Variabel Peraturan dan Kebijakan Perusahaan

membantu satu sama lain sehingga hubungan antara sesama rekan kerja tergolong baik dan erat. Umumnya keeratan hubungan antara sesama rekan kerja ini terjadi di dalam lingkungan kerja, Namun keeratan ini semakin menurun ketika melihat hubungan sesama rekan kerja di luar pekerjaan. Seperti yang disajikan pada Tabel 15 dimana skor responden yang menilai pengetahuan karyawan tentang keluarga rekan kerja, hanya sebesar 3.5 baik bagi karyawan tetap maupun seluruh karyawan. Hal ini mempunyai arti bahwa hubungan karyawan terhadap sesama rekan kerja dalam lingkungan pekerjaan tergolong agak baik dan erat, namun hubungan ini semakin menurun apabila di luar lingkungan pekerjaan. Melihat kondisi di atas, maka para karyawan supaya lebih meningkatkan lagi hubungannya dengan sesama rekan kerja terutama diluar lingkungan pekerjaan, seperti dengan melakukan silaturrohim terhadap keluarga sesama rekan kerja. Selain itu, perusahaan diharapkan lebih memperbanyak acara-acara atau program-program yang sifatnya kebersamaan dengan mengutamakan interaksi antara sesama keluarga rekan kerja yang lebih tinggi. Acara-acara tersebut dapat berupa hari keluarga, maupun pembentukan ikatan keluarga karyawan perusahaan atau yang lebih dikenal dengan istilah paguyuban karyawan.

6.3.3 Variabel Peraturan dan Kebijakan Perusahaan

Peraturan dan kebijakan perusahaan dibuat oleh perusahaan guna mendukung setiap kegiatan perusahaan dapat berjalan lancar dan optimal. Peraturan dan kebijakan perusahaan berlaku bagi segenap karyawan perusahaan. Peraturan dan kebijakan ini umumnya berupa aturan-aturan yang harus dilakukan dan atau tidak boleh dilakukan oleh karyawan agar ketertiban, kelancaran dan suasana kerja yang kondusif dapat terjaga. Karyawan yang senantiasa mematuhi segala peraturan dan kebijakan perusahaan akan bermanfaat bagi dirinya dan perusahaan. Manfaat bagi karyawan adalah terlaksananya semua pekerjaan secara baik dan optimal, selain itu karyawan akan mendapatkan kredit poin yang akan berguna bagi karier kerjanya. Sedangkan kelalaian dan pelanggaran terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan akan mendatangkan sanksi dari perusahaan bagi si karyawan tersebut. Pengukuran terhadap variabel peraturan dan kebijakan perusahaan dilakukan terhadap waktu kerja, perbedaan waktu kerja, lembur, pemberian sanksi, dan kepuasan karyawan terhadap peraturan dan kebijakan yang dibuat perusahaan. Adapun penilaian responden terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Skor Penilaian Responden terhadap Peraturan dan Kebijakan Perusahaan No Indikator Karyawan tetap KT n=57 Karyawan lepas KL n=11 Median KTS 1 Peraturan tentang waktu kerja 234 42 4.14.0 2 Peraturan tentang lembur kerja 223 41 3.93.9 Skor 457 83 4.04.0 Keterangan : n = 68 Seperti yang kita lihat pada tabel di atas, sebagian besar responden menilai ke arah setuju dan baik semua indikator, baik itu peraturan tentang waktu kerja, maupun peraturan tentang lembur. Hal ini jelas terlihat pada skor median penilaian responden tentang peraturan dan kebijakan perusahaan yang pada setiap indikator mempunyai skor paling kecil 3.9, artinya karyawan mempunyai kecenderungan menilai variabel peraturan dan kebijakan perusahaan sudah baik. Terlebih para karyawan tetap yang menilai setujubaik terhadap peraturan tentang waktu kerja dengan skor 4.1. Berdasarkan Tabel 16 di muka, umumnya karyawan menilai baik dan puas terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan. Hal ini bisa dilihat pada skor median penilaian responden yang bernilai 4.0 untuk karyawan tetap dan 4.0 untuk seluruh karyawan. Karyawan memandang bahwa semua peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan perusahaan, sehingga hal itu pun akan bermanfaat bagi karyawan itu sendiri. Para karyawan mengerti bahwa peraturan dan kebijakan perusahaan berlaku bagi semua karyawan perusahaan dengan tanpa kecuali. Perbedaan waktu kerja antar bagian dipandang oleh para karyawan bukan merupakan suatu masalah, karena hal itu pun disesuaikan dengan pendapatan yang diterimanya. Umumnya karyawan merasa senang apabila diadakan lembur oleh perusahaan karena hal itu akan menjadi pendapatan lebih bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peraturan kerja yang dirasa karyawan tidak terlalu mengikat, serta faktor keluwesan atasan meminpin bawahan dalam lingkungan pekerjaan merupakan salah satu faktor yang membuat karyawan merasa puas terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan. Sehingga responden memandang peraturan dan kebijakan perusahaan saat ini sudah baik.

6.3.4 Variabel Kondisi Kerja