN BATANG

0 26 255

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal

1 16 207

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 31

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 1 34

DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK PARAGRAF DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DI SEKOLAH DASAR.

1 6 33

KEEFEKTIFAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN BOJONG SALAMAN 02

0 0 72

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN

2 7 10

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KARAKTERISTIK ZAT

0 2 19