Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Seluruh Karyawan

6.4 Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Karyawan

Faktor-faktor yang semula diduga memiliki hubungan dengan motivasi kerja karyawan berupa faktor internal, yaitu jenis kelamin, usia karyawan, pendidikan, masa kerja dan jumlah tanggungan keluarga, dan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mengacu pada Teori Dua Faktor Herzberg, yaitu faktor pemeliharaan maintenance factors yang meliputi hubungan kerja antara atasan- bawahan, hubungan antara sesama rekan kerja, kebijakan dan peraturan perusahaan, kondisi lingkungan kerja, dan kompensasi, sedangkan untuk faktor motivasi motivation factors meliputi prestasi, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, pengembangan potensi individu, dan penghargaan. Dalam perkembangannya ternyata ada beberapa variabel eksternal yang quisionernya tidak memenuhi validitas yang disyaratkan yaitu di bawah r-tabel, sehingga variabel faktor eksternal yang dianalisis adalah hubungan atasan-bawahan, hubungan sesama rekan kerja, kondisi lingkungan kerja, sistem kompensasi, pengembangan potensi individu, dan penghargaan.

6.4.1 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Seluruh Karyawan

Faktor internal yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan merupakan faktor yang ada pada diri karyawan itu sendiri dan nilainya hanya dipengaruhi oleh waktu. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa faktor-faktor internal yang akan diuji pengaruhnya terhadap motivasi kerja karyawan adalah jenis kelamin X 1 , usia pekerja X 2 , tingkat pendidikan X 3 , masa kerja X 4 , status kerja X 5 dan jumlah tanggungan karyawan X 6 . Sedangkan faktor eksternalnya adalah hubungan atasan bawahan X 7 , hubungan sesama rekan kerja X 8 , peraturan dan kebijakan perusahaan X 9 , kondisi lingkungan kerja X 10 , sistem kompensasi X 11 , tanggung jawab X 13 , pengembangan potensi individu X 15 , dan penghargaan X 16 . Hasil Uji regresi linier berganda faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan Pabrik Karet Crumb Rubber PKCR Sukamaju disajikan pada Tabel 22. Tabel 22. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Karyawan Model Koef. tak Terkoreksi Koef. Terkorek si Nilai t Sig. P Statistik Kolinearitas Nilai Beta Standar Error Nilai Beta Toleran si VIF 1 Angka konstan 1.890 3.438 0.550 0.585 X1 Jenis kelamin 2.507 1.070 0.256 2.342 0.023 0.708 1.413 X2 Usia pekerja 0.027 0.045 0.128 0.617 0.540 0.196 5.101 X3 Tingkat pendidikan -0.079 0.302 -0.037 -0.261 0.795 0.431 2.320 X4 Masa kerja -0.046 0.043 -0.248 -1.072 0.288 0.158 6.313 X5Status kerja 0.319 0.798 0.058 0.399 0.691 0.396 2.527 X6 Jumlah tanggungan karyawan -0.121 0.130 -0.106 -0.930 0.357 0.650 1.539 X7 Hubungan atasan- bawahan 0.039 0.090 0.061 0.436 0.665 0.426 2.349 X8 Hubungan sesama rekan kerja 0.626 0.231 0.307 2.714 0.009 0.662 1.511 X9 Peraturan kebijakan perusahaan -0.574 0.386 -0.201 -1.488 0.143 0.463 2.160 X10 Kondisi lingkungan kerja 0.399 0.216 0.245 1.844 0.071 0.479 2.087 X11 Sistem kompensasi 0.140 0.125 0.167 1.120 0.268 0.382 2.614 X13 Tanggung jawab 0.165 0.412 0.056 0.400 0.691 0.428 2.336 X15 Pengembangan potensi individu 0.078 0.097 0.128 0.805 0.424 0.338 2.962 X16 Penghargaan 0.253 0.137 0.273 1.851 0.070 0.388 2.576 Berdasarkan Tabel 22, dapat dibuat persamaan regresi, yaitu : Y = 1.89 + 2.507X 1 + 0.027X 2 - 0.079X 3 - 0.046X 4 + 0.319X 5 - 0.121X 6 + 0.039X 7 + 0.626X 8 - 0.574X 9 + 0.399X 10 + 0.140X 11 + 0.165X 13 + 0.078X 15 + 0.253X 16 Nilai R-Sq yang diperoleh adalah 0.505, artinya 50.5 persen variabel tak bebas motivasi kerja dijelaskan oleh variabel bebas internal, yaitu jenis kelamin X 1 , usia pekerja X 2 , tingkat pendidikan X 3 , masa kerja X 4 , status kerja X 5 dan jumlah tanggungan karyawan X 6 dan variabel bebas eksternal, yaitu hubungan atasan bawahan X 7 , hubungan sesama rekan kerja X 8 , peraturan dan kebijakan perusahaan X 9 , kondisi lingkungan kerja X 10 , sistem kompensasi X 11 , tanggung jawab X 13 , pengembangan potensi individu X 15 , dan penghargaan X 16 . Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Menurut hasil uji statistik F yang dihasilkan, bahwa variabel-variabel tak bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai F hitung yang diperoleh memiliki nilai peluang 0.000, sehingga lebih kecil dari taraf nyata yang sudah ditetapkan pada penelitian ini, yaitu taraf nyata 0.05 persen. Sedangkan hasil uji t menunjukkan hanya ada dua variabel yang berhubungan secara parsial terhadap motivasi kerja, yaitu variabel X 1 dengan nilai P = 0.023 dan variabel X 8 dengan nilai P = 0.009 yang nilai P kedua variabel tersebut di bawah taraf nyata 0.05 persen. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel bebas yang mempunyai hubungan yang nyata adalah variabel jenis kelamin 2.507. Hal ini memperlihatkan para karyawan laki-laki mempunyai motivasi kerja yang lebih tinggi dibanding karyawan perempuan, sehingga penambahan karyawan laki-laki akan meningkatkan motivasi kerja sehingga target dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Variabel selanjutnya yang memiliki hubungan yang nyata dengan motivasi kerja adalah variabel hubungan sesama rekan kerja 0.626. Adapun variabel-variabel sisanya, yaitu peraturan dan kebijakan perusahaan -0.57, kondisi lingkungan kerja 0.399, variabel status kerja 0.319, variabel penghargaan 0.253, tanggung jawab 0.165, kompensasi 0.140, jumlah tanggungan keluarga -0.121, pendidikan -0.079, pengembangan potensi individu 0.078, masa kerja -0.046, hubungan atasan bawahan 0.039, dan usia pekerja 0.027, dengan tingkat signifikansi 0.05 persen, ternyata tidak mempunyai hubungan yang nyata terhadap motivasi kerja. Karyawan memandang variabel-variabel tersebut baik itu peraturan dan kebijakan perusahaan, kondisi kerja, status kerja, dan seterusnya, tidak terlalu berdampak terhadap motivasi kerja karyawan.

6.4.2 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Karyawan Tetap