Sejarah Waroeng Cokelat Perilaku Konsumen Cookies Cokelat “Waroeng Cokelat” di Kota Bogor

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah Waroeng Cokelat

Waroeng Cokelat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri cookies dan candy permen berbahan baku utama cokelat dengan kegiatan meliputi produksi dan pemasaran produk-produknya. Waroeng Cokelat yang berlokasi di Jalan Anggada I No. 22, Perumahan Indraprasta, Bogor ini didirikan oleh Hj. Yanthi Rusdiyantini, SE pada tahun 2002. Usaha ini berawal dari hobi beliau membuat kue atau cookies yang berbahan baku cokelat. Tujuan awal didirikan Waroeng Cokelat adalah untuk mengembangkan hobi yang dimiliki menjadi suatu bisnis yang menghasilkan produk cokelat olahan yang bernilai estetika dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi perusahaan. Waroeng Cokelat merupakan industri kecil dalam skala rumah tangga. Produk yang pertama kali dijual di Waroeng Cokelat adalah candy cokelat dalam beberapa variasi bentuk dan warna. Peluncuran dan pemasaran produk awal ini dilakukan pada tahun 2003. Tidak lama berselang, yaitu menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2003, Waroeng Cokelat mulai membuat dan memasarkan produk cookies pertamanya yang diberi nama pindekas cokelat. Pada awal tahun 2004, Waroeng Cokelat telah resmi menjadi salah satu UKM binaan Dekranas Dewan Kerajinan Nasional. Kemudian pada tahun yang sama Waroeng Cokelat menjadi UKM binaan Disperindagkop Kota Bogor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi karena Ibu Yanthi aktif dalam mengikuti berbagai pelatihan, seminar, dan pameran yang diadakan oleh Disperindagkop Kota Bogor maupun luar kota. Sejak menjadi binaan Disperindagkop Kota Bogor, Waroeng Cokelat beberapa kali menjadi UKM yang mewakili UKM Kota Bogor atau pun Jawa Barat untuk mengikuti berbagai pameran di luar daerah bahkan sampai luar negeri. Seiring perkembangan waktu, Waroeng Cokelat terus mengembangkan pasar dan produksinya. Dalam rentang tahun 2005 hingga tahun 2007, jumlah pesanan untuk produk Waroeng Cokelat terus meningkat, bahkan pihak perusahaan pun seringkali tidak mampu untuk memenuhi permintaan konsumen. Di tahun 2005, Waroeng Cokelat berhasil menjual 2.500 toples cookies. Pada tahun 2006 sebanyak 3.300 toples yang dipasarkan. Dan pada hari raya Idul Fitri 2007, yang merupakan waktu produksi aktif terakhir perusahaan Waroeng Cokelat, tercatat 7.500 toples cookies yang berhasil dijual. Varian cookies produk Waroeng Cokelat pun semakin bertambah dan hingga kini terdapat tujuh varian cookies produk Waroeng Cokelat yang ditawarkan kepada konsumen.

5.2 Struktur Organisasi