III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Konsumen Rumah Tangga
Pengertian konsumen menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah setiap orang
pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan. Berdasarkan penggunaan produknya, terdapat dua jenis konsumen yaitu
konsumen akhir dan konsumen organisasi. Konsumen akhir membeli barang dan jasa yang langsung digunakan untuk kepentingan individu, baik dikonsumsi
sendiri, keluarga, ataupun sebagai hadiah untuk orang lain. Konsumen akhir dapat langsung mempengaruhi kemajuan dan kemunduran perusahaan karena sebaik
apapun produk yang dihasilkan oleh perusahaan jika tidak disukai dan dibeli konsumen tidak akan ada artinya. Tanpa konsumen akhir, barang atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan tidak akan dapat laku terjual. Rumah tangga termasuk kedalam konsumen akhir. Rumah tangga
merupakan seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur
BPS Kota Bogor, 2007. Sedangkan menurut Lipsey et al. 1995, rumah tangga adalah semua orang yang bertempat tinggal di bawah satu atap dan membuat
keputusan keuangan bersama atau yang menyebabkan pihak lain mengambil keputusan keuangan bagi mereka.
Anggota rumah tangga seringkali disebut sebagai konsumen karena mereka membeli dan mengkonsumsi sebagian besar barang dan jasa. Para pakar
ekonomi mengasumsikan bahwa setiap rumah tangga mengambil keputusan yang konsisten, seolah-olah rumah tangga tersebut hanya terdiri dari satu orang.
Konsumen rumah tangga memiliki keragaman karakteristik yang menarik untuk dipelajari karena meliputi seluruh rumah tangga dari berbagai agama, pendapatan,
jumlah anggota rumah tangga, dan keadaan sosial ekonomi lainnya Sumarwan, 2003.
3.1.2 Perilaku Konsumen
Banyak ahli yang berpendapat tentang pengertian perilaku konsumen. Engel, Blackweel, dan Winiard 1994 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
tindakan konsumen yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului
dan mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu dan secara general biasanya terbatas untuk jangka waktu
tertentu, produk, grup atau individu tertentu. Perilaku konsumen adalah aktivitas- aktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian, pemerolehan, pengonsumsi,
dan penghentian pemakaian barang dan jasa. Perilaku konsumen juga diartikan studi mengenai proses-proses yang terjadi saat individu atau kelompok
penyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu
10
.
10
Kurnia, Ahmad. 2008. Konsumen dan Kepuasannya. http:elqorni.wordpress.com20080503strategi-pemasaran diakses 14 Mei 2008
3.1.3 Proses Keputusan Pembelian