Gambar 2. Konsep motif dan motivasi Sumber : Manajemen Sumberdaya Manusia oleh Hasibuan 2001
3.1.3.2 Teori-teori Motivasi
Teori-teori motivasi diklasifikasikan atas : 1. Teori Kepuasan Content Theories
2. Teori Proses Process Theories
1. Teori Kepuasan Content Theories
Teori Hierarki Kebutuhan
Maslow 1970 mengemukakan teori motivasi yang dinamakan Maslow’s Need Hierarchy TheoryA Theory of Human motivation
atau Teori Hierarki Kebutuhan dari Maslow. Teori ini mengikuti teori jamak yakni seseorang
berperilakubekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Hasibuan 2001 mengemukakan bahwa dasar dari Teori Hierarki
Kebutuhan ini adalah : a Manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan. Ia selalu
menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus menerus dan hanya akan berhenti bila akhir hayatnya tiba.
b Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan
menjadi motivator.
Perangsang materil nonmateril oleh
internal eksternal Rangsangan keinginan
perilaku individu manusia
Pemenuhan kebutuhan Daya penggerak
kemauan bekerja
c Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjanghierarki, yakni kebutuhan fisik dan biologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan,
kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan atau prestise, dan aktualisasi diri.
Maslow meyakini bahwa ada suatu proses alami dari cara seseorang memenuhi kebutuhannya secara menaik mulai dari jenjang pertama menuju
jenjang kelima jenjang tertinggi dari suatu tingkat kebutuhan. Maslow menggambarkan tingkat kebutuhan tersebut seperti gambar di bawah ini :
Gambar 3. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Sumber : Manajemen Sumberdaya Manusia oleh Hasibuan 2001
Kebutuhan fisik dan biologis merupakan kebutuhan dasar yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk ke dalam kebutuhan ini adalah
kebutuhan makan, minum, perumahan, udara, dan sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini merangsang seseorang berperilaku atau bekerja giat.
Kebutuhan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakan dan keselamatan dalam
melaksanakan pekerjaan. Kebutuhan ini mengarah pada dua bentuk yaitu kebutuhan akan keamanan jiwa terutama keamanan jiwa ditempat pekerjaan pada
1. Physicological
2. Safety and Security
3. Affiliation or Acceptance
4. Esteem or Status
5. Self Actualization
Ti n
g kat
‐ti n
g kat
kebutuhan
Pemuas kebutuhan‐kebutuhan
saat mengerjakan pekerjaan di waktu jam-jam kerja dan kebutuhan akan keamanan harta di tempat pekerjaan pada waktu jam-jam kerja.
Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan dimana seorang karyawan ingin diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya,
keinginan berafiliasi, berinteraksi, dicintai dan mencintai terhadap orang lain. Kebutuhan akan penghargaan atau prestise adalah kebutuhan akan
penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Maslow 1970 mengklasifikasikan kebutuhan
keempat ini ke dalam dua kategori, yaitu keinginan akan rasa pengakuan dari diri sendiri, dan keinginan akan prestise atau reputasi yang hanya diberikan atau
dianugerahkan oleh orang lain. Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan
menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskanluar biasa. Kebutuhan ini merupakan
realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. Kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi dari luar melainkan berdasarkan atas keinginan atas usaha individu itu
sendiri. Teori Hierarki Kebutuhan ini memiliki beberapa kebaikan. Pertama,
manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, materil dan nonmateril yang akan
memberikan kepuasan kepadanya. Kedua, kebutuhan manusia berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah
cenderung dimotivasi oleh materi, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi nonmateril. Ketiga, manajer akan lebih mudah dalam
memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.
Selain memiliki beberapa kebaikan, Teori Hierarki Kebutuhan ini pun memiliki beberapa kelemahan. Pertama, kebutuhan manusia menurut teori ini
berjenjang, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan manusia itu merupakan kebutuhan siklus, seperti makan lalu lapar
lagi, kemudian makan lalu lapar lagi, dan seterusnya. Kedua, walaupun teori ini populer, namin belum pernah dicoba kebenarannya karena Maslow
mengembangkannya hanya atas dasar pengamatannya saja.
Teori Motivasi Dua Faktor dari Herzberg
Herzberg dalam Seng 2001 mengemukakan bahwa menurutnya faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku dalam bekerja dapat diklasifikasikan ke
dalam dua kategori, yaitu : 1. Faktor MotivasiMotivational factors
Motivational factors lebih berorietasi pada kandungan pekerjaan itu
sendiri dan berhubungan dengan kepuasan kerja. Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, job content yang apabila terdapat dalam
pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik. Jika kondisi ini tidak ada,
tidak akan menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Serangkaian faktor ini dinamakan satisfiers atau motivator yang meliputi prestasi,
pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan, dan pengembangan potensi individu.
2. Faktor Pemeliharaan Maintenance factors Maintenance factors
umumnya berhubungan dengan lingkungan eksternal dari pekerjaan itu sendiri. Lingkungan ini termasuk kebijakan perusahaan,
kondisi kerja, balas jasa, kepastian pekerjaan, supervisi yang menyenangkan, mobil dinas, rumah dinas, dan lain-lain. Faktor-faktor
tersebut tidak meningkatkan motivasi ketika terpenuhi, akan tetapi apabila faktor-faktor ini tidak terpenuhi, maka hal ini akan dapat menurunkan
motivasi karyawan, seperti ketidakpuasan dan turn over karyawan yang meningkat.
Adapun perbedaan antara Teori Motivasi Dua faktor dari Herzberg dengan Teori Hierarki Kebutuhan dari Maslow disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Perbandingan Teori Motivasi Dua Faktor dari Herzberg Terhadap Teori Hierarki Kebutuhan dari Maslow
Maslow’s Needs Hierarchy Theory Herzberg’s Motivation-Maintenance Theory
Mo tiv
a ti
o nal
factors
Self actualization
Egoesteem Kreatif dan pekerjaan yang menantang
Prestasi Pengembangan potensi individu
Tanggung jawab Kemajuan
Pengakuan
Mai n
te na
nc e fact
ors
Egoesteem
Social belonging
Safety security
Physiological biological
Status Hubungan interpersonal
Atasan Bawahan
Rekan kerja Supervisi
Administrasi dan kebijakan perusahaan Keamanan kerja
Kondisi kerja Upahbalas jasa
Kehidupan pribadi
Sumber : Management oleh Leon C Megginson 1992
Teori X dan Teori Y dari McGregor
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X teori tradisional dan manusia
penganut teori Y teori demokratik. Menurut teori X ini untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa dan
diarahkan supaya mereka mau bekerja sunguh-sungguh. Adapun tipe kepemimpinan teori X adalah otoriter sedangkan gaya kepemimpinannya
berorientasi pada prestasi kerja Hasibuan, 2001. Sedangkan menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan
partisipasi karyawan, kerja sama, dan keterikatan pada keputusan. Adapun tipe kepemimpinannya adalah kepemimpinan partisipatif.
2. Teori Motivasi Proses Process Theories