6.3.2 Variabel Hubungan Antar Sesama Rekan Kerja
Salah satu faktor yang berperan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan adalah tersedianya tenaga kerja yang terampil dan berkualitas dalam perusahaan.
Hubungan yang baik yang serasi dan harmonis yang terjalin akan lebih meningkatkan motivasi kerja karyawan yang selanjutnya akan meningkatkan
kinerja karyawan. Hubungan yang baik antar karyawan akan menciptakan koordinasi dan komunikasi yang baik dalam bekerja sehingga semua itu akan
berdampak terhadap pencapaian kinerja yang baik pada perusahaan. Namun sebaliknya, apabila hubungan yang terjalin antar karyawan kurang erat, maka
motivasi kerja karyawan pun akan menurun sehingga akan berdampak negatif terhadap kemajuan perusahaan.
Penilaian karyawan terhadap hubungan atasan dengan bawahan diukur berdasarkan kedekatan karyawan dengan sesama rekan kerja dalam satu bagian
maupun rekan kerja pada bagian lain, baik di dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Sejauh mana para karyawan dapat bekerjasama dan saling memberikan
bantuan kepada rekan kerja, baik berupa saran, pemberian semangat, maupun bantuan lainnya, merupakan indikator kedekatan atau keeratan antar sesama
karyawan terutama dalam lingkungan pekerjaan. Adapun kedekatan maupun keeratan antara sesama karyawan di luar pekerjaan diukur dari kedekatan
hubungan karyawan dan pengetahuannya terhadap keluarga rekan kerja. Adapun sebaran karyawan berdasarkan penilaian mengenai indikator hubungan sesama
rekan kerja dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Skor Penilaian Responden terhadap Hubungan Sesama Rekan Kerja
No Indikator Karyawan tetap KT
n=57 Karyawan lepas KL
n=11 Median
KTS
1 Bantuan dan kerjasama
dari rekan kerja 220 40
3.93.8 2
Pengetahuan rekan tentang kehidupan
keluarga anda 197 39
3.53.5
Skor 417 79
3.73.6
Berdasarkan Tabel 15 di atas, umumnya responden menilai bahwa hubungan mereka dengan sesama rekan kerja baik dalam satu bagian maupun
dengan luar bagian tergolong baik. Responden merasa mereka saling membantu dan bekerjasama dengan rekan kerja yaitu dengan saling memberikan semangat,
dorongan, dan saran kepada sesama rekan kerja guna kelancaran dan keberhasilan pekerjaan. Pengetahuan responden terhadap keluarga sesama rekan kerja seperti
yang kita lihat di Tabel 15 dapat dikatakan agak baik atau agak erat, artinya jumlah responden yang merasa hubungan dengan keluarga rekan kerjanya
tergolong baik dengan responden yang merasa hubungan dengan keluarga rekan kerjanya tergolong kurang baik hampir sebanding. Kesimpulan
yang dapat
ditarik dari tabel di atas adalah umumnya karyawan merasa hubungan mereka dengan sesama rekan kerja tergolong agak baik. Hal ini secara jelas terlihat dari
skor median total yaitu 3.7 untuk karyawan tetap dan 3.6 untuk seluruh karyawan. Keeratan yang terjalin antara sesama rekan kerja ini umumnya didasari
oleh kebersamaan para karyawan dimana mereka merasa satu tujuan, satu nasib dan sepenanggungan. Baiknya hubungan tersebut juga dikarenakan oleh
kesadaran para karyawan tentang perlunya kerjasama yang baik dalam rangka pemenuhan target dan tujuan perusahaan. Keadaan sosial-kultural juga dirasa
merupakan salah satu alasan para karyawan selalu bekerjasama dan saling
membantu satu sama lain sehingga hubungan antara sesama rekan kerja tergolong baik dan erat.
Umumnya keeratan hubungan antara sesama rekan kerja ini terjadi di dalam lingkungan kerja, Namun keeratan ini semakin menurun ketika melihat
hubungan sesama rekan kerja di luar pekerjaan. Seperti yang disajikan pada Tabel 15 dimana skor responden yang menilai pengetahuan karyawan tentang keluarga
rekan kerja, hanya sebesar 3.5 baik bagi karyawan tetap maupun seluruh karyawan. Hal ini mempunyai arti bahwa hubungan karyawan terhadap sesama
rekan kerja dalam lingkungan pekerjaan tergolong agak baik dan erat, namun hubungan ini semakin menurun apabila di luar lingkungan pekerjaan.
Melihat kondisi di atas, maka para karyawan supaya lebih meningkatkan lagi hubungannya dengan sesama rekan kerja terutama diluar lingkungan
pekerjaan, seperti dengan melakukan silaturrohim terhadap keluarga sesama rekan kerja. Selain itu, perusahaan diharapkan lebih memperbanyak acara-acara atau
program-program yang sifatnya kebersamaan dengan mengutamakan interaksi antara sesama keluarga rekan kerja yang lebih tinggi. Acara-acara tersebut dapat
berupa hari keluarga, maupun pembentukan ikatan keluarga karyawan perusahaan atau yang lebih dikenal dengan istilah paguyuban karyawan.
6.3.3 Variabel Peraturan dan Kebijakan Perusahaan