Teori Motivasi Proses Process Theories

Teori X dan Teori Y dari McGregor Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X teori tradisional dan manusia penganut teori Y teori demokratik. Menurut teori X ini untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa dan diarahkan supaya mereka mau bekerja sunguh-sungguh. Adapun tipe kepemimpinan teori X adalah otoriter sedangkan gaya kepemimpinannya berorientasi pada prestasi kerja Hasibuan, 2001. Sedangkan menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan, kerja sama, dan keterikatan pada keputusan. Adapun tipe kepemimpinannya adalah kepemimpinan partisipatif.

2. Teori Motivasi Proses Process Theories

Dibanding dengan teori yang menekankan tentang kepuasan suatu kebutuhan beserta penggerakperangsang alami dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, teori proses lebih menekankan tentang “bagaimana” dan “dengan tujuan apa” seorang individu dapat termotivasi Stonner, 1980. Hasibuan 2001 membagi teori motivasi proses ini menjadi teori harapan expectancy theory, teori keadilan equity theory, dan teori pengukuhan reinforcement theory. Teori Harapan Expectancy theory Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom. Dia menyatakan setiap motivasi individu tergantung dari tujuan tertentu dari individu tersebut dan persepsinya akan hasil yang akan didapat sebagai akibat dari tercapainya tujuan tersebut. Disisi lain, para pekerja mempunyai harapan tertentu bahwa semua itu akan membawa hasil baginya. Antusiasme mereka guna meraih penghargaan reward dipengaruhi oleh harapan mereka tersebut Seng et al, 2001. Teori Keadilan Equity Theory Seng et al 2001 menjelaskan bahwa motivasi, kinerja dan kepuasan individu tergantung dari evaluasi individu tersebut terhadap keadilan akan penghargaan dan hukuman yang diterapkan perusahaan terhadap anggota organisasi. Gambar 4. Implikasi motivasional dari keadilan yang dirasakan Sumber : Management, Seng et al 2001 Teori ini mendasarkan diri kepada satu anggapan bahwa kebanyakan manusia amat terpengaruh dengan situasi seperti penghasilan yang berimbang dibanding dengan penghasilan kelompok lain yang sederajat Zainun,2004. Sehingga keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Teori Pengukuhan Reinforcement Theory Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Teori pengukuhan terdiri dari dua jenis, yaitu : 1. Pengukuhan positif yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh positif diterapkan secara bersyarat. 2. Pengukuhan negatif yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh negatif dihilangkan secara bersyarat. Ketidak adilan yang dirasakan Keresahan tercipta Motivasi untuk menuju keadilan Aksi perilaku Tingkat kekuatan perilaku tergantung dari ketidak adilan yang dirasakan

3.1.3.3 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja