Tabel 12. Karakteristik Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga
No Tanggungan keluarga
Jumlah Persentase
1 Tidak ada
4 5.9
2 1 3
4.4 3 2
11 16.2
4 3 17
25.0 5 4
16 23.5
6 5 17
25.0
Jumlah 68 100.0
6.2 Analisis Motivasi Kerja Karyawan
Motivasi kerja berarti daya penggerak guna mendorong karyawan untuk bekerja secara optimal, efektif dan efisien. Peranan motivasi kerja sangat penting
dalam menggapai tujuan perusahaan. Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau
bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Keterampilan, kecakapan, dan kemampuan karyawan tidak akan ada artinya
apabila motivasi karyawan sangat rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, segala aspek motivasi kerja karyawan supaya diperhatikan para
manajer perusahaan sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan keinginan perusahaan yang akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai.
Motivasi kerja karyawan sendiri diukur berdasarkan penilaian karyawan terhadap beberapa indikator motivasi kerja, yaitu penilaian karyawan terhadap
rasa senang dalam bekerja, kebanggaan bekerja pada perusahaan, kesediaan berangkat kerja dalam kondisi kurang mendukung, siap sedia apabila perusahaan
memerlukan walaupun di luar jam kerja, kesediaan mensosialisasikan perusahaan, dan tetap bertahan di perusahaan walaupun ada tawaran dari perusahaan lain.
Adapun penilaian responden terhadap motivasi kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Skor Penilaian Responden terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Berdasarkan Tabel 13, umumnya karyawan bersedia melaksanakan beberapa indikator motivasi kerja karyawan di atas, seperti merasa senang dengan
pekerjaan saat ini, bangga bekerja di perusahaan, kesediaan mensosialisasikan perusahaan, dan tetap bertahan di perusahaan walaupun ada tawaran dari
perusahaan lain. Sedangkan umumnya karyawan tetap menilai kurang bersedia terhadap indikator kesediaan berangkat kerja dalam kondisi kurang mendukung
dan siap sedia apabila perusahaan memerlukan walaupun di luar jam kerja. Indikator rasa senang dengan pekerjaan saat ini dan kebanggan bekerja pada
perusahaan merupakan indikator yang dinilai paling tinggi diantara indikator- indikator motivasi lainnya yang mana hal ini ditunjukkan dengan nilai median
skor di atas 4, baik penilaian untuk karyawan tetap maupun penilaian untuk karyawan lepas. Kesimpulan dari Tabel 13 yaitu secara umum responden, baik
karyawan tetap maupun karyawan lepas, merasa termotivasi guna melaksanakan hal-hal yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Hal tersebut dilihat dari
No Indikator Karyawan tetap
KT n=57 Karyawan lepas
KL n=11 Median
KTS
1 Rasa senang dengan
pekerjaan saat ini 240 40
4.24.1 2
Rasa bangga bekerja di perusahaan ini
241 40 4.24.1
3 Semangat berangkat kerja
dalam segala kondisi 191 30
3.43.6 4 Kesediaan
mensosialisasikan perusahaan secara sukarela
213 42 3.73.8
5 Loyalitas karyawan
walaupun ada tawaran yang lebih baik dari perusahaan
lain. 206
44 3.63.7
Skor 900 196
3.83.9
besarnya nilai median penilaian responden yaitu 3.8 untuk karyawan tetap dan 3.9 untuk seluruh karyawan. Nilai 4.0 dalam pembobotan ini artinya “termotivasi”.
Sedangkan nilai 3.8 dan 3.9 ini menunjukkan responden yang menjawab “termotivasi” lebih banyak dibanding yang “kurang termotivasi’, atau dapat
dikatakan dalam keadaan “termotivasi”. Skor penilaian karyawan tetap terhadap variabel motivasi kerja lebih
rendah 0.1 dibanding penilaian karyawan lepas. Hal ini menunjukkan hanya ada sedikit perbedaan tingkat motivasi kerja antara karyawan tetap dengan karyawan
lepas dimana tingkat motivasi kerja karyawan lepas sedikit lebih tinggi dibanding karyawan tetap. Walaupun perbedaan tingkat motivasi antara karyawan tetap dan
karyawan lepas ini tidak terlalu signifikan namun hal ini dapat disebabkan oleh adanya harapan para karyawan lepas untuk dapat diangkat menjadi karyawan
tetap sehingga para karyawan tersebut bekerja dengan semangat dan berusaha bekerja sebaik mungkin. Hal ini jelas akan berbeda apabila dibandingkan dengan
keadaan karyawan tetap yang mana sudah berstatus karyawan tetap PTPN VIII dimana mereka sudah merasa menjadi karyawan tetap sehingga tidak memiliki
motivasi sebagaimana motivasi yang dimiliki karyawan lepas.
6.3 Analisis Faktor-faktor Eksternal yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Karyawan