Analisis Deskriptif Uji Validitas Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini digunakan analisis kuantitatif yaitu analisa statistik dengan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Sollution 13.0 for Windows. Uji yang digunakan adalah uji regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis hubungan beberapa variabel bebas terhadap variabel tak bebasnya. Uji ini hanya melihat apakah ada hubungan yang nyata antara faktor-faktor motivasi dengan motivasi kerja karyawan. Hasil uji regresi ini tidak bisa melihat seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor motivasi tersebut. Variabel yang diuji adalah variabel bebas variabel X yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja antara lain hubungan atasan-bawahan, hubungan sesama rekan kerja, peraturan dan kebijakan perusahaan, kondisi lingkungan kerja, sistem kompensasi, prestasi, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, pengembangan potensi individu, penghargaan, umur, pendidikan, masa kerja, status pekerja dan jumlah tanggungan dalam keluarga. Sedangkan variabel tak bebasnya yaitu motivasi kerja variabel Y. Namun sebelum data-data yang terkumpul diolah lebih lanjut, dilakukan analisis deskriptif lalu uji validitas terhadap kuisioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Sollution 13.0 for Windows. Penilaian keadaan motivasi karyawan Pabrik Karet Crumb Rubber CR Perkebunan Sukamaju, PT. Perkebunan Nusantara VIII, Sukabumi berdasarkan nilai median dari skor keseluruhan jawaban responden pada setiap variabel dari faktor-faktor yang diduga mempengaruhi motivasi kerja.

4.5.1 Analisis Deskriptif

Analisa deskriptif adalah analisa yang berkaitan dengan pengumpulan gugus data dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Analisa ini dilakukan untuk mengetahui karakterisrik responden berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama waktu bekerja, dan jumlah tanggungan dalam keluarga. Analisis ini merupakan tahap awal pengolahan data penelitian yaitu dengan cara mentabulasi hasil kuisioner secara manual dengan menggunakan Program MS Excel.

4.5.2 Uji Validitas

Uji validitas mempersoalkan tentang sejauh mana atau apakah kita benar mengukur apa yang kita pikirkan sedang kita ukur. Setelah melakukan beberapa langkah awal dalam menguji kuisioner hingga tersedia tabel tabulasi jawaban, korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total tiap-tiap pertanyaan dihitung dengan rumus korelasi product moment r Nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi r. Bila r r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Uji validitas yang dilakukan terhadap 67 pertanyaan dalam kuisioner menghasilkan 32 pertanyaan yang valid sehingga faktor-faktor eksternal motivasi yang semula ada 10 faktor yang akan diuji selanjutnya hanya 8 faktor yang akan diuji regresikan kan. Faktor-faktor tersebut adalah hubungan atasan bawahan, hubungan sesama rekan kerja, peraturan dan kebijakan perusahaan, kondisi lingkungan kerja, sistem kompensasi, tanggungjawab, pengembangan potensi individu, dan penghargaan.

4.5.3 Regresi Linier Berganda

Tahap-tahap dalam pengolahan data dalam penelitian ini yaitu pemberian skor atau skala pada setiap lembar jawaban responden dengan skala Likert, memindahkan data pada lembar kerja pada program SPSS Statistical Product and Service Sollution 13.0 for Windows. Data-data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda dilakukan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor motivasi kerja karyawan X Pabrik Karet Crumb Rubber CR dengan motivasi kerja Y. Model regresi ini tidak menganalisis pengaruh dari faktor-faktor motivasi terhadap motivasi kerja karyawan melainkan hanya menganalisis hubungannya saja dikarenakan umumnya data yang diolah adalah data ordinal. Sehingga pada penelitian ini tidak dapat memperhitungkan nilai koefisien variabel pada persamaan regresi. Model regresinya adalah : Y = a + b i X i + e i Keterangan : a = konstantaintersep bi = parameterkoefisien regresi variabel ke-i ei = errorsisa Model motivasi kerja karyawan Pabrik Karet Crumb Rubber CR Perkebunan Sukamaju, PT. Perkebunan Nusantara VIII, Sukabumi secara ekonometrik dapat disajikan dalam bentuk persamaan linier berganda, yaitu : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 +b 7 X 7 +b 8 X 8 +b 9 X 9 +b 10 X 10 + b 11 X 11 +b 13 X 13 +b 15 X 15 +b 16 X 16 +e Keterangan : Y = motivasi kerja a = konstanta X1 = jenis kelamin LP dummy X 2 = usia pekerja tahun X 3 = tingkat pendidikan X 4 = masa kerja tahun X 5 = status pekerja dummy X 6 = jumlah tanggungan keluarga orang X 7 = persepsi hubungan atasan-bawahan X 8 = persepsi hubungan sesama rekan kerja X 9 = peraturan dan kebijakan perusahaan X 10 = kondisi lingkungan kerja X 11 = sistem kompensasi X 13 = tanggung jawab X 15 = pengembangan potensi individu X 16 = penghargaan b 1 , b 2 , . . . , b 16 = parameterkoefisien masing-masing variabel e = variabel error Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik F dan uji statistik t. Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah keragaman variabel bebas secara bersama-sama dapat menjelaskan keragaman dari variabel tak bebas. Sedangkan uji statistik t digunakan untuk menguji koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas apakah berhubungan secara nyata terhadap variabel tak bebas. Untuk mengetahui berapa persen dari variasi variabel motivasi dapat diterangkan oleh variasi dari variabel-variabel yang diduga berhubungan dengan variabel motivasi tersebut digunakan koefisien determinasi, R 2 . Uji menggunakan regresi linier berganda lebih mudah dalam pelaksanaannya dibanding dengan menggunakan uji korelasi. Seluruh data dapat diproses di’run’ pada aplikasi komputer sekaligus sedangkan dengan menggunakan uji korelasi, data diproses di’run’ satu per satu. Beda nyata antara faktor-faktor motivasi dengan motivasi kerja karyawan ditunjukkan oleh nilai signifikansi P, apabila nilai P lebih kecil dari 0.05 maka ada hubungan yang nyata antara variabel motivasi tersebut dengan motivasi kerja karyawan. Arah hubungan tersebut ditandai oleh nilai positif maupun negatif dari angka korelasi pada model persamaan motivasi. Namun pada uji regresi tersebut nilai koefisien faktor menjadi tidak bermakna, sehingga tidak dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu satuan pada faktor motivasi akan meningkatkan motivasi kerja sebesar nilai koefisien faktor motivasi tersebut.

4.6 Penetapan Tingkat Signifikansi