Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Importance Performance

merekomendasikan cookies cokelat Waroeng cokelat sebagai produk yang baik sehingga akan dapat meningkatkan penjualan. Tabel 56 Indeks Kepuasan Konsumen Pada Masing-masing Atribut Cookies Cokelat Waroeng Cokelat No. Atribut Indeks Kepuasan Peringkat Kategori 6 Cita rasa cookies 65,65 1 Puas 2 Bentuk cookies 65,02 2 Puas 4 Rasa cokelat 63,34 3 Puas 1 Warna 59,23 4 Cukup puas 13 Daya tahan 57,02 5 Cukup puas 12 Ketepatan waktu pemenuhan pesanan 55,01 6 Cukup puas 9 Kemasan 52,86 7 Cukup puas 5 Aroma cokelat 52,40 8 Cukup puas 8 Variasi jenis yang tersedia 50,04 9 Cukup puas 10 Jaminan keamanan pangan 48,38 10 Cukup puas 7 Harga 48,37 11 Cukup puas 3 Rasa manis 48,12 12 Cukup puas 11 Nama merek 32,69 13 Tidak Puas

7.2.4 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Importance Performance

Analysis Berdasarkan nilai indeks kepuasan konsumen baik secara keseluruhan maupun pada masing-masing atribut cookies cokelat Waroeng Cokelat, masih jauh dari angka 100 persen. Hal ini terjadi karena Waroeng Cokelat merupakan perusahaan kecil yang masih memiliki segala keterbatasan dalam sumber daya yang dimiliki. Untuk dapat meningkatkan kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan peningkatan kepentingan dan atau peningkatan kinerja. Peningkatan kepentingan sulit dilakukan oleh perusahaan karena tingkat kepentingan akan berbeda bergantung dari kebutuhan masing-masing konsumen, sehingga dalam penelitian ini peningkatan kepuasan akan dilakukan melalui peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja pun tidak dapat langsung dilakukan secara bersama- sama mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Untuk itu prioritas atribut yang harus ditingkatkan dapat ditentukan dengan menggunakan diagram kartesius tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Diagram kartesius merupakan diagram yang memuat pemetaan atribut-atribut cookies cokelat Waroeng Cokelat. Pemetaan atribut-atribut ini diperoleh dari pemetaan skor rata- rata tingkat kepentingan i Y dan skor rata-rata tingkat kinerja i X masing- masing atribut. Skor rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja secara keseluruhan dapat dilihat dalam Tabel 57. Tabel 57 Perhitungan Rata-Rata Dari Penilaian Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Pada Atribut Cookies Cokelat Waroeng Cokelat No. Atribut Skor Rata-Rata Kepentingan Skor Rata-Rata Kinerja 1 Warna 3,97 3,73 2 Bentuk cookies 4,20 3,87 3 Rasa manis 3,57 3,37 4 Rasa cokelat 4,20 3,77 5 Aroma cokelat 3,97 3,30 6 Cita rasa cookies 4,40 3,73 7 Harga 4,17 2,90 8 Variasi jenis yang tersedia 4,17 3,00 9 Kemasan 4,13 3,20 10 Jaminan keamanan pangan 4,43 2,73 11 Nama merek 3,23 2,53 12 Ketepatan waktu pemenuhan pesanan 4,13 3,33 13 Daya tahan 4,23 3,37 Skor rata-rata 4,06 3,29 Skor rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja secara keseluruhan dijadikan sebagai titik potong X,Y yaitu 3,29;4,06. Titik inilah yang akan membagi diagram menjadi empat kuadran yang menentukan prioritas peningkatan kinerja atribut cookies cokelat Waroeng Cokelat. Setiap kuadran tersebut yang memuat pemetaan setiap atribut dapat dijelaskan dalam diagram kartesius pada Gambar 5. Gambar 5. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Cookies Cokelat Waroeng Cokelat Hasil analisis berupa posisi masing-masing atribut pada empat kuadran adalah sebagai berikut : a Kuadran 1 Prioritas Utama Atribut-atribut yang berada dalam kuadaran 1 dianggap penting oleh responden tetapi pada kenyataannya kinerja atribut-atribut tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan responden. Hal ini berarti tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah. Dengan demikian, variabel ini harus menjadi prioritas utama bagi Waroeng Cokelat untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produk cookies cokelat pada saat Idul Fitri. Atribut-atribut yang masuk ke dalam kuadran ini adalah jaminan kemanan pangan, harga yang ditawarkan, variasi jenis cookies cokelat yang tersedia, dan kemasan. Tingkat Kinerja T in g k a t K e p e n ti n g a n 4.00 3.75 3.50 3.25 3.00 2.75 2.50 4.4 4.2 4.0 3.8 3.6 3.4 3.2 3.29 4.06 Daya T ahan Pr oduk Ketepatan Wak tu Pesanan Nama Merek War oeng Cokelat Jaminan Keamanan Pangan Kemasan Var iasi Jenis Cook ies yang T er sedia Har ga yang D itaw ar k an Cita Rasa Cook ies Ar oma Cok elat Rasa Cok elat Rasa Manis Bentuk Cook ies War na Cook ies Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kiner ja

1. Jaminan Kemanan Pangan

Atribut jaminan keamanan pangan dinilai menjadi atribut yang paling penting dalam tingkat kepentingan. Namun kinerja yang diberikan masih rendah. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, saat ini konsumen sudah semakin cerdas dan selektif dalam memilih produk makanan yang akan dibelinya terkait dalam masalah jaminan keamanan pangan yang menyangkut label halal, izin Depkes, dan tanggal kadaluarsa. Pelaksanaannya, perusahaan masih belum dapat memenuhi keinginan konsumen tersebut. Pencantuman label halal dan izin Depkes yang kecil dalam label membuat konsumen kurang menyadari dan memperhatikan hal tersebut. Selain itu, tidak adanya tanggal kadaluarsa juga membuat penilaian terhadap kinerja atribut ini menjadi rendah.

2. Harga yang Ditawarkan

Atribut harga yang ditawarkan merupakan atribut yang dianggap penting oleh konsumen. Konsumen menganggap bahwa harga yang ditawarkan haruslah sesuai dengan kualitas yang diberikan. Adanya penilaian bahwa harga yang ditawarkan kurang baik oleh responden disebabkan oleh bila dibandingkan dengan cookies biasa, harga cookies cokelat akan menjadi mahal karena harga cokelat sebagai bahan baku yang digunakan pun relatif lebih mahal dibandingkan harga bahan baku yang digunakan untuk membuat cookies biasa.

3. Variasi Jenis cookies cokelat yang Tersedia

Atribut variasi jenis cookies yang tersedia menjadi atribut yang penting untuk dipertimbangkan oleh konsumen. Menurut Kotler 2005 untuk produk cookies, perilaku konsumen cookies adalah membeli karena mencari variasi, konsumen memiliki beberapa keyakinan terhadap cookies, mereka memilih merek tanpa melakukan banyak evaluasi, terbukti berdasarkan penelitian sikap yang ditunjukkan positif oleh responden hanya untuk atribut cita rasa, bentuk, dan rasa cokelat. Setiap tahunnya pada saat hari raya Idul Fitri selalu ada kebutuhan untuk menyediakan cookies di rumah mereka, sehingga kemungkinan mereka untuk merasa bosan dan ingin mencari jenis cookies yang berbeda pasti ada. Jika perusahaan tidak mampu menawarkan suatu jenis baru kepada konsumen kemungkinan konsumen untuk berpindah ke tempat lain sangat besar. Responden menilai bahwa jenis cookies cokelat yang ditawarkan masih kurang bervariasi. Jenis cookies cokelat yang ditawarkan hingga Idul Fitri 2007 baru ada empat jenis yaitu marbel cokelat, pindekas cokelat, etnik cokelat, dan kurma cokelat.

4. Kemasan

Kemasan yang digunakan akan memberikan kesan pertama produk kepada pembeli yang mampu menarik atau menolak pembeli. Untuk produk makanan, kemasan juga sering dijadikan sebagai senjata utama oleh perusahaan. Pada umumnya pembeli mau membayar lebih untuk produk yang bergaya berpenampilan menarik. Kinerja dari atribut kemasan cookies cokelat Waroeng Cokelat dianggap masih kurang oleh konsumen padahal tingkat kepentingan terhadap atribut ini dianggap penting. Untuk dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap atribut ini, perusahaan hendaknya membuat kemasan yang lebih menarik. Menurut responden, kemasan saat ini tidak ada bedanya dengan kemasan yang beredar di pasaran padahal cookies cokelat Waroeng Cokelat selangkah lebih maju karena telah menggunakan merek. b Kuadran 2 Pertahankan Prestasi Kuadran II diagram kartesius tingkat kepentingan dan tingkat kinerja berarti tingkat kepentingan dari suatu atribut cookies cokelat Waroeng Cokelat dianggap oleh penting oleh konsumen dan kinerja yang diberikan oleh atribut tersebut telah memuaskan sehingga dianggap baik. Dengan demikian variabel ini harus dipertahankan kinerjanya oleh Waroeng Cokelat. Atribut-atribut yang masuk ke dalam kuadran ini adalah cita rasa cookies, rasa cokelat, bentuk cookies, daya tahan produk, dan ketepatan waktu pemenuhan pesanan. Perusahaan harus dapat mempertahankan keunggulan dari kelima atribut tersebut agar tetap mempertahankan kepuasan konsumen terhadap cookies cokelat Waroeng Cokelat. Dengan mempertahankan kepuasan konsumen, konsumen akan melakukan pembelian ulang sehingga dapat meningkatkan penjualan dan konsumen yang puas tersebut dapat dijadikan sebagai alat promosi yang dapat merekomendasikan cookies cokelat Waroeng Cokelat kepada teman atau keluarga mereka. c Kuadran 3 Prioritas Rendah Atribut-atribut yang ada dalam kuadran ini memiliki tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang dianggap rendah oleh konsumen cookies cokelat Waroeng Cokelat. Maka atribut tersebut harus diperbaiki kinerjanya setelah Waroeng Cokelat memperbaiki kinerja atribut yang terdapat pada kuadran 1. Atribut-atribut yang berada dalam kuadran 3 adalah nama merek. Terkenal tidaknya suatu nama merek tergantung dari besarnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Nama merek Waroeng Cokelat dinilai kurang terkenal oleh konsumen namun konsumen tidak mempermasalahkan hal tersebut karena atribut ini dianggap kurang penting oleh mereka. Namun, sebagai produk lokal, dalam jangka panjang pihak perusahaan perlu memperbaiki hal ini karena merek yang kuat sebuah produk akan memiliki nilai jual yang lebih baik dibandingkan produk tanpa merek. Dengan adanya merek konsumen akan lebih percaya terhadap rasa dan kualitas yang ditawarkan Merek juga memudahkan konsumen dalam mengingat sebuah produk. Dengan nama dan simbol yang mudah diingat, maka konsumen menjadi lebih tertarik membuat pilihan ke Waroeng Cokelat sehingga akan meningkatkan penjualan. d Kuadran 4 Berlebihan Atribut-atribut pada kuadran ini jika dilihat dari kepentingan responden berada pada tingkat kepentingan yang rendah, tetapi dilihat dari kinerjanya responden menilai bahwa kinerja atribut tersebut berada pada tingkat yang berlebihan. Dengan demikian, lebih baik dikurangi kinerjanya dan dialokasikan ke atribut lain yang membutuhkan perhatian lebih. Atribut-atribut yang masuk ke dalam kuadran ini adalah rasa manis, aroma cokelat, dan warna cokelat. VIII BAURAN PEMASARAN Berdasarkan pembahasan tentang karakteristik responden, proses pengambilan keputusan pembelian cookies cokelat Waroeng Cokelat, analisis sikap dan tingkat kepuasan responden terhadap cookies cokelat Waroeng Cokelat pada sub bab sebelumnya, maka dapat dihasilkan empat bauran pemasaran. Bauran pemasaran tersebut terdiri atas produk, harga, promosi, dan distribusi untuk cookies cokelat Waroeng Cokelat pada saat hari raya Idul Fitri.

8.1 Produk

Dalam Kotler 2005 dijelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Secara keseluruhan, konsumen masih memiliki sikap netral terhadap produk tetapi sudah merasa puas dengan atribut yang ada saat ini. Walaupun merasa puas, skor yang diperoleh sangat kecil dalam rentang nilainya. Sikap yang masih netral dan rasa puas yang masih kecil membuat pihak perusahaan perlu melakukan peningkatan dan perbaikan atribut agar dapat memperbaki sikap dan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap cookies cokelat Waroeng Cokelat secara keseluruhan. Selain itu, peningkatan dan perbaikan kualitas produk juga diperlukan karena pembelian konsumen dilakukan berdasarkan inisiatif sendiri akibat pengaruh dari produk itu sendiri. Berdasarkan proses keputusan pemebelian konsumen, motivasi pembelian dan atribut yang paling dipertimbangkan ketika membeli cookies cokelat Waroeng Cokelat adalah rasanya yang enak, bentuk cookiesnya yang menarik, dan rasa cokelatnya yang terasa. Analisis sikap Fishbein juga memberikan hasil yang