Variabel Kondisi Kerja Analisis Faktor-faktor Eksternal yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Karyawan

Berdasarkan Tabel 16 di muka, umumnya karyawan menilai baik dan puas terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan. Hal ini bisa dilihat pada skor median penilaian responden yang bernilai 4.0 untuk karyawan tetap dan 4.0 untuk seluruh karyawan. Karyawan memandang bahwa semua peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan perusahaan, sehingga hal itu pun akan bermanfaat bagi karyawan itu sendiri. Para karyawan mengerti bahwa peraturan dan kebijakan perusahaan berlaku bagi semua karyawan perusahaan dengan tanpa kecuali. Perbedaan waktu kerja antar bagian dipandang oleh para karyawan bukan merupakan suatu masalah, karena hal itu pun disesuaikan dengan pendapatan yang diterimanya. Umumnya karyawan merasa senang apabila diadakan lembur oleh perusahaan karena hal itu akan menjadi pendapatan lebih bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peraturan kerja yang dirasa karyawan tidak terlalu mengikat, serta faktor keluwesan atasan meminpin bawahan dalam lingkungan pekerjaan merupakan salah satu faktor yang membuat karyawan merasa puas terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan. Sehingga responden memandang peraturan dan kebijakan perusahaan saat ini sudah baik.

6.3.4 Variabel Kondisi Kerja

Sudah barang tentu setiap pekerjaan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal apabila kondisi kerjanya kondusif. Sebaliknya, pencapaian kerja, baik itu produk maupun jasa, tidak akan optimal apabila kondisi kerjanya tidak mendukung. Oleh karena itu sangatlah penting perusahaan menjaga kondisi kerja di perusahaan agar selalu tetap mendukung dan kondusif. Kondisi kerja meliputi faktor suasana kerja dan faktor perlengkapan kerja yang dapat mendukung kelancaran karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Variabel kondisi kerja ini meliputi ketenangan dan kenyamanan tempat kerja, kebersihan, keamanan, ketersediaan peralatan dan perlengkapan kerja, ketersediaan fasilitas keselamatan kerja, dan kelayakan atau kondisi dari peralatan dan perlengkapan kerja itu sendiri. Tabel 17 menyajikan penilaian responden terhadap kondisi kerja di perusahaan. Tabel 17. Skor Penilaian Responden terhadap Kondisi Kerja No Indikator Karyawan tetap KT n=57 Karyawan lepas KL n=11 Median KTS 1 Kepuasan terhadap ketenangan kenyamanan tempat kerja 224 39 3.93.9 2 Kelengkapan fasilitas keselamatan kerja 191 33 3.43.3 3 Kondisi peralatan perlengkapan tempat kerja 219 38 3.83.8 Skor 634 110 3.73.6 Seperti yang dapat lihat pada Tabel 17, bahwa secara dominan karyawan menilai baik dan puas terhadap ketenangan dan kenyamanan tempat kerja seperti yang terlihat pada median skor 3.9 baik itu untuk karyawan tetap maupun untuk seluruh karyawan. Responden juga menilai baik terhadap kondisi atau kelayakan dari peralatan dan perlengkapan tempat kerjanya dilihat dari skor median sebesar 3.8. Akan tetapi karyawan menilai agak kurang baik terhadap kelengkapan fasilitas keselamatan kerja yang ada di pabrik. Hal ini sangat beralasan karena minimnya fasilitas dan perlengkapan keselamatan kerja seperti sepatu boot, masker, sarung tangan, dan lain-lain. Hampir semua karyawan memahami betul tentang pentingnya menjaga ketenangan, kenyamanan, kebersihan tempat kerja, ketersediaan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam bekerja. Hal ini menjadi kewajiban perusahaan untuk meningkatkan kondisi kerja menjadi lebih baik, yaitu senantiasa menjaga keamanan, ketenangan, kebersihan tempat kerja, selalu menjaga ketersediaan peralatan dan perlengkapan kerja. Perusahaan supaya memberikan perhatian terhadap ketersediaan fasilitas keselamatan kerja sehingga ketersedian fasilitas tersebut dapat segera dipenuhi. Hal ini menjadi penting karena keselamatan kerja sangat penting guna menunjang kelancaran kegiatan perusahaan terlebih lagi perolehan perusahaan yang saat ini telah mendapatkan ISO 9001;1994 yang kemudian direvisi pada tahun 2000 ISO 9001;2000.

6.3.5 Variabel Kompensasi