Variabel Pengembangan Potensi Individu

tetap memperlihatkan bahwa mereka puas dengan tugas dan tanggung jawab kerja saat ini. Para karyawan tetap juga menilai tugas dan tanggung jawab saat ini dapat meningkatkan motivasi kerja, dan peningkatan tugas dan tanggung jawab kerja akan meningkatkan motivasi kerja. Hal ini terlihat pada nilai median ke-2 indikator tanggung jawab indikator 1-2, Skor median baik karyawan tetap maupun seluruh karyawan umumnya nernilai 4.0. Hal ini dapat dikatakan bahwa karyawan saat ini puas terhadap tanggungjawab kerja yang ada dan tanggungjawab dapat meningkatkan motivasi kerja. Berdasarkan Tabel 19 dapat ditarik kesimpulan bahwa umumnya karyawan tetap maupun karyawan seluruhnya menilai variabel-variabel tanggung jawab kerja tergolong baik yaitu dengan skor median 4.0. Hal-hal seperti tugas dan tanggung jawab yang besar dan menantang oleh karyawan dijadikan sebagai suatu tantangan dan dorongan untuk bekerja dengan baik. Karyawan memahami bahwa pemberian tugas dan tanggung jawab yang lebih besar dan menantang adalah salah satu wujud pengakuan dan kepercayaan dari perusahaan atau atasan terhadap kemampuan yang dimiliki karyawan.

6.3.7 Variabel Pengembangan Potensi Individu

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaanjabatan melalui pendidikan dan latihan Hasibuan, 2001. Pendidikan meningkatkan keahlian teoretis, konseptual dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan. Tujuan dari pengembangan karyawan pada hakikatnya adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja, efisiensi, pelayanan, moral, karier, konseptual, kepemimpinan, balas jasa, dan untuk menekan angka kerusakan dan kecelakaan. Indikator dari pengembangan potensi individu meliputi perhatian perusahaan terhadap etos kerja dan disiplin karyawan, kesempatan peningkatan karier, pandangan karyawan terhadap program pengembangan karyawan, dan intensitas pelatihan yang diadakan perusahaan. Penilaian responden terhadap pengembangan potensi individu tersaji pada Tabel 20. Tabel 20. Skor Penilaian Responden terhadap Pengembangan Potensi Individu No Indikator Karyawan tetap KT n=57 Karyawan lepas KL n=11 Median KTS 1 Perhatian perusahaan terhadap etos kerja disiplin karyawan 223 32 3.93.7 2 Harapan bagi karyawan yang cakap berpengalaman untuk jabatan lebih tinggi 227 40 4.03.9 3 Penilaian bahwa pelatihan dapat meningkatkan keterampilan motivasi 232 43 4.14.0 4 Intensitas diadakannya program peningkatan skill bagi karyawan 187 28 3.33.2 Skor 869 143 3.83.7 Penilaian sebagian besar responden terhadap variabel-variabel pengembangan potensi individu, yaitu perhatian perusahaan terhadap etos kerja dan disiplin karyawan kecuali penilaian yang diberikan karyawan lepas, harapan karyawan tentang pemberian kesempatan karier bagi karyawan yang cakap dan berpengalaman, dan penilaian bahwa pelatihan dapat meningkatkan keterampilan dan motivasi kerja karyawan, adalah mendekati baik. Responden, baik karyawan tetap maupun karyawan lepas, memandang intensitas program peningkatan keterampilan karyawan masih kurang baik. Secara umum kesimpulan dari Tabel 20 di atas, bahwa karyawan menilai baik terhadap pengembangan potensi individu, yaitu karyawan memahami dan mengerti bahwa program-program peningkatan keterampilan karyawan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan etos kerja karyawan. Hal ini terlihat dari median total penilaian karyawan tetap yaitu sebesar 3.8 dan seluruh karyawan menilai secara umum terhadap indikator pengembangan potensi individu dengan skor median total 3.7. Penilaian umum karyawan yang baik terhadap pengembangan karyawan disebabkan oleh pemahaman dan pandangan karyawan tentang program-program peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Karyawan memandang program pelatihan yang diadakan perusahaan akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Namun penilaian baik ini hanya sebatas pandangan responden terhadap pemahaman dan konsep dari karyawan itu sendiri tentang pengembangan karyawan. Sebaliknya, penilaian responden terhadap intensitas program-program peningkatan keterampilan yang diadakan perusahaan justru kurang baik. Hal ini disebabkan kurangnya program-program pelatihan yang diadakan perusahaan. Pemahaman yang baik dari karyawan tentang pengembangan karyawan kurang ditindaklanjuti oleh perusahaan, oleh karena itu sebaiknya perusahaan dapat mengadakan program-program yang sifatnya untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja karyawan. Program-program tersebut sebaiknya diadakan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi perusahaan.

6.3.8 Variabel Penghargaan